Kemensos Percepat Graduasi KPM dari Bansos, Gus Ipul: Yang Mampu Harus Mandiri

Kompas.com - 17/02/2025, 13:41 WIB
Dwinh,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Sosial ( Kemensos) terus mendorong kemandirian Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan mempercepat proses graduasi dari program bantuan sosial ( bansos). 

Dalam apel pagi di halaman Kantor Kemensos, Senin (17/2/2025), Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengatakan bahwa langkah tersebut bertujuan untuk meningkatkan efektivitas program sosial. Hal ini agar KPM dapat mandiri dan keluar dari data penerima bansos. 

Hal tersebut sekaligus memastikan bahwa bansos tidak menjadi ketergantungan jangka panjang, melainkan sebagai sarana sementara bagi masyarakat yang membutuhkan.

“Yang ada dalam data harus segera dikeluarkan ketika mereka sudah mampu. Jangan membuat mereka nyaman dan demotivasi. Ada penerima bansos yang sudah 15 tahun atau 10 tahun menerima bantuan. Itu namanya membuat orang nyaman, membuat keluarga itu demotivasi, maunya jadi penerima bansos,” ucap Gus Ipul, sapaan akrab mensos dalam siaran persnya, Senin.

Baca juga: Cara Cek Pencairan Bansos BPNT Tahap Januari-Maret 2025

Kolaborasi dan pemberdayaan untuk KPM

Untuk memastikan transisi yang efektif dari bansos ke kemandirian ekonomi, Kemensos menekankan pentingnya kolaborasi antarunit kerja eselon (UKE) I. 

Sebagai tindak lanjut, Gus Ipul menginstruksikan Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial (Ditjen Linjamsos), Ditjen Rehabilitasi Sosial (Rehsos), serta Ditjen Pemberdayaan Sosial untuk bekerja sebagai satu kesatuan yang saling mendukung.

Sebagai bagian dari strategi nasional, Presiden RI Prabowo Subianto telah membentuk Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat untuk menyeimbangkan antara perlindungan sosial (social protection) dan pemberdayaan sosial (social empowering). 

Gus Ipul menegaskan bahwa semakin banyak KPM yang beralih ke program pemberdayaan, semakin sukses kinerja Kemensos dalam memberantas kemiskinan.

Baca juga: Redefinisi Garis Kemiskinan

Bagi KPM yang belum siap langsung beralih dari perlindungan sosial ke pemberdayaan, akan dilakukan proses rehabilitasi sosial.

“Setelah rehabilitasi, mereka akan masuk tahap pemberdayaan, lalu graduasi tahap pertama, hingga akhirnya mencapai graduasi tahap kedua,” jelas Gus Ipul.

Pada kesempatan tersebut, Gus Ipul mengajak seluruh pegawai Kemensos untuk mengikuti proses bisnis yang telah ditetapkan dan bekerja dengan prinsip terarah, terpadu, serta berkelanjutan demi menyukseskan program pemberantasan kemiskinan di Indonesia. 

Inpres Nomor 4 Tahun 2025 tentang DTSEN

Sebelumnya, Gus Ipul menegaskan bahwa upaya percepatan graduasi sejalan dengan terbitnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2025 tentang Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). 

Dengan adanya DTSEN, pemerintah memiliki data yang lebih akurat dan terintegrasi, sehingga program bansos dapat lebih tepat sasaran dan efektif dalam pemberantasan kemiskinan.

“Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional sudah tuntas. Ini menjadi pedoman bagi kami untuk melakukan intervensi yang lebih tepat kepada penerima manfaat di masa mendatang. Data ini juga menjadi pegangan bagi semua kementerian, lembaga (K/L), serta pemerintah daerah (pemda),” ujar Gus Ipul.

Terkini Lainnya
Kemensos Ajak Organisasi Kepemudaan Kawal 3 Program Prioritas Presiden

Kemensos Ajak Organisasi Kepemudaan Kawal 3 Program Prioritas Presiden

Kemensos
Putus Rantai Kemiskinan, Wamensos Minta Kepala Daerah Percepat Pembangunan Sekolah Rakyat

Putus Rantai Kemiskinan, Wamensos Minta Kepala Daerah Percepat Pembangunan Sekolah Rakyat

Kemensos
Dihadapan Gus Ipul, Kepsek SRMA 43 Magelang Cerita soal Siswanya: Mereka Anak Luar Biasa

Dihadapan Gus Ipul, Kepsek SRMA 43 Magelang Cerita soal Siswanya: Mereka Anak Luar Biasa

Kemensos
Belasungkawa untuk Affan, Gus Ipul Serahkan Santunan dan Tawarkan Program Pemberdayaan

Belasungkawa untuk Affan, Gus Ipul Serahkan Santunan dan Tawarkan Program Pemberdayaan

Kemensos
Kemensos Beri Santunan Korban Unjuk Rasa, Gus Ipul: Disesuaikan dengan Kondisi

Kemensos Beri Santunan Korban Unjuk Rasa, Gus Ipul: Disesuaikan dengan Kondisi

Kemensos
Gus Ipul: Tokoh Lintas Agama dan Parpol Kompak Dukung Kebijakan Prabowo

Gus Ipul: Tokoh Lintas Agama dan Parpol Kompak Dukung Kebijakan Prabowo

Kemensos
Kemensos Salurkan Logistik dan Layanan Psikososial untuk Korban Kebakaran di Luwu Timur

Kemensos Salurkan Logistik dan Layanan Psikososial untuk Korban Kebakaran di Luwu Timur

Kemensos
Soal Pengelolaan Keuangan Sekolah Rakyat, Gus Ipul: Setiap Rupiah Adalah Harapan

Soal Pengelolaan Keuangan Sekolah Rakyat, Gus Ipul: Setiap Rupiah Adalah Harapan

Kemensos
Kemensos Kirimkan Bantuan Tanggap Darurat Senilai Rp 1.6 Miliar ke Pulau Enggano

Kemensos Kirimkan Bantuan Tanggap Darurat Senilai Rp 1.6 Miliar ke Pulau Enggano

Kemensos
Berjasa di Bidang Sosial, Gus Ipul Terima Bintang Mahaputera Adipurna dari Presiden RI

Berjasa di Bidang Sosial, Gus Ipul Terima Bintang Mahaputera Adipurna dari Presiden RI

Kemensos
Luhut Yakin Digitalisasi Bansos Bisa Hemat Anggaran hingga Rp 500 Triliun

Luhut Yakin Digitalisasi Bansos Bisa Hemat Anggaran hingga Rp 500 Triliun

Kemensos
Gus Ipul Dampingi Prabowo Pimpin Renungan Suci HUT Ke-80 RI di Kalibata

Gus Ipul Dampingi Prabowo Pimpin Renungan Suci HUT Ke-80 RI di Kalibata

Kemensos
Paduan Suara Sekolah Rakyat Tampil di Istana pada Upacara HUT Ke-80 RI

Paduan Suara Sekolah Rakyat Tampil di Istana pada Upacara HUT Ke-80 RI

Kemensos
Syukuran HUT ke-80 RI, Gus Ipul Ajak Jajaran Kemensos Kerja Berdampak

Syukuran HUT ke-80 RI, Gus Ipul Ajak Jajaran Kemensos Kerja Berdampak

Kemensos
Mensos Gus Ipul Temui Sinta Nuriyah Wahid, Antar Undangan Upacara 17 Agustus dari Presiden

Mensos Gus Ipul Temui Sinta Nuriyah Wahid, Antar Undangan Upacara 17 Agustus dari Presiden

Kemensos
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com