KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mendorong seluruh jajaran Kementerian PU, khususnya Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPI), terus mengkaji dan mengembangkan berbagai skema pembiayaan kreatif.
Skema itu, seperti Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha ( KPBU), blended finance, sekuritisasi aset, dan skema lain yang potensial.
"Kita perlu membangun ekosistem pembiayaan infrastruktur yang inklusif, kondusif, transparan, dan akuntabel untuk menarik minat investasi swasta, baik domestik maupun internasional,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (4/6/2025).
Dia mengatakan itu dalam acara Creative Infrastructure Financing ( CreatIFF) bertema “Menjawab Tantangan Pembiayaan Kreatif di Tengah Optimalisasi Anggaran" yang digelar Kementerian PU melalui DJPI PU di Jakarta, Selasa (3/6/2025).
Dody juga mengajak stakeholders terkait lainnya untuk bergandengan tangan membangun infrastruktur melalui kolaborasi pembiayaan.
Baca juga: Kementerian PU Pastikan Infrastruktur Pendukung Kawasan Candi Borobodur Berfungsi Optimal
Dia menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan pendanaan penyediaan infrastruktur periode 2020-2024 sebesar Rp 2.058 triliun, proyek skema KPBU dan penugasan telah mampu berkontribusi sebesar 21,4 persen atau Rp 440,4 triliun.
Sementara itu, kebutuhan investasi infrastruktur periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 diproyeksikan mencapai Rp 1.905,3 triliun.
Dengan keterbatasan kapasitas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), diperkirakan masih terdapat funding gap sebesar Rp 753,11 triliun.
Oleh karena itu, Dody menegaskan, selain KPBU, perlu terus dikembangkan skema inovatif lainnya untuk menutup funding gap tersebut.
Baca juga: Swasta Kapok Main KPBU Infrastruktur, Kementerian PU Cari Penyebabnya
"Keberhasilan pembangunan infrastruktur tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga memerlukan partisipasi aktif dari seluruh elemen bangsa,” terangnya.
Dia juga mengajak seluruh pihak melalui CreatIFF 2025 untuk memperkuat kolaborasi, meningkatkan sinergi, dan terus berinovasi, mencari terobosan, dan bekerja sama dalam mencari sumber-sumber pembiayaan alternatif yang berkelanjutan.
Dody menambahkan, Kementerian PU melalui DJPI selama ini proaktif mengembangkan skema pembiayaan alternatif, salah satunya dengan mendorong skema KPBU.
Selama lima tahun terakhir, DJPI telah berhasil memfasilitasi penandatanganan 15 perjanjian KPBU di berbagai sektor.
"Keberhasilan ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mengoptimalkan peran swasta pada pembangunan infrastruktur,” ungkap Dody.
Baca juga: Demi Sekolah Rakyat, Kementerian PU Rogoh Rp 10 Triliun
CreatIFF 2025 menghadirkan lima narasumber dari berbagai latar belakang, yaitu Director of Investment Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia Hernando, dan Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Wanhar.
Selain mereka, juga ada Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman Dhony Rahajoe, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Rivan Achmad Purwantono, serta President Director PT Baja Titian Utama Budi Hartono.
Dalam kegiatan tersebut, Menteri Dody juga didampingi oleh Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti, Sekretaris Jenderal Kementerian PU Mohammad Zainal Fatah, dan Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum Rachman Arief Dienaputra.