Wujudkan Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB, Kapasitas Sipil Perlu Dikuatkan

Kompas.com - 29/11/2019, 17:42 WIB
Mico Desrianto,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Kegiatan International Seminar on Civilian Capacities: Building National Rosters for UN Peacekeeping Operations di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Jumat (29/11/2019). 
dok. Kementerian Luar Negeri Kegiatan International Seminar on Civilian Capacities: Building National Rosters for UN Peacekeeping Operations di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Jumat (29/11/2019).


KOMPAS.com - Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Teuku Faizasyah, mengatakan perlu adanya penguatan komponen sipil pada Misi Pemeliharaan Perdamaian (MPP) PBB.

Hal tersebut dikatakan Teuku saat membuka kegiatan International Seminar on Civilian Capacities: Building National Rosters for UN Peacekeeping Operations di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Jumat (29/11/2019).

"Kalangan sipil sangat dibutuhkan untuk situasi tertentu yang tidak bisa ditangani oleh pasukan penjaga perdamaian dari kalangan militer,” ucap dia sesuai keterangan rilis yang Kompas.com terima.

Komponen sipil, lanjut dia, dapat memberikan sentuhan humanis yang krusial dalam membangun struktur masyarakat pasca konflik.

Baca juga: Negara Anggota DK PBB Apresiasi Penyelenggaraan “Retreat” di Indonesia

"Peningkatan kapasitas sipil dapat difokuskan pada isu-isu seperti pemberdayaan wanita, penghormatan HAM dan dukungan penegakan hukum oleh pemerintah setempat," sambungnya.

Pada kegiatan tersebut, Kemenlu mengemukakan tiga poin penting untuk mewujudkan MPP yang sesuai dengan kebutuhan PBB.

Tiga poin itu adalah komponen sipil harus menjadi bagian yang penting dalam MPP di suatu negara, kedua peningkatan peranan perempuan, dan terakhir penguatan pelatihan melalui kemitraan global.

Khusus poin kedua, Kemenlu menilai peran perempuan dapat memegang peranan penting pencegahan konflik, manajemen konfik, dan bina damai pasca konflik.

Baca juga: Indonesia dan Vietnam Bahas Penguatan Kawasan dengan DK PBB

“Pemberdayaan perempuan pada misi perdamaian bukan lagi hanya keperluan, tapi keniscayaan. Hal tersebut juga mendukung inklusivitas dan kesetaraan gender”, tutur Faizasyah.

Jalin kerja sama

Teuku menambahkan, Indonesia telah mengangkat kerja sama untuk menopang program peningkatan kapasitas sipil dengan berbagai pihak.

Di antaranya pembentukan Asean Institute for Peace and Reconciliation dan Asean Women for Peace Registry dalam kerangka Asean.

Lalu melakukan konsultasi regional terkait penguatan kapasitas sipil melalui kolaborasi dengan Norwegia.

Baca juga: Ini Wujud Nyata Kontribusi Indonesia Perbaiki Metode Kerja DK PBB

"Kerja sama tersebut menegaskan keseriusan Indonesia," terang Teuku.

Sekadar informasi, kegiatan tersebut merupakan upaya Indonesia memperkuat ekosistem perdamaian internasional yang menjadi salah satu isu prioritas sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019–2020.

Adapun dalam pelaksanaannya Indonesia dibantu oleh Inggris dan Belgia sebagai sesama anggota Dewan Keamanan PBB.

Seminar ini menghadirkan narasumber dari Kantor Sekretariat PBB di New York, wakil pemerintah Inggris dan Belgia, Mabes Polri, CSIS, dan lembaga think tank.

Para peserta hadir merupakan perwakilan dari Kementerian dan Lembaga terkait, perwakilan asing dari negara-negara yang aktif di bidang misi pemeliharaan perdamaian, dan akademisi.

