Hasil Penelitian Pertanian Jangan Disimpan di Rak Perpustakaan

Kompas.com - 26/05/2018, 12:11 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

Kebun Jagung di Sumbawa, Nusa tenggara BaratKOMPAS.com/KURNIASIH BUDI Kebun Jagung di Sumbawa, Nusa tenggara Barat

KOMPAS.com - Penelitian pertanian tak boleh hanya menjadi arsip dokumen di perpustakaan.

Oleh karenanya, pemerintah berkomitmen menerapkan hasil penelitian untuk mengembangkan pertanian di Indonesia.

Dalam waktu dekat, hasil penelitian dua dosen Universitas Brawijaya tentang jagung merah dan pupuk bakal dikembangkan.

"Saya minta hasil penelitian pertanian ini langsung diterapkan. Kementan akan siapkan anggarannya," kata Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, di gedung Windyaloka, Universitas Brawijaya, Jumat (25/5/2018).

(Baca: Ini Tantangan Mentan untuk Mahasiswa Jember)

Jagung merah hasil penelitian itu diklaim memiliki manfaat untuk kesehatan (pangan fungsional) karena mengandung antosianin.

Sementara pupuk hasil penelitian tersebut diklaim sudah teruji meningkatkan produksi padi 30 sampai 50 persen.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, berkomitmen menerapkan hasil penelitian dua dosen Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Jumat (25/5/2018)Dok. Humas Kementan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, berkomitmen menerapkan hasil penelitian dua dosen Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Jumat (25/5/2018)

Amran pun meminta Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur untuk memfasilitasi penerapannya dalam skala yang lebih besar.

Peneliti menyanggupi untuk penerapan di 100 hektar untuk jagung merah. Lalu, pupuk hasil penelitian akan diterapkan di lahan pertanian seluas 200 hektar.

"Kita beli pupuk ini untuk diterapkan di lahan 200 hektar. Kalau terbukti naik 50 persen, kita beli untuk 1.000 bahkan 2.000 hektar," ujarnya di hadapan ribuan mahasiswa dan dosen Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya.

(Baca: APTRI: Petani Tebu di Jurang Kematian)

Sebagai pemegang empat paten bidang pertanian, Amran mengerti betul sulitnya menjadi peneliti.

Menurut dia, sering kali kerja keras para peneliti tidak sebanding dengan penghargaan yang diterima.

Untuk itu, sejumlah terobosan sudah dikeluarkan Menteri Amran untuk mendorong penelitian. Misalnya, menerapkan sistem online dan memberikan insentif kepada peneliti.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyampaikan kuliah umum di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Jumat (25/5/2018)Dok. Humas Kementan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyampaikan kuliah umum di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Jumat (25/5/2018)
"Dulu prosesnya bisa tiga tahun, sekarang sudah online untuk menghemat biaya dan waktu. Peneliti juga bisa memasukkan produknya lewat e-catalog, kita berikan royaltinya. Bahkan ada yang sudah menghasilkan hingga Rp 6 miliar," ujarnya.

Amran berharap, di masa depan ada kerjasama permanen antara Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian di daerah dengan universitas agar penelitian benar-benar aplikatif dan bermanfaat untuk pembangunan sektor pertanian Indonesia.

Terkini Lainnya
Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Mentan Amran: Ini Lompatan Eksponensial
Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Mentan Amran: Ini Lompatan Eksponensial
Kementan
Saat Harga Beras Dunia Anjlok, Indonesia Cetak Rekor Produksi dan Akhiri Impor Konsumsi
Saat Harga Beras Dunia Anjlok, Indonesia Cetak Rekor Produksi dan Akhiri Impor Konsumsi
Kementan
Selalu Berdialog dengan Petani, Gaya Kerja Mentan Amran Dipuji Wapres Gibran
Selalu Berdialog dengan Petani, Gaya Kerja Mentan Amran Dipuji Wapres Gibran
Kementan
Indonesia Surplus Beras Tanpa Impor, Mentan Amran: Bukti Komitmen Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan
Indonesia Surplus Beras Tanpa Impor, Mentan Amran: Bukti Komitmen Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan
Kementan
Serapan Beras Bulog Januari–Mei 2025 Jadi yang Tertinggi dalam 57 Tahun
Serapan Beras Bulog Januari–Mei 2025 Jadi yang Tertinggi dalam 57 Tahun
Kementan
Lakukan Tanam Perdana di Pulang Pisau, Kalteng Percepat Langkah Menuju Swasembada Pangan
Lakukan Tanam Perdana di Pulang Pisau, Kalteng Percepat Langkah Menuju Swasembada Pangan
Kementan
Kebut Target Swasembada, Kementan Selesaikan Tanam Perdana di 2 Lokasi Cetak Sawah Baru
Kebut Target Swasembada, Kementan Selesaikan Tanam Perdana di 2 Lokasi Cetak Sawah Baru
Kementan
Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan meski Keluarga Sendiri
Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan meski Keluarga Sendiri
Kementan
Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran
Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran
Kementan
Sepulang dari Yordania, Mentan Amran Sidak Kantor Bulog dan PIHC
Sepulang dari Yordania, Mentan Amran Sidak Kantor Bulog dan PIHC
Kementan
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke