Kemensos: Penurunan Angka Kemiskinan dengan Bansos Tidaklah Permanen

Kompas.com - 30/09/2019, 13:42 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (Dirjen PFM) Andi ZA Dulung saat rapat konsolidasi pelaksanaan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Yogyakarta, Minggu (29/9/2019).DOK. Humas Kementerian Sosial Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (Dirjen PFM) Andi ZA Dulung saat rapat konsolidasi pelaksanaan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Yogyakarta, Minggu (29/9/2019).


KOMPAS.com
- Direktur Jenderal ( Dirjen) Penanganan Fakir Miskin (PFM) Kementerian Sosial (Kemensos), Andi ZA Dulung mengatakan penurunan angka kemiskinan dengan mengandalkan bantuan sosial ( bansos) bukanlah hal yang permanen.

"“Ini karena bansos seperti Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebetulnya adalah bagian dari program untuk menekan pengeluaran Keluarga Penerima Manfaat (KPM),” kata Dirjen PFM.

Hal tersebut disampaikan Andi pada Rapat Konsolidasi Pelaksanaan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Yogyakarta, Minggu (29/9/2019).

Untuk itu, kata dia, Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita menekankan pentingnya pemberdayaan kepada KPM bansos. 

“Pak menteri menginginkan penurunan angka kemiskinan yang sebenarnya  adalah karena keberhasilan program-program pemberdayaan. Program ini kemudian menjadi sustainable income,” ungkap Dirjen PFM seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima,  Senin (30/9/2019).

Baca juga: Perluas Jangkauan Bansos, Kemensos Sebut Pentingnya Kerja Sama dengan Organisasi Sosial

Lebih lanjut, Dirjen PFM menjelaskan, pemberdayaan dengan pemberian modal kepada KPM akan sulit berjalan dengan baik tanpa adanya perubahan mindset atau pola pikir.

Perubahan mindset KPM menjadi hal yang sangat penting agar mereka dapat menyelesaikan persoalannya sendiri dan menjadi mandiri. Dengan adanya kemandiran tersebut diharapkan KPM dapat keluar dari kemiskinan.

“Tanpa perubahan mindset, cara berpikir, cara memandang suatu persoalan, orang itu akan sulit menyelesaikan persoalannya sendiri, sulit mandiri,” kata Dirjen PFM.

Perubahan mindset dari KPM itu sendiri tentunya tidak terlepas dari adanya peran para pendamping KPM di lapangan. 

“Karena kegigihan teman-teman pendamping, banyak KPM khususnya KPM Program Keluarga Harapan (PKH) berhasil mendapatkan sustainable income atau pemasukan secara terus menerus,” pungkas Dirjen PFM.

Baca juga: Rp 60 Miliar Dana Hibah dan Bansos Belum Dipertanggungjawabkan, Ini Kata Bupati Keerom Papua

Sebelumnya, Direktur PFM Wilayah II, I Wayan Wirawan menyampaikan laporan kegiatan Rapat Konsolidasi Pelaksanaan BPNT di Yogyakarta tersebut.

Ia menjelaskan tujuan konsolidasi tersebut adalah untuk mengetahui hasil capaian kegiatan BPNT Direktorat PFM Wilayah II Tahun 2019 yang telah dilaksanakan sampai dengan triwulan ketiga,

Kemudian meningkatkan kualitas pelaksanaan BPNT di Wilayah II, serta membangun kesepahaman dan kesepakatan terhadap pelaksanaan BPNT khususnya di Yogyakarta.

Terkini Lainnya
Bakti Sosial ke Pulau Kei Besar, Risma Serap Aspirasi Warga dan Berikan Solusi
Bakti Sosial ke Pulau Kei Besar, Risma Serap Aspirasi Warga dan Berikan Solusi
Kemensos
Mensos Risma Launching Perpustakaan Digital Pertama di Kapal Perang Indonesia
Mensos Risma Launching Perpustakaan Digital Pertama di Kapal Perang Indonesia
Kemensos
Mensos Risma Gelontorkan Berbagai Bantuan untuk Masyarakat Pulau Kei Besar
Mensos Risma Gelontorkan Berbagai Bantuan untuk Masyarakat Pulau Kei Besar
Kemensos
Dengan KRI Teluk Weda 526, Kemensos Dijadwalkan Bawa dan Salurkan Bantuan ke Pulau Kei Besar
Dengan KRI Teluk Weda 526, Kemensos Dijadwalkan Bawa dan Salurkan Bantuan ke Pulau Kei Besar
Kemensos
28.775 Wirausahawan Mandiri Dihasilkan dari Program Pena Kemensos, Lampaui Target
28.775 Wirausahawan Mandiri Dihasilkan dari Program Pena Kemensos, Lampaui Target
Kemensos
Ciptakan Wirausahawan Baru dan Sukses, Mensos Risma Luncurkan Program Pena Muda
Ciptakan Wirausahawan Baru dan Sukses, Mensos Risma Luncurkan Program Pena Muda
Kemensos
Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandang Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas
Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandang Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas
Kemensos
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih
Kemensos
Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI
Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI
Kemensos
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur
Kemensos
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini
Kemensos
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas
Kemensos
Selain Kirim Bantuan, Mensos Risma Akan Pasang Alarm Bencana di Gunung Semeru
Selain Kirim Bantuan, Mensos Risma Akan Pasang Alarm Bencana di Gunung Semeru
Kemensos
Di Universität Hamburg Jerman, Risma Ceritakan Kepemimpinannya Sebagai Walkot dan Mensos
Di Universität Hamburg Jerman, Risma Ceritakan Kepemimpinannya Sebagai Walkot dan Mensos
Kemensos
Lebaran di KBRI Paris, Risma Berbagi Cerita dan Promosikan Produk Lokal
Lebaran di KBRI Paris, Risma Berbagi Cerita dan Promosikan Produk Lokal
Kemensos
Bagikan artikel ini melalui
Oke