Satu Dekade Diplomasi Hasilkan 27 Perjanjian Ekonomi, dari Bentuk PTA hingga RCEP 

Kompas.com - 08/01/2024, 13:04 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Diplomasi di era kepemimpinan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) ditujukan untuk memberikan manfaat nyata bagi rakyat. 

Salah satu wujud konkretnya adalah dengan menempatkan diplomasi ekonomi sebagai agenda utama kebijakan luar negeri.

“Selama hampir sepuluh tahun terakhir, diplomasi ekonomi menjadi prioritas utama. Tujuannya jelas, yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi, memajukan kesejahteraan rakyat, dan meningkatkan kemandirian bangsa,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dalam Pernyataan Pers Menteri Luar Negeri (PPTM) 2024 yang diselenggarakan di Museum Konperensi Asia Afrika (KAA), Bandung, Senin (8/1/2024). 

Diplomasi ekonomi Indonesia dijalankan dalam situasi dunia yang penuh tantangan, mulai dari perang dagang Amerika Serikat (AS)-China, pandemi Covid-19, hingga perang Rusia-Ukraina. 

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-683 Serangan Rusia ke Ukraina: 25 Rudal Kinzhal Jatuh | Kunjungan Mendadak Menlu Jepang

Geopolitik yang memanas, proteksionisme yang meningkat, dan pendekatan kebijakan "me-first" juga menambah kompleksitas tantangan diplomasi ekonomi.

Di tengah situasi sulit tersebut, diplomasi ekonomi Indonesia terus berupaya memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat. 

Selama hampir sepuluh tahun terakhir, sebanyak 27 perjanjian ekonomi berhasil diselesaikan, baik dalam bentuk preferential trade agreement (PTA), free trade agreement (FTA), comprehensive economic partnership agreement (CEPA), dan regional comprehensive economic partnership (RCEP).

Selain itu, berbagai inisiatif baru diluncurkan untuk memperkuat kemitraan ekonomi dan pembangunan dengan berbagai kawasan, seperti Indonesia-Africa Forum (IAF) dan Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue (IAID) untuk kawasan Afrika.

Baca juga: CEK FAKTA: Prabowo Klaim Banyak Negara Afrika Belajar ke Indonesia

Kemudian, Indonesia-Latin America and the Caribbean Business Forum (INA-LAC) untuk kawasan Amerika Latin dan Karibia, Indonesia-Europe Business Forum untuk kawasan Eropa, Indo-Pacific Forum for Development untuk kawasan Pasifik, dan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) Forum Negara-negara Pulau dan Kepulauan.

Diplomasi ekonomi juga dilakukan di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Group of Twenty (G20), dan Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN). 

Di forum PBB, Indonesia menginisiasi Resolusi SMU PBB 74/198 yang menetapkan 2021 sebagai Tahun Internasional Kreatif untuk Pembangunan Berkelanjutan. 

Presidensi Indonesia di G20 pada 2022 menghasilkan berbagai kerja sama ekonomi konkret dengan 361 proyek negara G20 senilai total lebih dari 71 miliar dollar AS dan proyek yang melibatkan swasta Indonesia senilai lebih dari 29 miliar dollar AS. 

Baca juga: Ini 45 Kampus Swasta Berakreditasi Unggul BAN-PT hingga Awal 2024

Sementara itu, ASEAN-Indo Pacific Forum (AIPF) selama masa keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023 menghasilkan 93 proyek kerja sama senilai 38,2 miliar dollar AS, dengan 13,5 miliar dollar AS di antaranya di bidang kesehatan, pengolahan mineral, dan keuangan milik swasta Indonesia.

Data menunjukkan peningkatan signifikan kinerja ekonomi Indonesia saat ini dibandingkan dengan tahun 2014. 

Nilai perdagangan naik hampir 24 persen, dari 355 miliar dollar AS pada 2014 menjadi lebih dari 439 miliar dollar AS per November 2023 dengan surplus lebih dari 33 miliar dollar AS.

Baca juga: Surplus Perdagangan Menurun, Faktor Eksternal atau Internal?

Investasi asing ke Indonesia naik lebih dari 32 persen, dari 28,5 miliar dollar AS pada 2014 menjadi 37,8 miliar dollar AS per September 2023.

