Kemenlu Gelar Indonesia-Africa Forum 2024, Peluang Emas Transaksi Bisnis di Pasar Afrika

Kompas.com - 31/08/2024, 12:38 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

Pekerja menjahit busana berbahan tenun di rumah produksi Oerip Indonesia, Ngawi, Jawa Timur, Selasa (27/8/2024). Sejumlah pemerhati fesyen mengatakan wastra Indonesia memiliki potensi yang besar di pasar internasional bahkan menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) nilai ekspor tenun ikat sepanjang tahun 2023 mencapai 1,19 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau naik sebesar 32 persen dibandingkan 2022 yang berada di angka 0,91 juta dolar AS. Dok. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/Spt. Pekerja menjahit busana berbahan tenun di rumah produksi Oerip Indonesia, Ngawi, Jawa Timur, Selasa (27/8/2024). Sejumlah pemerhati fesyen mengatakan wastra Indonesia memiliki potensi yang besar di pasar internasional bahkan menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) nilai ekspor tenun ikat sepanjang tahun 2023 mencapai 1,19 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau naik sebesar 32 persen dibandingkan 2022 yang berada di angka 0,91 juta dolar AS.

KOMPAS.com - Indonesia Africa Forum (IAF) ke-2 bertajuk “Bandung Spirit for Africa’s Agenda 2063” digelar di Bali pada Minggu (1/9/2024) hingga Selasa (3/9/2024). Forum ini diharapkan menjadi pintu masuk bagi pelaku bisnis di Indonesia untuk menjalin kerja sama strategis dengan negara-negara Afrika.

Mengundang perwakilan dari 54 negara Afrika, forum ini bertujuan mengoptimalkan potensi transaksi bisnis kedua kawasan.

Guna mencapai tujuan tersebut, forum tersebut menyelenggarakan ekshibisi bisnis pada 2--3 September 2024.

Hingga saat ini, tercatat sebanyak 103 perusahaan dan 139 pebisnis dari Afrika serta sekitar 350 pebisnis Indonesia berpartisipasi.

Ekshibisi tersebut menampilkan empat sektor unggulan, yakni energi, makanan dan barang konsumsi, industri strategis dan pertahanan, serta kesehatan.

Baca juga: Gandeng Kemenlu, Bank Mandiri Fasilitasi Diaspora Buka Rekening Lewat KMILN 

Beberapa perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta Indonesia yang akan terlibat, seperti PT Pertamina, Biofarma, DEFEND ID, dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN III), serta PT Energi Mega Persada (EMP), PT Kalbe, Tirta Ayu Spa, PT Dami Sariwana, PT Solusi Tani Makmur, dan Indesso Aroma.

Perusahaan-perusahaan plat merah tersebut telah memiliki rekam jejak kuat di pasar Afrika.

PT Pertamina, misalnya, telah mengekspor produk dan jasanya ke sejumlah negara Afrika seperti Aljazair, Namibia, Tanzania, Gabon, Nigeria, dan Angola.

Demikian pula PT Solusi Tani Makmur, telah mengekspor produk pupuk organiknya ke Mozambik. Sementara perusahaan lain, seperti Biofarma, Indesso Aroma, dan Tirta Ayu Spa juga telah menjalin kemitraan bisnis dengan berbagai negara di Afrika.

Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Jasa, Litta Ariesca, mengungkapkan potensi besar di sektor energi di Afrika.

Baca juga: Istana dan Kemenlu Siapkan Isu yang Akan Dibahas Jokowi dan Paus Fransiskus

“Salah satunya adalah Kenya yang memiliki potensi energi panas bumi terbesar kedelapan di dunia,” ujar Litta dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (31/8/2024).

Begitu halnya dengan Biofarma, perusahaan farmasi nasional Indonesia telah melakukan aktivitas ekspor ke 50 negara Afrika, antara lain, Kenya, Liberia, Mozambik, Nigeria, Tanzania, dan Zimbabwe.

