Di Sidang PBB, Menlu Retno Ceritakan Sukses Indonesia Berdayakan Perempuan

Kompas.com - 28/09/2019, 11:55 WIB
Anissa DW,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjadi panelis dalam diskusi panel Tingkat Menteri bertajuk ?Cerita Baik HAM? di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, Kamis (26/9/2019)Dok. Humas Kementerian Luar Negeri Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjadi panelis dalam diskusi panel Tingkat Menteri bertajuk ?Cerita Baik HAM? di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, Kamis (26/9/2019)

KOMPAS.com – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno L.P. Marsudi mengatakan, keberhasilan Indonesia dalam memberdayakan perempuan merupakan hasil kolaborasi yang baik antara pemerintah dan dan masyarakat.

Kolaborasi tersebut kemudian terwujud melalui program-program kolaboratif, yang diimplementasikan dalam dua program besar.

Program pertama, Pemerintah Indonesia menjadikan perempuan sebagai agen perdamaian dan toleransi. Mereka ditempatkan sebagai motor perdamaian dalam komunitas.

“Program Peace Village Initiative adalah contoh nyata kolaborasi masyarakat madani dengan Pemerintah dalam rangka mempromosikan peranan perempuan di dalam keluarga, komunitas, dan pemerintah lokal,” papar Retno.

Baca juga: Bertemu DK PBB, Menlu Retno Sampaikan Tiga Poin Pemberantasan Terorisme

Untuk diketahui, Peace Village Initiative merupakan program yang digagas oleh Wahid Institute untuk menangkal bahaya radikalisme melalui pemberdayaan komunitas.

Kedua, perempuan sebagai agen kesejahteraan. Saat ini, terang Retno, akses keuangan kepada perempuan merupakan salah satu isu utama membangun kesejahteraan.

Dia menjelaskan, untuk mendukung hal itu, Pemerintah telah menyiapkan program untuk membuka akses keuangan.

“Program Ultra Mikro (UMi) dan Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (MEKAAR) telah memberikan akses keuangan untuk keperluan entrepreneurship kepada 10 juta perempuan di Indonesia,” imbuhnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (28/9/2019).

Baca juga: Di New York, Menlu Retno Curahkan Pandangannya Soal ASEAN-Indo Pasifik

Karena keberhasilan program-program tersebut, lambat laun pola pikir yang mengganggap perempuan sebagai kaum yang lemah dan tidak mandiri berubah.

“Di Indonesia pemberdayaan perempuan telah berhasil mengubah pola pikir mengenai perempuan, dari perempuan sebagai korban lemah, menjadi perempuan kuat dan berani,” kata Retno.

Hal itu disampaikannya saat menjadi panelis dalam diskusi panel tingkat menteri, di sela-sela Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa ( PBB) di New York, Amerika Serikat, Kamis (26/9/2019).

Kegiatan itu dihadiri oleh Komisaris Tinggi PBB untuk HAM Michelle Bachelet, sejumlah menteri, dan pejabat tinggi dari berbagai kawasan.

Baca juga: Di Sidang PBB Menlu Retno Bahas 3 Isu

Tidak hanya ditingkat lokal, Indonesia juga mendorong pemberdayaan perempuan di Palestina dan Afghanistan. Untuk Palestina, Indonesia memberikan bantuan bagi perempuan di camp pengungsi di Yordania, melalui program literasi bisnis dan kewirausahaan.

Sementara itu, di Afghanistan, pada 2019 Indonesia telah memberikan program pembangunan kapasitas untuk 100 orang Afghanistan, 12 diantaranya perempuan. Selain itu, tahun ini Indonesia akan menyelenggarakan Konferensi Perempuan untuk Perdamaian di Afghanistan.

Sebagai informasi, diskusi panel bertajuk “Cerita Baik HAM” tersebut, merupakan upaya khusus mendorong penghormatan dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) di seluruh dunia.

“Cerita Baik HAM” merupakan inisiatif Indonesia bersama Uni Eropa dan 12 negara lainnya. Tujuannya untuk menampilkan contoh baik dari penghormatan dan implementasi HAM.

Baca juga: Di Forum PBB, Wapres JK Tawarkan 2 Solusi Atasi Penurunan Harga Kopi

Tahun ini, Uni Eropa menjadi tuan rumah untuk diskusi bertema “menciptakan hidup yang lebih baik dari kandungan: promosi dan perlindungan hak-hak perempuan dan anak”.

