KOMPAS.com – Menteri Sosial (Mensoso) Juliari P Batubara akan berbicara dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait data penerima bantuan sosial (bansos) sembako presiden.
Hal itu karena Mensos mendapati daftar penerima bansos sembako dari Presiden di DKI Jakarta yang sama dengan data Kementerian Sosial ( Kemensos) saat terjun langsung mendistribusikan bantuan di beberapa titik, Minggu (4/5/2020).
Akibat kesamaan data itu, beberapa orang menerima bantuan lebih dari sekali. Padahal, target bantuan adalah mereka yang belum pernah menerima bansos.
“Saya akan berbicara dengan Gubernur DKI karena rencana awalnya kan data itu tidak sama. Data dari pemda yang diberikan kepada kami adalah warga yang benar-benar baru,” ujar Juliari dalam keterangan tertulis.
Baca juga: Kemensos Kawal Penyaluran Bansos untuk 1,9 Juta Keluarga Terdampak Covid-19
Menurut dia, distribusi bansos bagi warga terdampak coronavirus disease 2019 (Covid-19) tak hanya harus cepat, melainkan juga harus tepat sasaran.
Keduanya bisa dilakukan bila tersedia data penerima bantuan yang dapat dipercaya. Dalam penyaluran bantuan bansos, Kemensos berdasarkan data-data dari pemda.
“Bukan kami yang menurunkan data ke bawah. Namun, kami menerima data dari daerah. Aturannya, pembaruan data itu siklusnya dimulai dari bawah atau dari daerah,” ujar Juliari.
Pihaknya pun sebenarnya berharap data yang diterima berbeda dengan masyarakat yang sudah menerima bansos dari DKI dan presiden.
Baca juga: Menemukan Penyelewengan Bansos? Lapor ke Kemensos Melalui Nomor Ini
“Kebetulan Senin (4/5/2020) siang, saya akan rapat dengan Gubernur DKI. Saya tentu akan membicarakan masalah ini,” imbuh Mensos.
Ia berharap bisa mendapat data yang benar-benar baru untuk bantuan tahap selanjutnya, yakni masyarakat yang belum pernah menerima bantuan sembako sama sekali.
Kemudian meski sasaran bantuan Kemensos sama dengan data Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, distribusi tetap dilanjutkan.
“Kan tidak mungkin paket bansos sembako yang sudah ada sekarang ditahan menunggu data baru dari pemda. Jadi tetap disalurkan kepada masyarakat,” ujar Menteri Juliari.
Oleh karena itu, Kemensos menggandeng lurah, RT, dan RW setempat untuk mengajak warga yang dua kali menerima bantuan agar mau berbagi dengan mereka yang belum menerima bansos.
Sementara itu, Kemensos mengerahkan seluruh jajarannya dalam pembagian bansos tersebut. Tujuannya agar proses distribusi berjalan lancar.
“Seluruh jajaran di Kemensos turun memastikan memastikan distribusi bansos sembako presiden di DKI Jakarta berjalan lancar. Ini merupakan distribusi Bansos Sembako bantuan Presiden Tahap 1 dan akan ada bantuan tahap berikutnya,” kata Menteri Juliari.
Mensos sendiri memantau jalannya distribusi di Kecamatan Jagakarsa, Kelurahan Lenteng Agung RW 06 dan 10 dengan kesiapan sebanyak 4.737 paket.
Lokasi lain ada di Gang Masjid VIII, RT 2, RW1, Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, sebanyak 326 paket.
Baca juga: Anies Hentikan Sementara Penyaluran Bansos Tahap Kedua karena Ada Bantuan Kemensos
Selanjutnya, ada Kelurahan Srengseng RW 03 Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat sebanyak 700 paket sembako. Mensos juga mengecek titik distribusi di Bambu Apus, Jakarta Timur.
Salah satu penerima bantuan bernama Wiwik mengaku sangat senang menerima bantuan dari Mensos karena suaminya yang bekerja sebagai buruh bangunan tak lagi memiliki penghasilan.
Selain Mensos, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemensoso Hartono Laras dan para pejabat Eselon 1 dan pejabat teras lain ikut turun langsung ke sejumlah titik distribusi bantuan.
Hartono Laras sendiri berpesan kepada perangkat pemerintahan di lokasi distribusi untuk menyalurkan bantuan sebaik-baiknya.
Baca juga: Mensos Minta Masyarakat yang Dapat Bansos Lebih dari Satu Kali untuk Berbagi
“Pak Lurah, Pak RT/RW yang tahu daerahnya. Silakan sembako bantuan presiden melalui Mensos ini disalurkan kepada warga yang membutuhkan. Ini baru Tahap 1. Nanti akan ada bantuan tahap berikutnya,” ujar dia.