KOMPAS.com – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini berharap seluruh bantuan sosial ( bansos) yang telah disalurkan dapat memenuhi kebutuhan pokok masyarakat secara layak.
Ia pun berjanji akan membantu keluarga penerima manfaat (KPM) yang terdampak Covid-19 sehingga perekonomian nasional dapat kembali pulih.
"Sebagai Mensos, saya berjuang dan berusaha agar penerima bantuan tidak semakin susah karena terdampak Covid-19," ujar Risma saat bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendi menghadiri penyaluran bansos di Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (29/1/2021).
Bansos tersebut disalurkan kepada 700 KPM yang berasal dari Kelurahan Jebres dan Kecamatan Jebres. Adapun bansos yang diberikan berupa bantuan pangan non-tunai ( BPNT) program kartu sembako, bansos tunai ( BST), dan bansos program keluarga harapan (PKH).
Baca juga: Kemensos: Sesuai Arahan Mensos Risma, Kami Bawa Makanan untuk Korban Banjir Paniai
Total penerima BPNT program sembako di Kecamatan Jebres sebanyak 9.380 KPM dengan nilai Rp 1,87 miliar yang tersebar di 11 kelurahan.
Sementara itu, total penerima BST untuk Kecamatan Jebres sebanyak 15.554 KPM dengan nilai Rp 4,66 miliar yang tersebar di 11 kelurahan.
Dihadapan para lurah dan kepala desa, Risma menyatakan bahwa perbaikan data dan usulan penerimta bansos bisa dilakukan setiap minggu. Dengan begitu, penerima manfaat tak perlu lagi menunggu selama enam bulan.
“Hal itu dilakukan agar KPM yang berhak dan layak menerima bantuan tidak menunggu terlalu lama. Inilah salah satu bentuk keberpihakan pemerintah kepada masyarakat yang tidak mampu dan wujud hadirnya pemerintah," jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, dampak pandemi Covid-19 dirasakan langsung oleh masyarakat.
Ia pun berharap agar masyarakat yang terdampak pandemi bisa mendapat perhatian pemerintah pusat.
"Apabila masyarakat Solo yang terdampak dan sekarang baru diusulkan, kami mohon agar mereka mendapatkan perhatian serta mendapat BST karena setiap hari masyarakat yang terdampak terus meningkat," kata Rudy.
Baca juga: Jadi Buruh Proyek, Gelandangan yang Dibina Kemensos Digaji sesuai UMP
Direktur Jenderal (Dirjen) Penanganan Fakir Miskin (PFM) Kemensos Asep Sasa Purnama menegaskan penyaluran bansos di Solo dilakukan sesuai protokol kesehatan.
"Penyaluran BST dilakukan dengan mematuhi aturan protokol kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran covid-19 sehingga pandemi segera berakhir," terang Asep.
Adapun KPM penerima BPNT dan PKH asal Jebres, Eni, mengaku bersyukur mendapatkan bantuan sembako di masa pandemi.
Eni mengaku, PKH berupa uang yang diterimanya membantu mengurangi beban keluarga sekaligus memenuhi kebutuhan sekolah anak.
“Terima kasih kepada pemerintah yang sudah membantu keluarga saya. Saat ini penghasilan saya dan suami belum bisa mencukupi untuk kebutuhan sehari hari. Semoga pandemi cepat berlalu sehingga saya bisa jualan seperti biasanya,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jaringan dan Layanan Keuangan Pos Indonesia Charles Sitorus mengatakan, Pos Indonesia siap menyalurkan program BST 2021 dengan menerapkan protol kesehatan.
Charles menambahkan, Pos Indonesia juga terus berkoordinasi dengan Kemensos terkait pemutakhiran data penerima BST.
Sebagai informasi, BST yang disalurkan di Jateng telah diterima 1.197.227 KPM atau sebesar 92,3 persen. Sementara itu, untuk wilayah Kelurahan Jebres, sebanyak 1.252 KPM sudah menerima BST.
Charles berharap, penyaluran BST 2021 bisa mencapai 100 persen, mengingat pada 2020 PT Pos telah berhasil menyalurkan BST ke seluruh Indonesia sebanyak 97 persen.
Baca juga: Usai Dibina Kemensos, 15 Gelandangan Dipekerjakan Jadi Buruh Proyek
Bantuan tersebut merupakan stimulan dalam rangka pemulihan roda perekonomian, baik warga maupun negara secara umum.
Sebagai informasi, pada 2021 total penerima BST di seluruh Indonesia sebanyak 10 juta KPM. Jumlah ini naik dibandingkan pada 2020 yang hanya 8,7 KPM.