Sementara itu, perusahaan swasta Indonesia yang memilki rekam jejak di Afrika adalah PT Solusi Tani Makmur.

Perusahaan tersebut telah mengekspor produk pupuk organik ke Mozambik. Adapun Indesso Aroma, Tirta Ayu Spa, dan PT Dami Sariwana, juga telah memasarkan produk dan memiliki mitra bisnis di Afrika.

Partisipasi UMKM Indonesia 

Tidak hanya perusahaan besar, Indonesia Pavilion dalam ekshibisi ini juga akan menampilkan lebih dari 15 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang bergerak di sektor furnitur, fesyen, kerajinan, dan makanan olahan.

Baca juga: Bertemu Menlu Selandia Baru, Retno Marsudi Bahas Kerja Sama Perdagangan dan Pemajuan HAM

Pelaku UMKM tersebut merupakan binaan Bank Indonesia (BI), Bank Negara Indonesia (BNI), Ditjen Bea Cukai Kemenkeu, dan HIPMI Womenpreneur.

UMKM tersebut siap menunjukkan produk unggulan mereka dan mencari mitra bisnis potensial di Afrika.

Mengawali pelaksanaan kegiatan ekshibisi bisnis ini, Kementerian Luar Negeri RI bekerja sama dengan Perwakilan RI, Atase Perdagangan, dan ITPC di kawasan Afrika, telah memfasilitasi rangkaian pelaksanaan penjajakan kerja sama bisnis antara pelaku usaha Indonesia dan pelaku usaha dari kawasan Afrika sejak Juli hingga awal Agustus 2024.

Upaya tersebut dilakukan melalui penyelenggaraan virtual business matching yang dihadiri oleh 14 perusahaan dan sekitar 50 pelaku UMKM Indonesia, serta 15 potential buyers dari Afrika.

Antusiasme pelaku usaha Afrika untuk menjalin kerja sama dengan pelaku usaha Indonesia terlihat, baik sebagai eksportir atau agregator, kerja sama proyek teknologi, ataupun kerja sama pelatihan sumber daya manusia (SDM).

Baca juga: Prilly Latuconsina Bangga Film Budi Pekerti Dipuji Menlu Retno Marsudi

Selain itu, tercatat minat dari pelaku usaha Afrika untuk menjajaki potensi investasi perusahaan Indonesia untuk mendirikan pabrik di Afrika.

Adapun produk-produk yang banyak diminati pelaku usaha Afrika, antara lain, produk skincare, hijab, kopi, makanan olahan, dan custom furniture.

Dengan semangat peningkatan two-ways trade Indonesia-Afrika, Kementerian Luar Negeri RI mengundang partisipasi perwakilan dari negara Afrika, yaitu Republik Zimbabwe dan Republik Persatuan Tanzania untuk membuka booth pada ekshibisi bisnis ini.

Sebagai informasi, perdagangan bilateral antara Indonesia dan Zimbabwe pada 2023 sebesar 85,1 juta dollar AS dengan tren kenaikan sebesar 5,32 persen dalam kurun lima tahun terakhir.

Sementara, dengan Tanzania pada periode sama tercatat 317,8 juta dollar AS dengan tren kenaikan 5,21 persen dalam kurun lima tahun terakhir.

Baca juga: Retno Marsudi Sebut Menlu Anggota BRICS Dekati Indonesia dan Ajak Bergabung

Adapun komoditas unggulan Indonesia ke Zimbabwe, antara lain tekstil, alat rumah tangga, dan produk makanan. Sementara, dengan Tanzania komoditas unggulan Indonesia adalah minyak sawit, kertas, tekstil, dan produk kimia.

Ekshibisi tersebut diharapkan makin membuka peluang kerja sama dan kolaborasi bagi upaya peningkatan perdagangan antara kedua kawasan.

