KOMPAS.com - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf ( Gus Ipul) menerima anugerah tanda kehormatan Bintang Mahaputera Adipurna dari Presiden RI Prabowo Subianto berkat jasanya di bidang sosial dan kesejahteraan, khususnya dalam reformasi sistem perlindungan sosial.
Penghargaan tersebut diberikan dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/8/2025).
Gus Ipul dinilai berjasa dalam mendorong pembaruan data, penyaluran bantuan sosial ( bansos) untuk mencegah kesalahan sasaran, serta pelebaran dan penebalan program bansos sesuai arahan Presiden RI.
“Pencapaian ini merupakan hasil kerja panjang dalam melakukan konsolidasi dan pembaruan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional ( DTSEN) yang menjadi dasar berbagai intervensi sosial,” ujar Gus Ipul dalam keterangan resminya, Selasa (26/8/2025).
Baca juga: Penyaluran Bansos Mengacu pada DTSEN, Gus Ipul: Ada Penerima Baru Setiap 3 Bulan
Menurutnya, sejak awal, Presiden Prabowo telah menekankan pentingnya basis data yang akurat sebagai pedoman utama dalam melaksanakan berbagai program dan intervensi sosial.
“Jika datanya tepat, maka bantuan pun akan sampai ke sasaran yang benar,” tegas Gus Ipul.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa perbaikan data terus dilakukan secara menyeluruh, dengan memprioritaskan masyarakat di desil 1, 2, dan 3 sebagai kelompok paling rentan secara ekonomi.
“Melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 dan 4 Tahun 2025, proses ini menjadi lebih terarah. Konsolidasi data inilah yang menjadi fondasi utama untuk meningkatkan ketepatan program bansos,” jelas Gus Ipul.
Baca juga: Di Balik Niat Membatasi Masa Penerimaan Bansos
Ia juga mengapresiasi kesadaran masyarakat yang mulai aktif berpartisipasi dalam memastikan ketepatan sasaran bantuan.
“Saya melihat sudah mulai tumbuh kesadaran masyarakat. Ada warga yang secara sukarela menolak bantuan karena merasa sudah tidak layak. Bahkan, ada yang aktif mengusulkan atau menyanggah data, baik untuk dirinya maupun orang lain. Ini luar biasa,” ucap Gus Ipul.
Ia menegaskan bahwa penghargaan ini akan menjadi motivasi bagi Kementerian Sosial (Kemensos) untuk terus melakukan hal-hal baik ke depan, khususnya dalam bidang sosial dan kesejahteraan.
Baca juga: Kemensos Sudah Beri Bantuan Logistik kepada 400 Orang Terdampak Gempa Poso
Bintang Mahaputera Adipurna yang diterima Gus Ipul merupakan tingkatan tertinggi dari lima jenjang tanda kehormatan Bintang Mahaputera, yaitu Adipurna, Adipradana, Utama, Pratama, dan Nararya.
Penghargaan tersebut diberikan kepada individu yang menunjukkan darmabakti dan kesetiaan luar biasa kepada bangsa dan negara Indonesia.
Secara keseluruhan, sebanyak 141 tokoh nasional menerima tanda jasa dan kehormatan dari Presiden Prabowo. Para penerima berasal dari beragam profesi dan latar belakang, termasuk menteri, tokoh pers, budayawan, hingga aparat keamanan.
Dalam pidato resmi yang dibacakan oleh Sekretaris Militer Presiden, disampaikan bahwa penghargaan ini diberikan kepada individu yang telah berjasa luar biasa kepada bangsa dan negara, sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Baca juga: Apa Itu Tanda Kehormatan Bintang Republik Indonesia? Ini Penjelasannya
Upacara penganugerahan dihadiri pejabat tinggi negara dan anggota Kabinet Merah Putih, antara lain Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar, Menko Pangan Zulkifli Hasan.
Hasir pula Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Mendagri Tito Karnavian, Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya.
Selain itu, sejumlah pimpinan lembaga negara juga hadir, di antaranya Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Muzani, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Sufmi Dasco Ahmad, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B. Najamuddin, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, serta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.