Mensos Beberkan 5 Langkah untuk Pulihkan Wamena Pasca Rusuh

Kompas.com - 08/10/2019, 15:31 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

Menteri Sosial RI Agus Gumiwang Kartasasmita menyerahkan bantuan untuk korban bencana sosial di Wamena secara simbolis kepada Bupati Wamena Jhon Richard Banua, Selasa (8/10/2019)DOK. Humas Kementerian Sosial Menteri Sosial RI Agus Gumiwang Kartasasmita menyerahkan bantuan untuk korban bencana sosial di Wamena secara simbolis kepada Bupati Wamena Jhon Richard Banua, Selasa (8/10/2019)


KOMPAS.com – 
Pasca konflik sosial di Wamena, Papua, pemerintah akan berusaha maksimal untuk memulihkan dan membangkitkan wilayah tersebut.

Menteri Sosial (Mensos) RI Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pihaknya akan menggalakan lima langkah supaya mendorong atau menggalakan kembali aktivitas di Wamena.

"Langkah pertama adalah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan aparat setempat. Kemudian melakukan kajian cepat kebutuhan dasar pengungsi seperti sandang, pangan, papan, dan layanan dukungan psikososial," Bantuan untuk tahap pertama ini seluruhnya Rp 4,7 miliar," kata Mensos dalam kunjungannya ke Wamena, Selasa (8/10/2019).

Mensos mengatakan untuk pemenuhan kebutuhan pangan, Kemensos telah menyalurkan bantuan berupa Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 83 ton dan bantuan lauk pauk untuk dapur umum yang ada di posko-posko pengungsian.

Untuk pemenuhan kebutuhan papan atau tempat pengungsian, Kemensos telah menyerahkan bantuan berupa 2.500 matras, 1.500 tenda gulung, 6 tenda serba guna, 100 kasur dan 100 velbed.

Baca juga: Kemensos Salurkan Bantuan Rp 3,5 Miliar bagi Korban Konflik di Wamena

Kemensos, lanjutnya, juga menyerahkan bantuan sandang bagi pengungsi berupa 4.500 paket sandang bagi dewasa dan anak-anak serta 2.500 selimut. Total bantuan untuk Kabupaten Wamena adalah Rp 4,051 miliar

"Langkah kedua adalah memberikan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) bagi penyintas. Hal ini sangat penting dalam penanganan pasca konflik khususnya kepada kelompok rentan yakni perempuan, lansia, dan anak-anak," katanya.

Mensos menyebutkan hingga dua pekan pasca kerusuhan Tim LDP telah menjangkau 10 titik pengungsian, melakukan berbagai kegiatan dan melayani lebih dari 5.000 pengungsi. Sasaran LDP adalah anak-anak dan remaja, serta perempuan dewasa.

Sebanyak 10 titik tersebut adalah pengungsian di Kodim 1702/Jayawijaya, Polres Jayawijaya, Gereja Advent, Masjid Baiturrahman, Gereja Pantekosta Laharoi Hom Hom, Gereja Betlehem, SMA Negeri Wamena, SMP Negeri Wamena, SD Negeri Wamena, dan Posko Induk di Gedung Oukumere Ossu.

Para pengungsi dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya, tiba di Jayapura, Jumat (27/9/2019)KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI Para pengungsi dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya, tiba di Jayapura, Jumat (27/9/2019)
Tim LDP dikoordinir Kemensos bekerja sama dengan unsur perguruan tinggi (Pekerja Sosial dan Psikolog), Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). Total petugas LDP adalah 36 orang.

Selama mengikuti LDP ada beragam kegiatan yang dilakukan, yakni aktivitas rekreasional, trauma healing, Progresive Muscle Relaxion (PMR), mendongeng, psikoedukasi, dan teknik Resource Development and Installation (RDI).

Dijelaskan Menteri, LDP merupakan amanat Undang-undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial Pasal 38.

Dalam pasal tersebut disebutkan bahwa pemerintah bersama pemerintah daerah melaksanakan rehabilitasi di daerah pasca konflik dan daerah terkena dampak konflik. Salah satunya dengan cara pemulihan psikologis korban konflik dan pelindungan kelompok rentan.

Baca juga: Masih Ada Guru Trauma di Wamena, Pemprov Papua Beri Waktu untuk Pulihkan Diri

Selanjutnya setelah LDP, langkah ketiga adalah pemenuhan kebutuhan dasar bagi pengungsi sesuai dengan hasil asesmen yang telah dilakukan di tahap pertama.

Keempat, mengerahkan Tagana Provinsi Papua, Tagana Kabupaten Jayawijaya, Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Jayawijaya, Pendamping PKH Lanijaya, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Jayawijaya dan TKSK Lanijaya.

"Mereka membantu proses distribusi kebutuhan dasar pengungsi, membantu LDP di sejumlah titik pengungsian, dan mengelola dapur umum serta distribusi makanan," terang Menteri.

Kelima, membuka akses penyintas terhadap program perlindungan sosial reguler, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Kelompok Usaha Bersama (KUBE), Usaha Ekonomi Produktif (KUBE) dan Rehabilitasi Sosial Anak.

Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita (memakai topi khas Papua) menyerahkan bantuan kepada korban kerusuhan di Papua dan Papua Barat, di Jayapura, Selasa (11/09/2019) DOK. Humas Kementerian Sosial Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita (memakai topi khas Papua) menyerahkan bantuan kepada korban kerusuhan di Papua dan Papua Barat, di Jayapura, Selasa (11/09/2019)

"Berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan tim Kemensos, penyintas kehilangan rumah karena hangus terbakar, ada pula yang rumahnya utuh namun kiosnya hancur. Kondisi ini memicu mereka jatuh miskin, sehingga harus ada intervensi melalui bantuan perlindungan sosial agar mereka berdaya dan mampu meneruskan kehidupannya," kata Mensos.

Untuk itu, lanjut Mensos, Kementerian Sosial bersama Pemkab Wamena melakukan verifikasi dan validasi penyintas untuk mendapatkan data penerima bantuan sosial.

"Saya berharap melalui lima langkah Kemensos dalam penanganan pengungsi Wamena kiranya dapat membantu meringankan beban yang dialami warga," harap Menteri.

Ke depan, lanjutnya, peristiwa kerusuhan di Wamena harus menjadi pelajaran bagi semua pihak. Keberagaman adalah kekuatan untuk membangun kembali Wamena.

Baca juga: Cerita Mencekam Warga Banten di Wamena, Menunggu 6 Hari untuk Dievakuasi ke Jayapura

Perbedaan adalah fitrah. Jadi kini saatnya warga Wamena bergandengan tangan, hidup bersama dalam toleransi dan kebersamaan.

"Secara khusus saya berpesan agar kita tidak mudah terprovokasi terhadap kabar HOAX yang bertujuan memecah belah, memfitnah dan ujaran kebencian yang bertujuan memecah-belah keharmonisan warga Wamena," kata Menteri.

Bantuan untuk Jayapura

Selain mengirimkan bantuan untuk Kabupaten Wamena, Kementerian Sosial (Kemensos) juga menyalurkan bantuan buat pengungsi yang ada di Kota Jayapura.

Dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/10/2019) dijelaskan, bantuan berupa bantuan lauk pauk untuk dapur umum sebanyak 1.500 orang, 900 matras, 260 tenda gulung, 850 selimut, 4 paket perlengkapan LDP, 2 tenda serba guna, 20 velbed, dan 20 kasur. Total bantuan adalah Rp 740,9 juta

"Bantuan sudah diserahkan kepada Dinas Sosial Kota Jayapura dan telah diteruskan ke sejumlah titik pengungsian," kata menteri.

Baca juga: Layanan Jasa di Wamena Mulai Berjalan Pascakerusuhan

Ia berharap seiring semakin pulihnya kondisi Wamena, pengungsi yang ada di Jayapura bisa segera kembali ke Wamena karena kegiatan sekolah sudah mulai berjalan. Saatnya anak-anak kembali bersekolah. Demikian halnya orang tua saatnya kembali bekerja.

"Wamena sangat memerlukan keberadaan segenap Bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian untuk memajukan ekonomi dalam membangun kembali Wamena yang sangat indah ini. Saya yakin kerukunan hidup berdampingan antara seluruh masyarakat Wamena dapat terwujud," kata Mensos.

 

Terkini Lainnya
Lebaran di KBRI Paris, Risma Berbagi Cerita dan Promosikan Produk Lokal
Lebaran di KBRI Paris, Risma Berbagi Cerita dan Promosikan Produk Lokal
Kemensos
Mengadu ke Mensos, Penyandang Disabilitas Asal Bandung Dapat Layanan Fisioterapi Gratis
Mengadu ke Mensos, Penyandang Disabilitas Asal Bandung Dapat Layanan Fisioterapi Gratis
Kemensos
Mensos Risma Paparkan Program PENA untuk Penerima Bansos dan Penyandang Disabilitas kepada Direktur OECD
Mensos Risma Paparkan Program PENA untuk Penerima Bansos dan Penyandang Disabilitas kepada Direktur OECD
Kemensos
Penjelasan Mensos Risma tentang Penanganan Bencana Jadi Kesimpulan Forum Infrastruktur OECD
Penjelasan Mensos Risma tentang Penanganan Bencana Jadi Kesimpulan Forum Infrastruktur OECD
Kemensos
Mensos Risma Bagikan Pengalaman RI Tangani Bencana dalam OECD Infrastructure Forum Paris
Mensos Risma Bagikan Pengalaman RI Tangani Bencana dalam OECD Infrastructure Forum Paris
Kemensos
Kuota Pena 2024 Hanya untuk 85.000 KPM, Mensos Risma Targetkan Graduasi 100.000 KPM
Kuota Pena 2024 Hanya untuk 85.000 KPM, Mensos Risma Targetkan Graduasi 100.000 KPM
Kemensos
Program Pena Kemensos Luluskan 21.333 KPM, Mensos Risma: Kami Akan Terus Jalankan
Program Pena Kemensos Luluskan 21.333 KPM, Mensos Risma: Kami Akan Terus Jalankan
Kemensos
Dorong Penyandang Disabilitas Belajar Wirausaha, Mensos: Maksimalkan Kemampuan
Dorong Penyandang Disabilitas Belajar Wirausaha, Mensos: Maksimalkan Kemampuan
Kemensos
Mensos Risma Bertemu Yatim dan Yatim Piatu Bersaudara di Sinjai, Ajak Mereka Hidup Layak di Makassar
Mensos Risma Bertemu Yatim dan Yatim Piatu Bersaudara di Sinjai, Ajak Mereka Hidup Layak di Makassar
Kemensos
Kemensos Bangun Dapur Umum dan Pasok Logistik untuk Korban Banjir Semarang
Kemensos Bangun Dapur Umum dan Pasok Logistik untuk Korban Banjir Semarang
Kemensos
Kemensos Gandeng Rumah Dana Kemanusiaan Kompas Berikan Bantuan Rumah Layak Huni bagi 11 Keluarga di Aceh Timur
Kemensos Gandeng Rumah Dana Kemanusiaan Kompas Berikan Bantuan Rumah Layak Huni bagi 11 Keluarga di Aceh Timur
Kemensos
Bantuan Sosial dari Kemensos Bantu Hamdani Kembali Memulai Hidup yang Lebih Baik
Bantuan Sosial dari Kemensos Bantu Hamdani Kembali Memulai Hidup yang Lebih Baik
Kemensos
Kemensos Bantu Renovasi SLBN A Pajajaran Bandung, Kepala Sekolah: Alhamdulillah atas Instruksi Bu Mensos
Kemensos Bantu Renovasi SLBN A Pajajaran Bandung, Kepala Sekolah: Alhamdulillah atas Instruksi Bu Mensos
Kemensos
Opini Laporan Keuangan Kemensos Sempat Turun, BPK: Ada Perbaikan dari Bu Risma
Opini Laporan Keuangan Kemensos Sempat Turun, BPK: Ada Perbaikan dari Bu Risma
Kemensos
Gandeng Kitabisa.com, Mensos Risma Serahkan Bantuan Rp 374 Juta untuk Penyandang Disabilitas
Gandeng Kitabisa.com, Mensos Risma Serahkan Bantuan Rp 374 Juta untuk Penyandang Disabilitas
Kemensos
Bagikan artikel ini melalui
Oke