Menteri PU: Fokus Pembangungan Infrastruktur untuk Perkuat Ketahanan Pangan, Air, dan Pemerataan Ekonomi

KOMPAS.com – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menegaskan, pembangunan infrastruktur akan difokuskan untuk mendukung ketahanan pangan dan air serta pemerataan ekonomi nasional.

“Pemerintah berkomitmen membangun infrastruktur yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh Indonesia,” ujar Dody dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (10/5/2025).

Hal tersebut disampaikan Menteri PU dalam acara Konsultasi Regional (Konreg) 2025 yang diselenggaraan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menggelar di Auditorium Kementerian PU, Jakarta, Jumat (9/5/2025).

Gelaran tersebut menjadi bagian dari penyusunan program infrastruktur Tahun Anggaran 2026. Forum tahunan ini mengangkat tema “Penguatan Infrastruktur PU Mendukung Ketahanan Pangan dan Air serta Pertumbuhan Ekonomi Inklusif”.

Baca juga: Kementerian PU Targetkan Penyerapan 138.000 Tenaga Kerja lewat Program Padat Karya

Dody menjabarkan, strategi utama pembangunan infrastruktur PU 2025–2029 dirumuskan melalui pendekatan “PU608”.

Rinciannya adalah efisiensi investasi dengan target Incremental Capital Output Ratio (ICOR) kurang dari 6, pengentasan kemiskinan menuju 0 persen, dan mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen per tahun.

“Kementerian PU memegang porsi terbesar dalam pembangunan infrastruktur nasional. Jadi, efisiensi di Kementerian PU sangat menentukan ICOR nasional,” jelasnya.

Kementerian PU sendiri secara konsisten mendorong swasembada pangan melalui pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi serta pemanfaatan teknologi Infrastruktur Pertanian Hemat Air (IPHA).

Konektivitas antarwilayah juga ditingkatkan lewat proyek-proyek strategis, seperti Jalan Tol Trans Sumatera dan Jalan Tol Ibu Kota Nusantara ( IKN).

Selain itu, perluasan akses air minum aman dan sanitasi turut menjadi prioritas melalui pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan fasilitas pengelolaan limbah terpadu.

Baca juga: DPR Minta Utamakan Preservasi, Anggaran Kementerian PU Jadi Rp 73,76 Triliun

Dody juga menekankan pentingnya bendungan tidak hanya untuk irigasi dan pengendalian banjir, tetapi juga sebagai sumber energi terbarukan.

“Optimalisasi bendungan untuk energi terbarukan adalah bagian dari komitmen kami memperkuat ketahanan energi nasional dan mendorong bauran energi bersih,” ucap Dody.

Adapun dalam mendukung pengentasan kemiskinan, Kementerian PU juga membangun Sekolah Rakyat (SR) sebagai solusi pendidikan inklusif.

Pada tahap pertama, 65 SR ditargetkan rampung pada Juni 2025 dan siap digunakan Juli 2025. Sementara, tahap kedua akan mencakup 135 lokasi dan ditargetkan selesai pada Juni 2026.

“Pendidikan adalah cara paling efisien mengurangi kemiskinan. Sekolah Rakyat ini diharapkan mampu mewujudkan target kemiskinan 0 persen,” tutur Dody.

Sebagai informasi, Konreg 2025 dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Baca juga: Kementerian PU Targetkan Penyerapan 138.000 Tenaga Kerja lewat Program Padat Karya

Ia menyebut forum ini sebagai sarana strategis dalam mengorkestrasi pembangunan infrastruktur nasional.

“Konreg adalah forum penting untuk menyusun rencana pembangunan ke depan, sekaligus mengevaluasi kualitas dan konektivitas pekerjaan sebelumnya,” ujar AHY.

Acara itu juga dihadiri oleh pejabat tinggi madya dan pratama dari berbagai unit di lingkungan Kementerian PU.