KOMPAS.com - Indonesi dan Vietnam membahas penguatan kawasan Asia Tenggara dengan Dewan Keamanan ( DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa ( PBB) dalam salah satu sesi di pertemuan Retreat DK PBB di Bali, 26-27 November 2019.
Di pertemuan itu kedua negara juga membahas peran yang dapat dimainkan ASEAN dalam pemeliharaan perdamaian dan keamanan. Terlebih, kedua negara ini akan merepresentasikan kawasan Asia Tenggara di DK PBB.
Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Kementerian Luar Negara (Kemenlu) RI Grata E. Werdaningtyas mengungkapkan, pertemuan ini bertujuan untuk membangun kerja sama dan kolaborasi yang lebih erat di antara seluruh anggota DK PBB.
Tak terkecuali, ungkapnya, menciptakan sinergi yang dapat mendukung kerja DK PBB di masa yang akan datang.
“Pertemuan bilateral dengan sejumlah negara anggota DK PBB yang hadir dalam Retreat DK PBB di Bali ini penting dilakukan agar dapat lebih memahami posisi masing-masing Negara,” ujar Grata, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga: Ini Wujud Nyata Kontribusi Indonesia Perbaiki Metode Kerja DK PBB
Lebih lanjut, Grata menuturkan, saling memahami posisi negara anggota DK PBB merupakan modal dasar untuk memperkuat DK PBB agar dapat bekerja lebih efektif.
Pertemuan ini sendiri merupakan gagasan Indonesia untuk membangun dialog antara seluruh seluruh negara anggota DK PBB dan negara anggota DK PBB terpilih periode 2020-2021.
“Indonesia terus berkomitmen dalam memperkuat kerja sama dengan seluruh negara anggota Dewan Keamanan PBB guna memajukan isu-isu yang menjadi kepentingan dan prioritas bersama,” ungkap Grata.
Selain menjalin pertemuan dengan Vietnam, Indonesia juga berkonsultasi dengan Amerika Serikat mengenai isu-isu DK PBB untuk memperkuat koordinasi.
Baca juga: Bertemu DK PBB, Menlu Retno Sampaikan Tiga Poin Pemberantasan Terorisme
Perlu diketahui, AS merupakan negara anggota Tetap DK PBB, sementara Vietnam adalah negara anggota terpilih DK PBB dari kawasan Asia Tenggara untuk periode 2020-2021 mendatang.
Dalam konsultasi tersebut, berbagai isu yang menjadi kepentingan bersama antara Indonesia dan AS serta Indonesia dan Vietnam dibahas.
Salah satu isu kunci yang dibahas Indonesia dan AS adalah penanggulangan terorisme. Pasalnya, Indonesia akan mengangkat isu tersebut sebagai tema utama Presidensi Indonesia di DK PBB tahun 2020.
Selain itu, peran Indonesia dan AS dalam isu terorisme di DK PBB sangat sentral. Sebab, Indonesia merupakan Ketua Komite Sanksi Terorisme dan AS menjadi pencetus pembahasan isu terorisme di DK PBB.
Baca juga: Menlu Retno: Perlindungan Warga Sipil Harus Jadi Fokus Utama Kerja DK PBB