Di IAF 2024, Jokowi Ajak Negara Afrika Semakin Solid Jadi Penggerak Perubahan 

Kompas.com - 02/09/2024, 19:49 WIB
I Jalaludin S,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo ( Jokowi) mengajak negara-negara Afrika semakin solid dan mampu menjadi penggerak perubahan di tengah dunia yang penuh tantangan.

Dia mengatakan itu saat membuka dan memimpin Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 dan Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multi-Pihak di Nusa, Dua, Bali, Senin (2/9/2024). 

Pada kesempatan itu, Jokowi menyoroti kondisi perekonomian global yang tidak menentu akibat ketegangan geopolitik. 

Ia juga menyayangkan menurunnya solidaritas internasional dalam menghadapi tantangan global, semangat multilateralisme yang semakin menipis, serta menguatnya polaritas dan fragmentasi. Salah satu buktinya, adalah capaian target Sustainable Development Goals (SDGs) yang baru mencapai 17 persen.

Akibat dari hal-hal itu, negara berkembang di seluruh dunia menerima imbas atau dampak yang paling besar.

“Dengan hanya enam tahun menuju 2030, dampak kegagalan ini dirasakan utamanya, oleh jutaan orang di negara-negara berkembang,” katanya melansir kemlu.go.id

Baca juga: Jokowi Klaim Forum Indonesia-Afrika 2024 Capai Kesepakatan Bisnis 3,5 Miliar Dollar AS

Oleh karena itu, kata Jokowi, diperlukan arah dan visi baru untuk pembangunan yang lebih adil dan inklusif bagi negara-negara berkembang. 

Untuk menghadapi situasi tersebut, Jokowi menyampaikan empat hal utama yang perlu dilakukan Indonesia dan negara-negara Afrika.

Pertama, pencapaian target SDGs harus tetap menjadi fokus utama agenda pembangunan global. 

Ia menyebutkan, agenda pencapaian SDGs perlu diselaraskan dengan prioritas pembangunan nasional dan regional, termasuk Agenda 2063 Afrika serta didukung kemitraan multipihak.

Kedua, Indonesia berkomitmen menjadi bagian dari solusi global. Dia menegaskan, Indonesia selalu berada di barisan terdepan dalam membela kepentingan Global South sekaligus menjadi bridge builder, memperjuangkan kesetaraan, keadilan, dan solidaritas, termasuk dalam percepatan pencapaian SDGs. 

“Komitmen ini konsisten dengan Semangat Bandung yang diusung Indonesia pada Konferensi Asia Afrika, 69 tahun yang lalu di Bandung," jelasnya.

Baca juga: Di Forum Indonesia-Afrika, Puan Singgung Komitmen Indonesia Dukung Kemerdekaan Palestina

Ketiga, Indonesia siap bermitra dengan semua negara dalam menunaikan komitmen tersebut, terutama dengan kawasan Afrika, utamanya dengan menghubungkan Semangat Bandung dengan Agenda Afrika 2063. 

“Hasil kemitraan Indonesia-Afrika sangat nyata, dengan volume perdagangan meningkat pesat dan berbagai perjanjian perdagangan disepakati,” ujarnya. 

Terkait hal itu, Jokowi menyampaikan hasil kesepakatan bisnis (deliverables) dari pertemuan Indonesia-Africa Forum (IAF) pada 2024 sebesar 3,5 miliar dollar Amerika Serikat (AS). Nilai ini lebih besar enam kali lipat dari IAF pertama pada 2018 yang senilai 586,6 juta dollar AS.

Keempat, perlunya kembali menghidupkan kembali kerja sama Selatan-Selatan dan kerja sama Utara-Selatan.

Jokowi mengatakan, hal tersebut bertujuan agar negara-negara tersebut dapat saling melengkapi dalam mengatasi tantangan global dengan lebih baik.

Baca juga: Indonesia-Africa Forum, Jokowi Singgung 4 Tantangan Global

Dalam penutupan forum, Jokowi turut menyampaikan rencana menyelenggarakan Platinum Jubilee of the Asian African Conference pada 2025 untuk memperingati 70 Tahun Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika.

