KOMPAS.com - Kepala Badan Pendidikan, Penelitian, dan Penyuluhan Sosial (BP3S) Kementerian Sosial ( Kemensos) RI Syahabuddin mengatakan, selama pandemi, Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) menjadi sangat penting. Penyuluh pun memiliki andil luar biasa dalam penyebaran KIE.
Hal tersebut dikatakan Syahabuddin, saat membuka Virtual One Day Training (VODT) Digitalisasi Multimedia Penyuluhan Sosial dengan sesi tema Membuat Video Kreatif, Selasa (16/6/2020).
Senada dengan Syahabuddin, Menteri Sosial Juliari P. Batubara diwakili Sekretaris Jenderal Kemensos RI Hartono Laras juga mengatakan hal serupa.
“Berbagai kegiatan khususnya penyuluhan sosial pada era new normal harus memanfaatkan teknologi dan Informasi,” kata Hartono, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga: Jenis Pelatihan Online yang Paling Diminati Selama Pandemi
Sementara itu, Direktur Deteksi Ancaman Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Sulistyo selaku narasumber mengatakan, penyuluh sosial harus memahami digitalisasi media.
“Penting bagi seluruh penyuluh sosial untuk mengetahui keamanan siber dalam digitalisasi multimedia penyuluhan sosial. Saat ini berita hoaks menjadi salah satu ancaman,” kata Sulistyo.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris BP3S Harapan Lumban Gaol berpesan terkait pentingnya saring sebelum sharing.
Untuk diketahui, VODT merupakan kegiatan yang digelar Pusat Penyuluhan Sosial Kemensos RI.
Baca juga: Jadi Tulang Punggung Kesos, Penyuluh Sosial Harus Hadir di Masyarakat
Sesuai namanya, pelatihan kali ini dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting. Hal tersebut mengingat adanya pandemi Covid-19.
Bagi Kemensos, VODT merupakan hal baru. Pasalnya, pelatihan biasa dilakukan dengan bertatap muka secara langsung.
Adapun peserta kegiatan tersebut berjumlah 450 orang, yang terdiri dari penyuluh sosial, pertanian, kehutanan, KB, serta pekerja sosial, widyaiswara, mahasiswa, dan umum.
Sementara itu, narasumber yang menjadi pembicara yakni, Sulistyo dan Founder Voice Institute Indonesia Bimo Kusumo, yang teknik voice over-nya sempat viral di media sosial.
Ada pula Tim Renjana Pictures Herwanto dan Febri yang mempraktikkan cara pengambilan video menggunakan gadget sederhana seperti handphone.
Baca juga: Kualitas SDM Jadi Kunci Sukses Program Kesejahteraan Sosial Kemensos
Setelah narasumber memaparkan materi, peserta diajak berkompetisi membuat video. Nantinya, video tersebut akan dikomentari oleh para narasumber, dan peserta yang beruntung akan mendapat merchandise.