Terkini Lainnya
Pada Lokakarya Internasional, Kemenlu Soroti Pentingnya Transformasi Pertambangan Berkelanjutan
Pada Lokakarya Internasional, Kemenlu Soroti Pentingnya Transformasi Pertambangan Berkelanjutan
Kementerian Luar Negeri
Pertamina Nyatakan Kesiapannya Berkolaborasi Kembangkan Energi di Afrika
Pertamina Nyatakan Kesiapannya Berkolaborasi Kembangkan Energi di Afrika
Kementerian Luar Negeri
Pada IAF 2024, Indonesia dan Afrika Teken Kerja Sama Industri Strategis Senilai 173,5 Juta Dollar AS
Pada IAF 2024, Indonesia dan Afrika Teken Kerja Sama Industri Strategis Senilai 173,5 Juta Dollar AS
Kementerian Luar Negeri
Bertemu Menlu Angola, Retno Marsudi Harap Kerja Sama Ekonomi Diperkuat
Bertemu Menlu Angola, Retno Marsudi Harap Kerja Sama Ekonomi Diperkuat
Kementerian Luar Negeri
Komitmen Pertamina di Afrika, Integrasi Ekspansi Global dan Transisi Energi
Komitmen Pertamina di Afrika, Integrasi Ekspansi Global dan Transisi Energi
Kementerian Luar Negeri
Perkuat Komitmen Ekspansi Energi di Afrika, Pertamina Dukung Indonesia-Afrika Forum 2024
Perkuat Komitmen Ekspansi Energi di Afrika, Pertamina Dukung Indonesia-Afrika Forum 2024
Kementerian Luar Negeri
Di IAF 2024, Jokowi Ajak Negara Afrika Semakin Solid Jadi Penggerak Perubahan 
Di IAF 2024, Jokowi Ajak Negara Afrika Semakin Solid Jadi Penggerak Perubahan 
Kementerian Luar Negeri
Jokowi Soroti 4 Poin Penting dalam Wujudkan Pembangunan Adil dan Inklusif di Negara Berkembang
Jokowi Soroti 4 Poin Penting dalam Wujudkan Pembangunan Adil dan Inklusif di Negara Berkembang
Kementerian Luar Negeri
Kemenlu Gelar Indonesia-Africa Forum 2024, Peluang Emas Transaksi Bisnis di Pasar Afrika
Kemenlu Gelar Indonesia-Africa Forum 2024, Peluang Emas Transaksi Bisnis di Pasar Afrika
Kementerian Luar Negeri
Perkuat Kerja Sama dengan Afrika, Indonesia Siapkan Beberapa Side Events di IAF Bali
Perkuat Kerja Sama dengan Afrika, Indonesia Siapkan Beberapa Side Events di IAF Bali
Kementerian Luar Negeri
Para Menlu ASEAN Sepakat Lanjutkan Hasil Keketuaan Indonesia untuk Keketuaan Laos 2024
Para Menlu ASEAN Sepakat Lanjutkan Hasil Keketuaan Indonesia untuk Keketuaan Laos 2024
Kementerian Luar Negeri
Jelang Pernyataan Mahkamah Internasional soal Palestina, Menlu: Tindakan Israel Harus Dihentikan
Jelang Pernyataan Mahkamah Internasional soal Palestina, Menlu: Tindakan Israel Harus Dihentikan
Kementerian Luar Negeri
Menlu: Indonesia Jadi Pemain Utama di Kawasan dan Global
Menlu: Indonesia Jadi Pemain Utama di Kawasan dan Global
Kementerian Luar Negeri
Diplomasi Indonesia Terus Perjuangkan Hak dan Akses Pendidikan Perempuan di Afghanistan
Diplomasi Indonesia Terus Perjuangkan Hak dan Akses Pendidikan Perempuan di Afghanistan
Kementerian Luar Negeri
Lewat Keketuaan G20 dan ASEAN, Diplomasi Indonesia Perkuat Kerja Sama di Kawasan Pasifik
Lewat Keketuaan G20 dan ASEAN, Diplomasi Indonesia Perkuat Kerja Sama di Kawasan Pasifik
Kementerian Luar Negeri
Bagikan artikel ini melalui
Oke