Terkini Lainnya
Mendagri Tekankan Pentingnya Percepatan Digitalisasi Bantuan Sosial untuk Ketepatan Sasaran

Mendagri Tekankan Pentingnya Percepatan Digitalisasi Bantuan Sosial untuk Ketepatan Sasaran

Kementerian Luar Negeri
Pada Lokakarya Internasional, Kemenlu Soroti Pentingnya Transformasi Pertambangan Berkelanjutan

Pada Lokakarya Internasional, Kemenlu Soroti Pentingnya Transformasi Pertambangan Berkelanjutan

Kementerian Luar Negeri
Pertamina Nyatakan Kesiapannya Berkolaborasi Kembangkan Energi di Afrika

Pertamina Nyatakan Kesiapannya Berkolaborasi Kembangkan Energi di Afrika

Kementerian Luar Negeri
Pada IAF 2024, Indonesia dan Afrika Teken Kerja Sama Industri Strategis Senilai 173,5 Juta Dollar AS

Pada IAF 2024, Indonesia dan Afrika Teken Kerja Sama Industri Strategis Senilai 173,5 Juta Dollar AS

Kementerian Luar Negeri
Bertemu Menlu Angola, Retno Marsudi Harap Kerja Sama Ekonomi Diperkuat

Bertemu Menlu Angola, Retno Marsudi Harap Kerja Sama Ekonomi Diperkuat

Kementerian Luar Negeri
Komitmen Pertamina di Afrika, Integrasi Ekspansi Global dan Transisi Energi

Komitmen Pertamina di Afrika, Integrasi Ekspansi Global dan Transisi Energi

Kementerian Luar Negeri
Perkuat Komitmen Ekspansi Energi di Afrika, Pertamina Dukung Indonesia-Afrika Forum 2024

Perkuat Komitmen Ekspansi Energi di Afrika, Pertamina Dukung Indonesia-Afrika Forum 2024

Kementerian Luar Negeri
Di IAF 2024, Jokowi Ajak Negara Afrika Semakin Solid Jadi Penggerak Perubahan 

Di IAF 2024, Jokowi Ajak Negara Afrika Semakin Solid Jadi Penggerak Perubahan 

Kementerian Luar Negeri
Jokowi Soroti 4 Poin Penting dalam Wujudkan Pembangunan Adil dan Inklusif di Negara Berkembang

Jokowi Soroti 4 Poin Penting dalam Wujudkan Pembangunan Adil dan Inklusif di Negara Berkembang

Kementerian Luar Negeri
Kemenlu Gelar Indonesia-Africa Forum 2024, Peluang Emas Transaksi Bisnis di Pasar Afrika

Kemenlu Gelar Indonesia-Africa Forum 2024, Peluang Emas Transaksi Bisnis di Pasar Afrika

Kementerian Luar Negeri
Perkuat Kerja Sama dengan Afrika, Indonesia Siapkan Beberapa Side Events di IAF Bali

Perkuat Kerja Sama dengan Afrika, Indonesia Siapkan Beberapa Side Events di IAF Bali

Kementerian Luar Negeri
Para Menlu ASEAN Sepakat Lanjutkan Hasil Keketuaan Indonesia untuk Keketuaan Laos 2024

Para Menlu ASEAN Sepakat Lanjutkan Hasil Keketuaan Indonesia untuk Keketuaan Laos 2024

Kementerian Luar Negeri
Jelang Pernyataan Mahkamah Internasional soal Palestina, Menlu: Tindakan Israel Harus Dihentikan

Jelang Pernyataan Mahkamah Internasional soal Palestina, Menlu: Tindakan Israel Harus Dihentikan

Kementerian Luar Negeri
Menlu: Indonesia Jadi Pemain Utama di Kawasan dan Global

Menlu: Indonesia Jadi Pemain Utama di Kawasan dan Global

Kementerian Luar Negeri
Diplomasi Indonesia Terus Perjuangkan Hak dan Akses Pendidikan Perempuan di Afghanistan

Diplomasi Indonesia Terus Perjuangkan Hak dan Akses Pendidikan Perempuan di Afghanistan

Kementerian Luar Negeri
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com