KOMPAS.com - Program Keahlian Ganda untuk Guru Produktif merupakan salah satu program utama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam memberdayakan Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Indonesia.
Pada 2016, Indonesia masih kekurangan guru produktif Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sejumlah 91.86,1 dengan rincian 41.861 di SMK Negeri dan 50.000 di SMK Swasta, seperti siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (18/9/2017).
Untuk memenuhi kekurangan itu, pemerintah menambah guru produktif SMK melalui Program Keahlian Ganda, outsourching guru dari dunia usaha (DU) maupun dunia industri (DI), Program Mahasiswa Magang, dan rekrutmen guru baru pegawai negeri sipil (PNS).
Perubahan kebutuhan tenaga guru produktif di SMK, mau tidak mau harus menyesuaikan kebutuhan dunia usaha dan industri. Caranya, dengan menyelenggarakan program keahlian agar penyelenggaran pendidikan di SMK menjadi efektif dan efisien.
Baca: Pemerataan Pendidikan Siapkan SDM Berkarakter dan Berdaya Saing
Perubahan tugas mengajar mata pelajaran/program studi lama menjadi baru yang akan diampu guru/peserta dalam program keahlian ganda membutuhkan pengetahuan, pengalaman lapangan, dan ketrampilan produktif baru.
Pengalaman praktik mengajar yang realistis pada situasi sekolah sesungguhnya, akan menjadikan metode mengajar sesuai karakteristik program studi yang diampu guru.
Tujuan pelaksanaan Program Keahlian Ganda adalah untuk memberikan penguatan atau pendalaman materi bagi peserta pendidikan dan pelatihan (diklat), serta melaksanakan sertifikasi kompetensi keahlian sesuai paket keahlian yang diikuti.
Dengan demikian, diharapkan adanya peningkatan kompetensi keahlian produktif, khususnya pada satu kelompok kompetensi yang didiklatkan dan peserta memiliki kompetensi keahlian yang tersertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).
Sejumlah 15 ribu guru akan masuk daftar penambahan guru produktif SMK melalui Program Sertifikasi Keahlian dan Sertifikasi Pendidik bagi guru SMK/SMA (Keahlian Ganda) dalam rancangan jangka pendek.
Sedangkan, rancangan jangka panjang pada 2017-2019 adalah melanjutkan program Keahlian Ganda dan Rekruitmen Guru Baru PNS SMK Negeri dan Swasta.
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Otomotif dan Elektronika (PPPPTK BOE) Malang dalam melaksanakan Program Keahlian Ganda angkatan pertama pada 21 Agustus hingga 16 September 2017 menggelar Diklat IN-2. Sedangkan uji kompetensi dilakukan pada 18 hingga 19 September 2017.
Program Keahlian Ganda dilaksanakan selama 238 jam pelajaran. Adapun, kerangka program pokok yakni, refleksi dan pendalaman 2 modul On-2 selama 20 jam pelajaran, pendalaman materi modul ke -10 selama 94 jam pelajaran, penguatan kompetensi keahlian selama 90 jam pelajaran, sertifikasi kompetensi keahlian selama 30 jam pelajaran.
Sedangkan kerangka program penunjang peserta akan dievaluasi ON-2 (modul kedelapan dan kesembilan selama 2 jam pelajaran, evaluasi IN-2 (Modul ke-10) satu jam pelajaran, dan Penilaian Komprehensif satu jam pelajaran.
Program Keahlian Ganda dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti belajar mandiri terbimbing yang pelaksanaanya di SMK sekolah tempat guru mengajar, atau SMK lain sebagai tempat magang (On-Service Training).
Kedua, pendidikan dan pelatihan (In-Service Training). Ketiga, magang kerja di dunia usaha/dunia industri. Keempat, sertifikasi keahlian oleh Lembaga Serifikasi Profesi (LSP) & Sertifikasi Guru dalam jabatan melalui Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG).
Desain Keahlian Ganda menggunakan sistim berlapis (Sandwich System) On-In-On-Inservice Training. Setelah Peserta melalui kegiatan ON-1, IN-1 dan ON-2, maka akan memasuki IN-2 namun terlebih dahulu dilakukan evaluasi materi ON-2.
Peserta diklat IN-2 berjumlah 2.013 orang, dengan pelaksanaannya dibagi dua tempat di PPPPTK BOE Malang dan di 102 Pusat Belajar (PB).
Saat ini, terdapat 237 orang peserta di PPPPTK BOE Malang yang mengikuti 19 kelas, meliputi Paket Keahlian Teknik Audio Video (25 orang), Teknik Elektronika Industri (20 orang), Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik (28 orang), Teknik Kendaraan Ringan (30 orang), Teknik Sepeda Motor (14 orang), Teknik Pemesinan (18 orang), Teknik Pengelasan (20 orang), Teknik Mekatronika (21 orang), Teknik Ototronik (15 orang), Multimedia (15 orang), Rekasaya Perangkat Lunak (22 orang), Teknik Komputeer dan Jaringan (22 orang).
Peserta program berasal dari Jawa timur, Jawa Tengah,Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan,Nusa Tenggara Barat, Papua Barat,Papua, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Maluku,Sulawesi Selatan, Daerah Istimewa Yogyakarta, DKI Jakarta, Aceh, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, dan Kalimantan Barat.
Setiap kelas di PPPPPTK BOE Malang diampu dua orang instruktur (38 orang) dan 2 atau 3 asessor (43 orang).