Menlu: Keketuaan Indonesia Ingin Jadikan ASEAN sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Kompas.com - 08/01/2023, 10:53 WIB
Yogarta Awawa Prabaning Arka,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

Indonesia mulai menjabat keketuaan ASEAN mulai Minggu (1/1/2023). DOK. Kementerian Luar Negeri Indonesia mulai menjabat keketuaan ASEAN mulai Minggu (1/1/2023).

KOMPAS.com – Indonesia mulai menjabat Keketuaan Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara ( ASEAN) mulai Minggu (1/1/2023). Adapun keketuaan Indonesia pada 2023 mengangkat tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”. Tema ini relevan dan sejalan dengan sejarah ASEAN.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi memaparkan, terdapat dua bagian besar dalam tema tersebut, yaitu ASEAN Matters dan Epicentrum of Growth.

Terkait ASEAN Matters, Indonesia ingin menjadikan ASEAN tetap penting dan relevan bagi masyarakat ASEAN dan dunia. ASEAN harus mampu menghadapi berbagai tantangan kawasan dan dunia.

Baca juga: Pantau Persiapan ASEAN Summit 2023, Menlu Kunjungi Labuan Bajo

“Masa depan ASEAN mulai disiapkan untuk menyongsong ASEAN 2045. Selain itu, sentralitas ASEAN harus diperkuat untuk menjadi jangkar perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan tersebut,” kata Menlu dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (8/1/2023).

Untuk Epicentrum of Growth, lanjut Menlu, Indonesia ingin menjadikan Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan dan dunia. Menurutnya, selama ini pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara sering berada di atas rata-rata dunia.

Pada 2023, ekonomi ASEAN diproyeksikan tumbuh 4,7 persen sesuai proyeksi Asian Development Bank (ADB). Jumlah ini lebih besar dari proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia yang diproyeksikan Dana Moneter Internasional (IMF) sebesar 2,7 persen.

“Untuk menopang pertumbuhan, ASEAN perlu meningkatkan kerja sama, khususnya di bidang ketahanan pangan, ketahanan energi, kesehatan, dan stabilisasi keuangan. Indonesia juga akan memberikan perhatian khusus terhadap implementasi ASEAN Outlook on the Indo Pacific (AOIP),” paparnya.

Baca juga: Menlu Retno: ASEAN Tidak Boleh Didikte Junta Militer Myanmar

Keketuaan Indonesia, lanjut Menlu, akan berlangsung dalam situasi global yangmasih menantang.

Menurutnya, ASEAN masih berkutat dengan dampak pandemi dan perang secara eksternal. Pada saat yang sama, kawasan Indo-Pasifik rawan menjadi medan rivalitas kekuatan besar yang semakin tajam. Sementara secara internal, ASEAN juga masih disibukkan dengan isu Myanmar.

“Sejak pendiriannya pada 1967, cerita pendirian ASEAN berkutat pada pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, keketuaan Indonesia ingin menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan dan dunia,” kata Menlu.

Terkini Lainnya
Para Menlu ASEAN Sepakat Lanjutkan Hasil Keketuaan Indonesia untuk Keketuaan Laos 2024
Para Menlu ASEAN Sepakat Lanjutkan Hasil Keketuaan Indonesia untuk Keketuaan Laos 2024
Kementerian Luar Negeri
Jelang Pernyataan Mahkamah Internasional soal Palestina, Menlu: Tindakan Israel Harus Dihentikan
Jelang Pernyataan Mahkamah Internasional soal Palestina, Menlu: Tindakan Israel Harus Dihentikan
Kementerian Luar Negeri
Menlu: Indonesia Jadi Pemain Utama di Kawasan dan Global
Menlu: Indonesia Jadi Pemain Utama di Kawasan dan Global
Kementerian Luar Negeri
Diplomasi Indonesia Terus Perjuangkan Hak dan Akses Pendidikan Perempuan di Afghanistan
Diplomasi Indonesia Terus Perjuangkan Hak dan Akses Pendidikan Perempuan di Afghanistan
Kementerian Luar Negeri
Lewat Keketuaan G20 dan ASEAN, Diplomasi Indonesia Perkuat Kerja Sama di Kawasan Pasifik
Lewat Keketuaan G20 dan ASEAN, Diplomasi Indonesia Perkuat Kerja Sama di Kawasan Pasifik
Kementerian Luar Negeri
Lewat Diplomasi, Indonesia Lakukan Aksi-aksi Nyata Lawan Perubahan Iklim
Lewat Diplomasi, Indonesia Lakukan Aksi-aksi Nyata Lawan Perubahan Iklim
Kementerian Luar Negeri
Menlu Retno: Indonesia Konsisten Perjuangkan Hak dan Kemerdekaan Palestina
Menlu Retno: Indonesia Konsisten Perjuangkan Hak dan Kemerdekaan Palestina
Kementerian Luar Negeri
Menlu: Indonesia Berkomitmen Bantu Myanmar Keluar dari Krisis
Menlu: Indonesia Berkomitmen Bantu Myanmar Keluar dari Krisis
Kementerian Luar Negeri
Selama 9 Tahun, Kemenlu Berhasil Selesaikan Lebih dari 200.000 Kasus WNI
Selama 9 Tahun, Kemenlu Berhasil Selesaikan Lebih dari 200.000 Kasus WNI
Kementerian Luar Negeri
Perkuat Perlindungan WNI, Kemenlu Bangun Sistem dan Inovasi dalam 9 Tahun Terakhir
Perkuat Perlindungan WNI, Kemenlu Bangun Sistem dan Inovasi dalam 9 Tahun Terakhir
Kementerian Luar Negeri
Menlu Retno: RI Rampungkan 6 Perjanjian Perbatasan dengan Negara Tetangga dalam 9 Tahun
Menlu Retno: RI Rampungkan 6 Perjanjian Perbatasan dengan Negara Tetangga dalam 9 Tahun
Kementerian Luar Negeri
Diplomasi Indonesia Jaga Relevansi dan Sentralitas ASEAN Selama Satu Dekade
Diplomasi Indonesia Jaga Relevansi dan Sentralitas ASEAN Selama Satu Dekade
Kementerian Luar Negeri
Berkat Diplomasi Kesehatan, Indonesia Berhasil Amankan Lebih dari 500 Juta Dosis Vaksin Covid-19
Berkat Diplomasi Kesehatan, Indonesia Berhasil Amankan Lebih dari 500 Juta Dosis Vaksin Covid-19
Kementerian Luar Negeri
Satu Dekade Diplomasi Hasilkan 27 Perjanjian Ekonomi, dari Bentuk PTA hingga RCEP 
Satu Dekade Diplomasi Hasilkan 27 Perjanjian Ekonomi, dari Bentuk PTA hingga RCEP 
Kementerian Luar Negeri
Menlu Retno Pastikan RI Akan Intensifkan Diplomasi Kedaulatan dengan Negara Tetangga
Menlu Retno Pastikan RI Akan Intensifkan Diplomasi Kedaulatan dengan Negara Tetangga
Kementerian Luar Negeri
Bagikan artikel ini melalui
Oke