“Semua angka tersebut hanya membuktikan bahwa selama sembilan tahun terakhir, diplomasi ekonomi Indonesia bekerja," kata Retno.

Terkini Lainnya
Pada Lokakarya Internasional, Kemenlu Soroti Pentingnya Transformasi Pertambangan Berkelanjutan

Pada Lokakarya Internasional, Kemenlu Soroti Pentingnya Transformasi Pertambangan Berkelanjutan

Kementerian Luar Negeri
Pertamina Nyatakan Kesiapannya Berkolaborasi Kembangkan Energi di Afrika

Pertamina Nyatakan Kesiapannya Berkolaborasi Kembangkan Energi di Afrika

Kementerian Luar Negeri
Pada IAF 2024, Indonesia dan Afrika Teken Kerja Sama Industri Strategis Senilai 173,5 Juta Dollar AS

Pada IAF 2024, Indonesia dan Afrika Teken Kerja Sama Industri Strategis Senilai 173,5 Juta Dollar AS

Kementerian Luar Negeri
Bertemu Menlu Angola, Retno Marsudi Harap Kerja Sama Ekonomi Diperkuat

Bertemu Menlu Angola, Retno Marsudi Harap Kerja Sama Ekonomi Diperkuat

Kementerian Luar Negeri
Komitmen Pertamina di Afrika, Integrasi Ekspansi Global dan Transisi Energi

Komitmen Pertamina di Afrika, Integrasi Ekspansi Global dan Transisi Energi

Kementerian Luar Negeri
Perkuat Komitmen Ekspansi Energi di Afrika, Pertamina Dukung Indonesia-Afrika Forum 2024

Perkuat Komitmen Ekspansi Energi di Afrika, Pertamina Dukung Indonesia-Afrika Forum 2024

Kementerian Luar Negeri
Di IAF 2024, Jokowi Ajak Negara Afrika Semakin Solid Jadi Penggerak Perubahan 

Di IAF 2024, Jokowi Ajak Negara Afrika Semakin Solid Jadi Penggerak Perubahan 

Kementerian Luar Negeri
Jokowi Soroti 4 Poin Penting dalam Wujudkan Pembangunan Adil dan Inklusif di Negara Berkembang

Jokowi Soroti 4 Poin Penting dalam Wujudkan Pembangunan Adil dan Inklusif di Negara Berkembang

Kementerian Luar Negeri
Kemenlu Gelar Indonesia-Africa Forum 2024, Peluang Emas Transaksi Bisnis di Pasar Afrika

Kemenlu Gelar Indonesia-Africa Forum 2024, Peluang Emas Transaksi Bisnis di Pasar Afrika

Kementerian Luar Negeri
Perkuat Kerja Sama dengan Afrika, Indonesia Siapkan Beberapa Side Events di IAF Bali

Perkuat Kerja Sama dengan Afrika, Indonesia Siapkan Beberapa Side Events di IAF Bali

Kementerian Luar Negeri
Para Menlu ASEAN Sepakat Lanjutkan Hasil Keketuaan Indonesia untuk Keketuaan Laos 2024

Para Menlu ASEAN Sepakat Lanjutkan Hasil Keketuaan Indonesia untuk Keketuaan Laos 2024

Kementerian Luar Negeri
Jelang Pernyataan Mahkamah Internasional soal Palestina, Menlu: Tindakan Israel Harus Dihentikan

Jelang Pernyataan Mahkamah Internasional soal Palestina, Menlu: Tindakan Israel Harus Dihentikan

Kementerian Luar Negeri
Menlu: Indonesia Jadi Pemain Utama di Kawasan dan Global

Menlu: Indonesia Jadi Pemain Utama di Kawasan dan Global

Kementerian Luar Negeri
Diplomasi Indonesia Terus Perjuangkan Hak dan Akses Pendidikan Perempuan di Afghanistan

Diplomasi Indonesia Terus Perjuangkan Hak dan Akses Pendidikan Perempuan di Afghanistan

Kementerian Luar Negeri
Lewat Keketuaan G20 dan ASEAN, Diplomasi Indonesia Perkuat Kerja Sama di Kawasan Pasifik

Lewat Keketuaan G20 dan ASEAN, Diplomasi Indonesia Perkuat Kerja Sama di Kawasan Pasifik

Kementerian Luar Negeri
Bagikan artikel ini melalui
Oke