Retno: Perlu Upaya Bersama untuk Dinginkan Situasi Global yang Panas

Kompas.com - 02/12/2019, 12:31 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Menteri Luar Negeri Retno LP. Marsudi, pada Conference on Foreign Policy of Indonesia, di Kota Kasablanca Jakarta, Sabtu (30/11/2019).DOK. Humas Kementerian Luar Negeri Menteri Luar Negeri Retno LP. Marsudi, pada Conference on Foreign Policy of Indonesia, di Kota Kasablanca Jakarta, Sabtu (30/11/2019).

KOMPAS.com – Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno LP. Marsudi dalam lawatannya ke Busan dan Nagoya beberapa waktu lalu melihat, perdamaian panas (hot peace) ditandai dengan besarnya kekhawatiran mengenai situasi dunia secara politis dan ekonomi.

Hal yang dikhawatirkan meliputi persaingan geopolitik, geokonomi, dan tren menurunnya ekonomi dunia.

Menurut Retno, masalah tersebut dapat diatasi sebab dunia bisa mendinginkan situasi global saat ini.

“Bagai kekompakkan pada tarian bersama (line dance), diperlukan upaya bersama untuk mendinginkan perdamaian yang panas ini,” kata Retno, seperti dalam keterangan tertulisnya.

Baca juga: Wapres: Mari Kita Ubah Perang Dagang untuk Perdamaian dan Kemakmuran

Menurut Retno, Indonesia siap dan berkomitmen untuk mengubah situasi perdamaian yang panas menjadi perdamaian produktif.

Retno menegaskan, menciptakan integrasi ekonomi juga berarti menciptakan platform yang efektif untuk mendinginkan situasi dunia yang panas.

“Indonesia berharap tahun depan Regional Comprehensive Economic Partnership ( RCEP), integrasi ekonomi terbesar di dunia, dapat ditandatangani," kata Retno.

Baca juga: Tangkal Perang Dagang, RI Ingin RCEP Segera Rampung 

Indonesia pun bertekad untuk terus mengedepankan prinsip-prinsip demokrasi, pemajuan, perlindungan terhadap HAM, rules-based order, serta memupuk nilai-nilai keberagaman toleransi dan perdamaian.

Hal tersebut diucapkan Retno ketika menyampaikan keynote speech, pada Conference on Foreign Policy of Indonesia yang bertema Cooling off the Hot Peace: Strategic Opportunities and Economic Remedies for a Distressful World, di Kota Kasablanca Jakarta, Sabtu (30/11/2019).

Conference on Foreign Policy of Indonesia

Conference on Foreign Policy of Indonesia merupakan konferensi tahunan kebijakan luar negeri terbesar di dunia.

Konferensi tersebut diinisiasi Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), yang didirikan Duta Besar Dino Pati Djalal.

Baca juga: Ketika Menlu Retno Marsudi Joget TikTok Entah Apa yang Merasukimu...

Turut hadir sebagai pembicara, Mantan Presiden Timor-Leste Jose Ramos Horta, Mantan Menteri Luar Negeri RI Nur Hassan Wirajuda, dan Marty Natalegawa.

Pada kesempatan tersebut, Retno sempat mengutip pernyataan Managing Director IMF Kristalina Georgieva yang mengatakan, negara-negara Asean menyumbang 10 persen pertumbuhan global. Pada 2018, pertumbuhan ekonomi Asean masih mencapai rata rata 5,1 persen.

“Namun di tengah penurunan ekonomi dunia, Asean masih menjadi bright spot,” kata Retno.

Secara khusus, digarisbawahi bahwa Asean mereprenstasikan peluang dan stabilitas kawasan.

Baca juga: Perkuat Akses Pasar dan Investasi Jasa, Menteri Ekonomi ASEAN Teken Perjanjian Perdagangan Jasa

Mekanisme yang dipimpin Asean seperti Asean+1, Asean+3 dan EAS, telah mendorong dialog dan kesalingtergantungan ekonomi.

Pemimpin Asean telah mengadopsi Asean Outlook on the Indo-Pacific sebagai upaya untuk memajukan dialog dan keterbukaan, serta meningkatkan kerja sama praktis.

Dalam penutup pembukaannya, Retno mengajak seluruh peserta yang kebanyakan generasi milenial untuk bergabung bersama mengubah perdamaian yang panas menjadi perdamaian produktif.

