KOMPAS.com – Kementerian Sosial ( Kemensos) melalui Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memberikan bantuan kepada dua balita, Devi Sintya dan Azqiya Qurrota Akyun Ayudia di Jawa Barat (Jabar) yang sedang menjalani penyembuhan dari penyakit berat yang dideritanya.
Mensos Tri Rismaharini, pada Kamis (12/5/2022) menemui kedua balita tersebut melalui jalan darat. Mensos Risma dan rombongan menuju Cianjur ke kediaman Devi dan sore harinya menuju ke Majalengka untuk menemui Azqiya.
“Kemensos memberikan bantuan kepada dua adik kita yang sedang berjuang melawan penyakit. Selain donasi dari para dermawan melalui kitabisa.com, diberikan juga bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial ( Atensi) dan bantuan stimulan usaha,” ungkap Mensos Rismaharini saat mengunjungi kediaman, Devi di Cianjur, Kamis.
Baca juga: Gandeng Kitabisa.com, Kemensos Bantu 3 Anak Penderita Penyakit Berat
Sebagai informasi, Devi, balita berusia dua tahun ini menderita kelainan syaraf dengan benjolan di wajahnya. Sedangkan untuk Azqiya, balita berusia empat tahun tersebut menderita Orbital Lymphangioma atau kanker mata sebelah kanan.
Ibu dari Devi, Sopiah menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan kepada anaknya dari Mensos Rismaharini.
“Terima kasih Mensos Rismaharini. Saya tidak menyangka, Bu Risma datang ke gubuk saya. Senang sekali didatangi Bu Risma, apalagi diberikan bantuan,” kata Sopiah.
Baca juga: Agar Bansos Tepat Sasaran, Kemensos Ciptakan 2 Fitur Baru di Aplikasi “Cek Bansos”
Melalui platform penggalangan dana berbasis digital kitabisa.com, Mensos Rismaharini menyerahkan donasi dari para dermawan. Donasi yang diberikan yakni sebesar Rp 102.552.515 untuk Devi dan Rp 79.390.996 untuk Azqiya.
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemensos telah menindaklanjuti arahan yang diberikan oleh Mensos Rismaharini untuk memastikan kedua anak tersebut mendapat layanan yang dibutuhkan.
Devi dan Azqiya mendapatkan pendampingan dari sentra terpadu Inten Suweno di Cibinong. Sentra tersebut telah memberikan tugas kepada pendamping rehabilitasi sosial (Rehsos) yang memberikan penguatan dan motivasi kepada keluarga kedua balita itu.
Di lain pihak, Kemensos juga memberikan bantuan Atensi, yaitu pemenuhan kebutuhan nutrisi berupa susu kotak cair, madu, biskuit, kacang hijau, telur, minyak, kornet, diapers, dan perlengkapan mandi untuk bayi.
Baca juga: Setujui Anggaran Sesuai SOTK Baru, Kemensos Pastikan SDM Kesos Akan Tetap Berjalan
Sehubungan dengan penanganan medis, Kemensos melalui pendamping rehsos berkoordinasi dengan dinas sosial (Dinsos), rumah sakit (RS), dan pihak terkait agar kedua balita tersebut mendapatkan pelayanan kesehatan yang sesuai.
Sebagai informasi, sambil menunggu dan memantau kondisinya stabil, Devi saat ini sedang dalam proses persiapan operasi di RS Sentosa Bandung.
Sementara itu, untuk Azqiya sudah mendapatkan perawatan di beberapa RS, yakni RS Cideres Majalengka, RS Mata Cicendo Bandung, RS Angkatan Udara (RSAU) Salamun Bandung, RS Boromeus Bandung, dan saat ini sedang ditangani di RS Hasan Sadikin Bandung.
Baca juga: Kemensos Usul Tambahan Anggaran Rp 11 Triliun, Risma Sebut untuk 4 Program Ini
Selama menjalani proses pengobatan, Kemensos dan pihak terkait juga memberikan bantuan berupa kendaraan untuk mengantar Azqiya dan keluarga ke Sentra Wyata Guna Bandung.
Hal itu dilakukan guna untuk mempermudah mobilitas selama masa pengobatan di RS Hasan Sadikin.
Baik orangtua Devi maupun Azqiyah berangkat dari keluarga yang kurang mampu. Orangtua Devi, Sopiah merupakan pemilik warung kopi di rumah yang hanya berdinding bambu.
Sedangkan Ayah Azqiyah, Aceng Nahyudi merupakan guru honorer dengan gaji Rp 500.000 per bulan.
Selain membantu proses pengobatan, Kemensos juga membantu orangtua kedua anak tersebut dalam hal perekonomian.
Untuk orangtua Devi, mendapatkan dukungan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) dari Kemensos. Selain itu, Kemensos juga memberikan penambahan modal usaha warung untuk usaha milik Sopiah.
Tidak hanya itu, Kemensos juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk membantu kedua orangtua tersebut mendapatkan bantuan BPNT dan Program Keluarga Harapan ( PKH).