KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan bahwa diplomasi ekonomi Indonesia akan difokuskan pada penguatan ekonomi hijau dan konsisten memerangi diskriminasi perdagangan internasional.
“Diplomasi juga akan bekerja mempertahankan kedaulatan ekonomi Indonesia dalam mengelola sumber daya alam (SDA) demi kesejahteraan rakyat,” ujarnya dalam Pernyataan Pers Tahunan Menlu (PPTM) di Jakarta, Rabu (11/1/2022).
Ia mengungkapkan, sebagai langkah lebih lanjut, Indonesia akan melanjutkan upaya penguatan industri hilir.
Baca juga: Jokowi Resmikan SPAM Rokan Hilir, yang Telan Anggaran hingga Rp 396,6 Miliar
Tanpa pembangunan industri hilir, menurut Retno, negara berkembang seperti Indonesia tidak akan dapat melakukan lompatan pembangunan.
“Kesejahteraan merupakan hak semua negara,” jelasnya.
Diplomasi ekonomi, lanjut dia, juga berkontribusi memperkuat akses pasar melalui finalisasi perjanjian perdagangan bilateral dengan sejumlah negara.
Sepanjang 2022, Indonesia diketahui telah mempercepat finalisasi perjanjian dagang bilateral dengan lima negara, yakni Chile, Uni Emirat Arab (UEA), Korea Selatan (Korsel), Jepang, dan Mauritius.
Sementara itu, Indonesia pada tingkat regional telah meratifikasi Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) serta melakukan pembaharuan perjanjian ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Agreement (FTA) dan ASEAN-Hong Kong FTA.