KOMPAS.com - Diplomasi Indonesia telah melakukan berbagai aksi nyata dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.
Menteri Luar Negeri ( Menlu) Retno Marsudi menyampaikan, Indonesia telah menunjukkan komitmen dan lead by example di berbagai forum multilateral untuk atasi perubahan iklim.
"Indonesia berkomitmen untuk turunkan laju deforestasi dan kebakaran hutan, rehabilitasi hutan mangrove dan lahan kritis, serta menargetkan Net Zero Emission ( NZE) 2060," tutur Retno.
Hal tersebut disampaikan Retno dalam Pernyataan Pers Menteri Luar Negeri (PPTM) 2024 yang diselenggarakan di Museum Konperensi Asia Afrika (KAA), Bandung, Senin (8/1/2024).
Langkah nyata Indonesia juga ditunjukkan dengan menjadi co-initiator Asia Zero Emission Community (AZEC) bersama Jepang. AZEC merupakan platform kerja sama kawasan untuk pencapaian NZE.
Baca juga: Selama 9 Tahun, Kemenlu Berhasil Selesaikan Lebih dari 200.000 Kasus WNI
Selain itu, Retno menyampaikan, Indonesia juga telah memiliki pembiayaan inovatif yang kredibel, seperti Energy Transition Mechanism dan Just Energy Transition Partnership (JETP) yang diluncurkan di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20) di Bali.
Meski demikian, Menlu Retno mengingatkan bahwa komitmen dan kerja sama dari setiap negara diperlukan untuk melawan perubahan iklim.
Indonesia, sebut dia, terus mendorong agar setiap negara memiliki tanggung jawab bersama dalam menghadapi perubahan iklim.
“Tentu semua ini tidak dapat kita lakukan sendirian. Kita harus dorong collective responsibility untuk memastikan setiap negara juga implementasikan komitmennya melawan perubahan iklim,” kata Retno.
Baca juga: Perkuat Perlindungan WNI, Kemenlu Bangun Sistem dan Inovasi dalam 9 Tahun Terakhir