KOMPAS.com - Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan penghargaan kepada dua warga Papua yang telah menyelamatkan warga pendatang ketika kerusuhan terjadi di sana Senin (23/9/2019) pagi.
"Dua orang yang mendapat penghargaan adalah Yason Yikwa dan Titus Kogoya," kata Mensos.
Kedua pria itu pun mendapat penghargaan Pelopor Perdamaian pada Puncak Acara Dasawarsa Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) di Pelataran Candi Prambanan Yogyakarta, Rabu (16/10/2019).
Dalam keterangan tertulisnya Kamis (17/10/2019, Kementerian Sosial (Kemensos) menjelaskan, Yason Yikwa (52) adalah seorang pendeta, warga Desa Dokoku, Distrik Kubiki, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.
Ia membantu mengevakuasi sekitar 300 warga pendatang masuk ke Gereja Baptis Panorama di Phike, Jayawiajaya, saat peristiwa kerusuhan yang terjadi pada Senin (23/9/2019) pagi.
Baca juga: Disebut Dalang Rusuh Papua, Ini Peran Benny Wenda Menurut Polri...
Saat itu, ketika para pelaku kerusuhan meminta agar warga yang ada di dalam gereja untuk segera keluar, Yason tetap berusaha mempertahankan warga untuk bertahan di dalam gereja. Ia kemudian menemui para perusuh untuk bernegosiasi.
Atas negosiasi tersebut, masyarakat pendatang yang berada di pelataran Gereja Baptis Panorama akhirnya keluar dari pelataran gereja dengan selamat.
Sementara itu, Titus Kogoya (45), seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Kabupaten Tolikora merupakan warga Kampung Mawampi, Distrik Wesaput, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.
Saat kerusuhan 29 September terjadi, Titus bersama sejumlah pemuda menghadang pelaku kerusuhan di jalan masuk kampung mereka.
Ia bahkan menjadikan rumah keluarganya sebagai tempat 80 warga pendatang mengungsi.
Menurutnya sebagian besar warga pendatang sudah seperti saudaranya sendiri.
"Upaya penyelamatan heroik yang dilakukan Yason dan Titus patut diapresiasi setinggi-tingginya. Mereka bergerak membantu warga tanpa memandang suku, agama dan ras, bahkan ia rela mengorbankan nyawanya untuk keselamatan warga," ujar Mensos.
Pemberian penghargaan Pelopor Perdamaian ini menjadi salah satu rangkaian acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-10 Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) diselenggarakan pada 14-17 Oktober 2019 di Yogyakarta.
"Saya berharap peringatan HUT Dasawarsa TKSK ini menjadi momentum untuk meningkatkan kembali pelaksanaan nilai-nilai kerelawanan sosial dan kesetiakawanan sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," kata Mensos.
Satu dasawarsa TKSK, lanjutnya, memiliki makna perayaan hari jadi sekaligus momen penguatan pelaksanaan layanan-layanan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan. TKSK sebagai relawan sosial selama ini telah membantu upaya penyelenggaraan kesejahteraan sosial di tingkat kecamatan.
"Karenanya, saya menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa bangga kepada TKSK karena telah menjadi ujung tombak dalam aksi sosial. Mereka juga menjadi yang terdepan dalam menolong sesama, membantu masyarakat, membantu pemerintah, pemerintah daerah mengentaskan permasalahan sosial," lanjutnya.
Baca juga: Presiden Jokowi Bertemu Paguyuban Warga Pendatang di Papua
Sebagai informasi, TKSK merupakan salah satu unsur relawan sosial yang dibentuk Karang Taruna pada 2009. Tujuan pembentukannya adalah untuk membantu penyelenggaraan kesejahteraan sosial di tingkat kecamatan setelah keberadaan Pekerja Sosial Kecamatan (PSK) ditiadakan.
TKSK dibentuk berdasarkan SK Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Nomor 245/PS.3/KPTS/X/2009 tentang Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan tanggal 9 Oktober 2009.
Saat itu, total ada 5.264 TKSK yang tersebar di seluruh Indonesia. Sementara itu, kini jumlah TKSK berkembang menjadi 7.201 orang. Pertambahan jumlah TKSK ini pun
mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Kode dan data wilayah diseluruh Indonesia.
Perlu diketahui, sebelum menghadiri Puncak Acara Satu Dasawarsa TKSK, Mensos beserta rombongan mengunjungi Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Regional III Yogyakarta.
Kunjungan itu bertujuan untuk koordinasi kinerja melalui dialog dalam kegiatan Peningkatan Kapasitas Diklat Family Development Session (FDS) Pendamping Sosial Program Keluarga Harapan (PKH).
"Kegiatan ini merupakan rangkaian upaya Kemensos bahwa menciptakan Sumber Daya Manusia kesejahteraan sosial yang mumpuni untuk menjalankan program-proram bantuan sosial, khususnya para Pendamping Sosial PKH," kata Mensos
Selanjutnya Mensos menekankan peserta diberikan pendidikan dan pelatihan agar mereka lebih profesional dalam melayani Keluarga Penerima Manfaat (KPM).