KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri baru ( Kemenlu) meraih penghargaan Best Campaign dari Awrago dalam ajang Government Social Media Summit (GSMS) 2019, Selasa (24/9/2019).
Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kemenlu Cecep Herawan mengucap terima kasih atas apreasiasi yang diberikan tersebut.
“Penghargaan ini merupakan salah satu apreasiasi atas kinerja Kemenlu yang selalu berusaha memberikan hasil terbaik bagi diseminasi informasi mengenai diplomasi kepada masyarakat," ucapnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (27/9/2019).
Tak lupa Cecep mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan masyarakat terhadap lembaganya, sehingga media sosial Kemenlu terpilih sebagai the best campaign.
Baca juga: Kemenlu Gelar Malam Apresiasi untuk Pegiat Isu Perlindungan WNI di Luar Negeri
Media sosial telah menjelma menjadi kanal komunikasi yang vital dan strategis antara pemerintah dan masyarakat.
Itulah yang menjadi alasan diberikannya award sebagai apresiasi atas kinerja pemerintah dalam mengelola akun media sosial.
Adapun penghargaan tersebut diberikan berdasarkan riset NoLimit, perusahaan yang menggunakan big data dalam memonitor dan menganalisis media daring.
Dalam rentang Agustus 2018 hingga Juli 2019, NoLimit memantau seluruh data aktivitas media sosial pemerintah untuk dianalisis dan diklasifikasikan.
Baca juga: Kemenlu Beberkan Potensi Penerapan Diplomasi Digital
Hasilnya, terkumpul sebanyak total 5.762.655 data media sosial dari berbagai platfor. Terdiri dari akun, engagement, kata kunci, dan tanda pagar (tagar).
Selanjutnya Awrago dan NoLimit menganalisis seluruh data tersebut dan membaginya menjadi 13 kategori.
Pengkategorian ditentukan secara kuantitatif, sedangkan nominasinya sebanyak tiga sampai lima nominasi untuk ke-13 kategori tersebut.
Kemudian, dari nominasi yang ada pemenang ditentukan secara kualitatif oleh para dewan juri, seperti CEO Awrago Karina Kusumawardani, CEO NoLimit Aqsath Rasyi, dan fotografer senior Kompas Arbain Rambey.
Lalu ada pula Envoy untuk Open Government Partnership Maryati Abdullah, dan dosen komunikasi London School of Public Relations Syafiq B. Assegaff.
Baca juga: Duga Keterlibatan Asing dalam Ricuh di Papua, Polri Koordinasi dengan Kemenlu
Lewat ajang GSM Award diharapkan dapat memotivasi pemerintah untuk meningkatkan peran media sosial sebagai publikasi informasi publik dan interaksi dengan masyarakat.
Selain itu, dapat pula meningkatkan kreativitas serta kinerja pemerintah dalam melayani masyarakat