Terkini Lainnya
Pada Lokakarya Internasional, Kemenlu Soroti Pentingnya Transformasi Pertambangan Berkelanjutan
Pada Lokakarya Internasional, Kemenlu Soroti Pentingnya Transformasi Pertambangan Berkelanjutan
Kementerian Luar Negeri
Pertamina Nyatakan Kesiapannya Berkolaborasi Kembangkan Energi di Afrika
Pertamina Nyatakan Kesiapannya Berkolaborasi Kembangkan Energi di Afrika
Kementerian Luar Negeri
Pada IAF 2024, Indonesia dan Afrika Teken Kerja Sama Industri Strategis Senilai 173,5 Juta Dollar AS
Pada IAF 2024, Indonesia dan Afrika Teken Kerja Sama Industri Strategis Senilai 173,5 Juta Dollar AS
Kementerian Luar Negeri
Bertemu Menlu Angola, Retno Marsudi Harap Kerja Sama Ekonomi Diperkuat
Bertemu Menlu Angola, Retno Marsudi Harap Kerja Sama Ekonomi Diperkuat
Kementerian Luar Negeri
Komitmen Pertamina di Afrika, Integrasi Ekspansi Global dan Transisi Energi
Komitmen Pertamina di Afrika, Integrasi Ekspansi Global dan Transisi Energi
Kementerian Luar Negeri
Perkuat Komitmen Ekspansi Energi di Afrika, Pertamina Dukung Indonesia-Afrika Forum 2024
Perkuat Komitmen Ekspansi Energi di Afrika, Pertamina Dukung Indonesia-Afrika Forum 2024
Kementerian Luar Negeri
Di IAF 2024, Jokowi Ajak Negara Afrika Semakin Solid Jadi Penggerak Perubahan 
Di IAF 2024, Jokowi Ajak Negara Afrika Semakin Solid Jadi Penggerak Perubahan 
Kementerian Luar Negeri
Jokowi Soroti 4 Poin Penting dalam Wujudkan Pembangunan Adil dan Inklusif di Negara Berkembang
Jokowi Soroti 4 Poin Penting dalam Wujudkan Pembangunan Adil dan Inklusif di Negara Berkembang
Kementerian Luar Negeri
Kemenlu Gelar Indonesia-Africa Forum 2024, Peluang Emas Transaksi Bisnis di Pasar Afrika
Kemenlu Gelar Indonesia-Africa Forum 2024, Peluang Emas Transaksi Bisnis di Pasar Afrika
Kementerian Luar Negeri
Perkuat Kerja Sama dengan Afrika, Indonesia Siapkan Beberapa Side Events di IAF Bali
Perkuat Kerja Sama dengan Afrika, Indonesia Siapkan Beberapa Side Events di IAF Bali
Kementerian Luar Negeri
Para Menlu ASEAN Sepakat Lanjutkan Hasil Keketuaan Indonesia untuk Keketuaan Laos 2024
Para Menlu ASEAN Sepakat Lanjutkan Hasil Keketuaan Indonesia untuk Keketuaan Laos 2024
Kementerian Luar Negeri
Jelang Pernyataan Mahkamah Internasional soal Palestina, Menlu: Tindakan Israel Harus Dihentikan
Jelang Pernyataan Mahkamah Internasional soal Palestina, Menlu: Tindakan Israel Harus Dihentikan
Kementerian Luar Negeri
Menlu: Indonesia Jadi Pemain Utama di Kawasan dan Global
Menlu: Indonesia Jadi Pemain Utama di Kawasan dan Global
Kementerian Luar Negeri
Diplomasi Indonesia Terus Perjuangkan Hak dan Akses Pendidikan Perempuan di Afghanistan
Diplomasi Indonesia Terus Perjuangkan Hak dan Akses Pendidikan Perempuan di Afghanistan
Kementerian Luar Negeri
Lewat Keketuaan G20 dan ASEAN, Diplomasi Indonesia Perkuat Kerja Sama di Kawasan Pasifik
Lewat Keketuaan G20 dan ASEAN, Diplomasi Indonesia Perkuat Kerja Sama di Kawasan Pasifik
Kementerian Luar Negeri
Bagikan artikel ini melalui
Oke