KOMPAS.com – Dibanding kota lain di Indonesia, Kota Semarang memiliki angka kemiskinan terkecil, yaitu 3,98 persen.
Angka tersebut dapat tercapai berkat sinergitas pemerintah pusat dan daerah, serta dukungan pihak-pihak terkait, seperti penyaluran bantuan sembako oleh Kementerian Sosial ( Kemensos).
Penyaluran bantuan sembako tersebut dilaksanakan di E-Warong Kube Mandiri, Kecamatan Semarang Barat.
Sebagai informasi, E-Warong Kube adalah bantuan sosial ( bansos) dari Kemensos, yang bertujuan memberdayakan Keluarga Penerima Manfaat (KPM), agar mampu mengelola dana bansos.
Baca juga: Luncurkan E-Warong Mobile, Mensos: Ibu-ibu Tak Perlu Susah-susah...
Kegiatan penyaluran sembako tersebut merupakan salah satu agenda Kunjungan Kerja Menteri Sosial (Mensos) RI Juliari P Batubara Ke Jawa Tengah, Jumat (14/2/2020) dan Sabtu (15/2/2020).
Pada kesempatan tersebut, Juliari mengatakan bahwa berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) Maret 2019, tingkat kemiskinan mencapai 9,41 persen. Namun pada September 2019, angka tersebut turun menjadi 9,22 persen.
Menurut Mensos, penurunan angka kemiskinan tersebut dipengaruhi program bansos pangan.
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) mengalami kenaikan indeks dari Rp 110.000 menjadi Rp 150.000.
Baca juga: Beras Bulog untuk BPNT Akan Disalurkan Awal 2020
Selain itu, pada program sembako juga dilakukan penambahan bahan pangan seperti sumber karbohidrat, protein hewani dan nabati, serta vitamin dan mineral.
Dengan begitu, program sembako juga mendukung program nasional Percepatan Pencegahan Anak Kekurangan Gizi (stunting).
Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (Dirjen PFM) Andi ZA Dulung yang juga turut hadir berharap, bantuan tersebut bisa terus tersalurkan, dan dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.
Namun Juliari menegaskan, bantuan sembako dari Kemensos bersifat sementara.
Baca juga: Cegah Stunting, Kemensos Salurkan Program Sembako Melalui e-Warong
“Jika nanti ibu-ibu ekonominya sudah baik, sudah tidak dibantu. Tapi nanti ada Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari bank yang bisa membantu usaha ibu-ibu,” kata Juliari, seperti dalam keterangan tertulisnya.