Adapun negara-negara yang turut berpartisipasi adalah Uni Eropa, Argentina, Burkina Faso, Cape Verde, Chile, Georgia, Indonesia, New Zealand, Norway, Peru, Korea Selatan, Gambia, Tunisia, dan Uruguay.

Terkini Lainnya
Para Menlu ASEAN Sepakat Lanjutkan Hasil Keketuaan Indonesia untuk Keketuaan Laos 2024
Para Menlu ASEAN Sepakat Lanjutkan Hasil Keketuaan Indonesia untuk Keketuaan Laos 2024
Kementerian Luar Negeri
Jelang Pernyataan Mahkamah Internasional soal Palestina, Menlu: Tindakan Israel Harus Dihentikan
Jelang Pernyataan Mahkamah Internasional soal Palestina, Menlu: Tindakan Israel Harus Dihentikan
Kementerian Luar Negeri
Menlu: Indonesia Jadi Pemain Utama di Kawasan dan Global
Menlu: Indonesia Jadi Pemain Utama di Kawasan dan Global
Kementerian Luar Negeri
Diplomasi Indonesia Terus Perjuangkan Hak dan Akses Pendidikan Perempuan di Afghanistan
Diplomasi Indonesia Terus Perjuangkan Hak dan Akses Pendidikan Perempuan di Afghanistan
Kementerian Luar Negeri
Lewat Keketuaan G20 dan ASEAN, Diplomasi Indonesia Perkuat Kerja Sama di Kawasan Pasifik
Lewat Keketuaan G20 dan ASEAN, Diplomasi Indonesia Perkuat Kerja Sama di Kawasan Pasifik
Kementerian Luar Negeri
Lewat Diplomasi, Indonesia Lakukan Aksi-aksi Nyata Lawan Perubahan Iklim
Lewat Diplomasi, Indonesia Lakukan Aksi-aksi Nyata Lawan Perubahan Iklim
Kementerian Luar Negeri
Menlu Retno: Indonesia Konsisten Perjuangkan Hak dan Kemerdekaan Palestina
Menlu Retno: Indonesia Konsisten Perjuangkan Hak dan Kemerdekaan Palestina
Kementerian Luar Negeri
Menlu: Indonesia Berkomitmen Bantu Myanmar Keluar dari Krisis
Menlu: Indonesia Berkomitmen Bantu Myanmar Keluar dari Krisis
Kementerian Luar Negeri
Selama 9 Tahun, Kemenlu Berhasil Selesaikan Lebih dari 200.000 Kasus WNI
Selama 9 Tahun, Kemenlu Berhasil Selesaikan Lebih dari 200.000 Kasus WNI
Kementerian Luar Negeri
Perkuat Perlindungan WNI, Kemenlu Bangun Sistem dan Inovasi dalam 9 Tahun Terakhir
Perkuat Perlindungan WNI, Kemenlu Bangun Sistem dan Inovasi dalam 9 Tahun Terakhir
Kementerian Luar Negeri
Menlu Retno: RI Rampungkan 6 Perjanjian Perbatasan dengan Negara Tetangga dalam 9 Tahun
Menlu Retno: RI Rampungkan 6 Perjanjian Perbatasan dengan Negara Tetangga dalam 9 Tahun
Kementerian Luar Negeri
Diplomasi Indonesia Jaga Relevansi dan Sentralitas ASEAN Selama Satu Dekade
Diplomasi Indonesia Jaga Relevansi dan Sentralitas ASEAN Selama Satu Dekade
Kementerian Luar Negeri
Berkat Diplomasi Kesehatan, Indonesia Berhasil Amankan Lebih dari 500 Juta Dosis Vaksin Covid-19
Berkat Diplomasi Kesehatan, Indonesia Berhasil Amankan Lebih dari 500 Juta Dosis Vaksin Covid-19
Kementerian Luar Negeri
Satu Dekade Diplomasi Hasilkan 27 Perjanjian Ekonomi, dari Bentuk PTA hingga RCEPĀ 
Satu Dekade Diplomasi Hasilkan 27 Perjanjian Ekonomi, dari Bentuk PTA hingga RCEPĀ 
Kementerian Luar Negeri
Menlu Retno Pastikan RI Akan Intensifkan Diplomasi Kedaulatan dengan Negara Tetangga
Menlu Retno Pastikan RI Akan Intensifkan Diplomasi Kedaulatan dengan Negara Tetangga
Kementerian Luar Negeri
Bagikan artikel ini melalui
Oke