KOMPAS.com - Kementerian Sosial ( Kemensos) bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri ( Kemenlu) mengadakan program Duta Muda ASEAN.
Sekretatris Jenderal Kemensos Hartono Laras mengatakan Duta Muda ASEAN adalah program untuk mengedukasi dan menjelaskan kepada masyarakat ASEAN tentang tantangan dan peluang dalam pembangunan kesejahteraan sosial masyarakat.
"Dalam kolaborasi kedua kementerian, 20 pemuda tersebut turut mengkampanyekan tugas dan fungsi Kemensos," jelasnya dalam rilis tertulis yang Kompas.com terima, Minggu (13/9/2019).
Salah satunya adalah mengkampanyekan ASEAN Enabling Masterplan 2025: Mainstreaming the Rights of Persons with Disabilities dan Regional Plan of Action on the Elimination of Violence against Children pada Car Free Day hari ini.
Baca juga: Tingkatkan SDM Kesejahteraan Sosial, Kemensos Lakukan Ini
Dalam sambutannya, Hartono menjelaskan ASEAN ditopang oleh tiga pilar, yaitu pilar politik dan keamanan, pilar ekonomi, dan pilar sosial budaya.
“Dari pilar sosial budaya, Kemensos bisa ikut meningkatkan kesadaraan dan pemahaman masyarakat ASEAN terutama mengenai pembangunan kesejahteraan sosial,” kata Sekjen.
Relevansi mempromosikan agenda dari Indonesia, menurut Hartono merupakan termasuk agenda sosial.
"Hal ini sejalan dengan Indonesia akan menjadi ketua ASEAN pada 2023," bebernya.
Untuk menyukseskan agenda tersebut, diperlukan dukungan masyarakat luas.
“Terima kasih kepada Direktorat Sosial Budaya Kementerian Luar Negeri atas kolaborasinya dengan Kemensos,” kata Hartono.
Hartono menambahkan, ketiga pilar ASEAN tersebut bersinergi untuk mewujudkan visi masyarakat ASEAN 2025 yang bersatu, inklusif, tangguh, berkompetensi tinggi, inovatif, dinamis, berkelanjutan, serta melibatkan masyarakat dalam proses.
Dalam usaha meningkatkan kesadaran masyarakat, Hartono menekankan bahwa metode diseminasi merupakan yang paling tepat.
“Sebagai lapisan pertama politik luar negeri Indonesia, keputusan di ASEAN dapat berpengaruh pada kehidupan masyarakat Indonesia dan sebaliknya, baik secara langsung maupun tidak langsung,” katanya.
Baca juga: Kemensos Salurkan Bantuan Rp 3,5 Miliar bagi Korban Konflik di Wamena
Selain itu, 20 Finalis Duta Muda Asean 2019 beserta para alumni juga membantu Kemensos memberikan penyuluhan dan mendiseminasikan berbagai program kementerian ini di berbagai wilayah di Indonesia sesuai kebutuhan.
Sebagaimana diketahui, 30 persen dari total penduduk ASEAN secara keseluruhan terdiri dari pemuda, di mana sebagian besar jumlah pemuda berasal dari Indonesia.
Di zaman milenial dan perkembangan teknologi informasi yang pesat seperti sekarang ini, pemberian penyuluhan dan diseminasi informasi tidak lagi dapat menggunakan metode konvensional semata.
"Generasi muda memiliki kultur, tata cara komunikasi, dan gaya bahasa tersendiri sehingga pesan dapat lebih mudah diterima oleh masyarakat luas," ujar Sekjen.