Jokowi Soroti 4 Poin Penting dalam Wujudkan Pembangunan Adil dan Inklusif di Negara Berkembang

Kompas.com - 02/09/2024, 17:51 WIB
Dwinh,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyoroti empat poin penting untuk mencapai pembangunan yang lebih adil dan inklusif bagi negara- negara berkembang.

Pertama, kita harus fokus pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) yang selaras dengan prioritas pembangunan nasional dan regional, termasuk Agenda Afrika 2063. Ini harus didukung oleh kemitraan multi-pihak,” ujar Jokowi dalam siaran pers yang dikutip dari laman kemlu.go.id, Senin (2/9/2024). 

Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi saat membuka High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF-MSP) dan Pertemuan Kedua Indonesia-Africa Forum (IAF) di Nusa Dua, Bali, Senin.

Baca juga: Banyak Event, Okupansi The Nusa Dua 71,74 Persen, Lampaui Sebelum Pandemi

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa poin kedua adalah komitmen Indonesia untuk terlibat dalam solusi global, membela kepentingan negara-negara berkembang, dan berfungsi sebagai penghubung dalam memperjuangkan kesetaraan, keadilan, dan solidaritas.

“Komitmen ini konsisten dengan nilai-nilai yang Indonesia usung sejak Konferensi Asia-Afrika 69 tahun lalu,” tutur Jokowi.

Adapun poin ketiga, yaitu menekankan pentingnya kemitraan Indonesia dengan kawasan Afrika, yang dianggap sebagai kunci dalam agenda pembangunan global.

Pada Forum Indonesia-Afrika 2024, telah dicapai kesepakatan bisnis senilai 3,5 miliar dollar Amerika Serikat (AS). Nilai ini hampir enam kali lipat dari kesepakatan yang dicapai pada forum pertama pada 2018.

Baca juga: Jokowi Klaim Forum Indonesia-Afrika 2024 Capai Kesepakatan Bisnis 3,5 Miliar Dollar AS

Terakhir, Jokowi menegaskan perlunya peningkatan kerja sama Selatan-Selatan dan Utara-Selatan untuk mengatasi tantangan global secara kolektif.

Indonesia akan menyelenggarakan Platinum Jubilee of the Asian African Conference pada 2025 untuk memperingati 70 tahun Konferensi Asia-Afrika dengan semangat yang sama.

“Dengan ini, saya nyatakan Sesi Joint Leader's Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multi Pihak dan Forum Indonesia-Afrika ke-2 resmi dibuka,” tutur Jokowi menutup pidatonya.

Baca juga: Pemerintah Siap Gandeng Negara-negara Afrika Tanggulangi Cacar Monyet

Sebelumnya, ia juga menyerukan solidaritas global untuk tindakan nyata dalam mengatasi pelambatan ekonomi, pengangguran, inflasi, dan ketegangan geopolitik yang mengganggu rantai pasok global.

Jokowi menegaskan bahwa diperlukan strategi baru dan langkah taktis yang fokus pada pencapaian SDGs untuk mencapai pembangunan yang lebih adil dan inklusif bagi negara-negara berkembang.

Terkini Lainnya
Mendagri Tekankan Pentingnya Percepatan Digitalisasi Bantuan Sosial untuk Ketepatan Sasaran

Mendagri Tekankan Pentingnya Percepatan Digitalisasi Bantuan Sosial untuk Ketepatan Sasaran

Kementerian Luar Negeri
Pada Lokakarya Internasional, Kemenlu Soroti Pentingnya Transformasi Pertambangan Berkelanjutan

Pada Lokakarya Internasional, Kemenlu Soroti Pentingnya Transformasi Pertambangan Berkelanjutan

Kementerian Luar Negeri
Pertamina Nyatakan Kesiapannya Berkolaborasi Kembangkan Energi di Afrika

Pertamina Nyatakan Kesiapannya Berkolaborasi Kembangkan Energi di Afrika

Kementerian Luar Negeri
Pada IAF 2024, Indonesia dan Afrika Teken Kerja Sama Industri Strategis Senilai 173,5 Juta Dollar AS

Pada IAF 2024, Indonesia dan Afrika Teken Kerja Sama Industri Strategis Senilai 173,5 Juta Dollar AS

Kementerian Luar Negeri
Bertemu Menlu Angola, Retno Marsudi Harap Kerja Sama Ekonomi Diperkuat

Bertemu Menlu Angola, Retno Marsudi Harap Kerja Sama Ekonomi Diperkuat

Kementerian Luar Negeri
Komitmen Pertamina di Afrika, Integrasi Ekspansi Global dan Transisi Energi

Komitmen Pertamina di Afrika, Integrasi Ekspansi Global dan Transisi Energi

Kementerian Luar Negeri
Perkuat Komitmen Ekspansi Energi di Afrika, Pertamina Dukung Indonesia-Afrika Forum 2024

Perkuat Komitmen Ekspansi Energi di Afrika, Pertamina Dukung Indonesia-Afrika Forum 2024

Kementerian Luar Negeri
Di IAF 2024, Jokowi Ajak Negara Afrika Semakin Solid Jadi Penggerak Perubahan 

Di IAF 2024, Jokowi Ajak Negara Afrika Semakin Solid Jadi Penggerak Perubahan 

Kementerian Luar Negeri
Jokowi Soroti 4 Poin Penting dalam Wujudkan Pembangunan Adil dan Inklusif di Negara Berkembang

Jokowi Soroti 4 Poin Penting dalam Wujudkan Pembangunan Adil dan Inklusif di Negara Berkembang

Kementerian Luar Negeri
Kemenlu Gelar Indonesia-Africa Forum 2024, Peluang Emas Transaksi Bisnis di Pasar Afrika

Kemenlu Gelar Indonesia-Africa Forum 2024, Peluang Emas Transaksi Bisnis di Pasar Afrika

Kementerian Luar Negeri
Perkuat Kerja Sama dengan Afrika, Indonesia Siapkan Beberapa Side Events di IAF Bali

Perkuat Kerja Sama dengan Afrika, Indonesia Siapkan Beberapa Side Events di IAF Bali

Kementerian Luar Negeri
Para Menlu ASEAN Sepakat Lanjutkan Hasil Keketuaan Indonesia untuk Keketuaan Laos 2024

Para Menlu ASEAN Sepakat Lanjutkan Hasil Keketuaan Indonesia untuk Keketuaan Laos 2024

Kementerian Luar Negeri
Jelang Pernyataan Mahkamah Internasional soal Palestina, Menlu: Tindakan Israel Harus Dihentikan

Jelang Pernyataan Mahkamah Internasional soal Palestina, Menlu: Tindakan Israel Harus Dihentikan

Kementerian Luar Negeri
Menlu: Indonesia Jadi Pemain Utama di Kawasan dan Global

Menlu: Indonesia Jadi Pemain Utama di Kawasan dan Global

Kementerian Luar Negeri
Diplomasi Indonesia Terus Perjuangkan Hak dan Akses Pendidikan Perempuan di Afghanistan

Diplomasi Indonesia Terus Perjuangkan Hak dan Akses Pendidikan Perempuan di Afghanistan

Kementerian Luar Negeri
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com