Terkini Lainnya
Para Menlu ASEAN Sepakat Lanjutkan Hasil Keketuaan Indonesia untuk Keketuaan Laos 2024
Para Menlu ASEAN Sepakat Lanjutkan Hasil Keketuaan Indonesia untuk Keketuaan Laos 2024
Kementerian Luar Negeri
Jelang Pernyataan Mahkamah Internasional soal Palestina, Menlu: Tindakan Israel Harus Dihentikan
Jelang Pernyataan Mahkamah Internasional soal Palestina, Menlu: Tindakan Israel Harus Dihentikan
Kementerian Luar Negeri
Menlu: Indonesia Jadi Pemain Utama di Kawasan dan Global
Menlu: Indonesia Jadi Pemain Utama di Kawasan dan Global
Kementerian Luar Negeri
Diplomasi Indonesia Terus Perjuangkan Hak dan Akses Pendidikan Perempuan di Afghanistan
Diplomasi Indonesia Terus Perjuangkan Hak dan Akses Pendidikan Perempuan di Afghanistan
Kementerian Luar Negeri
Lewat Keketuaan G20 dan ASEAN, Diplomasi Indonesia Perkuat Kerja Sama di Kawasan Pasifik
Lewat Keketuaan G20 dan ASEAN, Diplomasi Indonesia Perkuat Kerja Sama di Kawasan Pasifik
Kementerian Luar Negeri
Lewat Diplomasi, Indonesia Lakukan Aksi-aksi Nyata Lawan Perubahan Iklim
Lewat Diplomasi, Indonesia Lakukan Aksi-aksi Nyata Lawan Perubahan Iklim
Kementerian Luar Negeri
Menlu Retno: Indonesia Konsisten Perjuangkan Hak dan Kemerdekaan Palestina
Menlu Retno: Indonesia Konsisten Perjuangkan Hak dan Kemerdekaan Palestina
Kementerian Luar Negeri
Menlu: Indonesia Berkomitmen Bantu Myanmar Keluar dari Krisis
Menlu: Indonesia Berkomitmen Bantu Myanmar Keluar dari Krisis
Kementerian Luar Negeri
Selama 9 Tahun, Kemenlu Berhasil Selesaikan Lebih dari 200.000 Kasus WNI
Selama 9 Tahun, Kemenlu Berhasil Selesaikan Lebih dari 200.000 Kasus WNI
Kementerian Luar Negeri
Perkuat Perlindungan WNI, Kemenlu Bangun Sistem dan Inovasi dalam 9 Tahun Terakhir
Perkuat Perlindungan WNI, Kemenlu Bangun Sistem dan Inovasi dalam 9 Tahun Terakhir
Kementerian Luar Negeri
Menlu Retno: RI Rampungkan 6 Perjanjian Perbatasan dengan Negara Tetangga dalam 9 Tahun
Menlu Retno: RI Rampungkan 6 Perjanjian Perbatasan dengan Negara Tetangga dalam 9 Tahun
Kementerian Luar Negeri
Diplomasi Indonesia Jaga Relevansi dan Sentralitas ASEAN Selama Satu Dekade
Diplomasi Indonesia Jaga Relevansi dan Sentralitas ASEAN Selama Satu Dekade
Kementerian Luar Negeri
Berkat Diplomasi Kesehatan, Indonesia Berhasil Amankan Lebih dari 500 Juta Dosis Vaksin Covid-19
Berkat Diplomasi Kesehatan, Indonesia Berhasil Amankan Lebih dari 500 Juta Dosis Vaksin Covid-19
Kementerian Luar Negeri
Satu Dekade Diplomasi Hasilkan 27 Perjanjian Ekonomi, dari Bentuk PTA hingga RCEPĀ 
Satu Dekade Diplomasi Hasilkan 27 Perjanjian Ekonomi, dari Bentuk PTA hingga RCEPĀ 
Kementerian Luar Negeri
Menlu Retno Pastikan RI Akan Intensifkan Diplomasi Kedaulatan dengan Negara Tetangga
Menlu Retno Pastikan RI Akan Intensifkan Diplomasi Kedaulatan dengan Negara Tetangga
Kementerian Luar Negeri
Bagikan artikel ini melalui
Oke