Di Forum PBB, Wapres JK Tawarkan 2 Solusi Atasi Penurunan Harga Kopi

Kompas.com - 27/09/2019, 09:53 WIB
Anissa DW,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menghadiri forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bertajuk ?Aksi Bersama Mengatasi Krisis Harga Kopi Dan Mencapai Produksi Kopi Berkelanjutan (Joint Actions to Face the Coffee Price Crisis and Achieve its Sustainable Production). 
Pertemuan itu diselenggarakan di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-74, di Markas Besar PBB, Rabu (25/9/2019).Dok. Humas Kementerian Luar Negeri Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menghadiri forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bertajuk ?Aksi Bersama Mengatasi Krisis Harga Kopi Dan Mencapai Produksi Kopi Berkelanjutan (Joint Actions to Face the Coffee Price Crisis and Achieve its Sustainable Production). Pertemuan itu diselenggarakan di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-74, di Markas Besar PBB, Rabu (25/9/2019).

KOMPAS.com – Untuk menjawab persoalan tentang penurunan harga jual kopi di pasar global, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) menawarkan dua langkah utama guna memperbaiki harga jual kopi di tingkat internasional.

Pertama, melalui pengendalian jumlah pasokan kopi ke pasar global, yang diharapkan dapat mempengaruhi faktor fundamental harga kopi.

"Agar berhasil, langkah ini perlu dilakukan secara terstruktur dengan melibatkan negara-negara penghasil kopi utama dunia," Wapres JK seperti dalam keterangan tertulisnya, Kamis (26/9/2019).

Kedua, melalui penambahan nilai produk-produk kopi. Caranya melalui program pengembangan kapasitas petani, serta tambahan kucuran dana investasi untuk peningkatan produktivitas kopi oleh Pemerintah.

Usulan tersebut Wapres sampaikan dalam forum Perserikatan Bangsa-Bangsa ( PBB) bertajuk “Aksi Bersama Mengatasi Krisis Harga Kopi Dan Mencapai Produksi Kopi Berkelanjutan" (Joint Actions to Face the Coffee Price Crisis and Achieve its Sustainable Production).

Baca juga: Pimpin SDG Summit di PBB, Wapres JK Ceritakan Prioritas Pembangunan Indonesia

Pertemuan itu diselenggarakan di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-74, di Markas Besar PBB, di New York, Amerika Serikat, Rabu (25/9/2019).

Sontak, kedua usulan itu memicu diskusi di antara para peserta pertemuan. Mereka akhirnya sepakat untuk membicarakan usulan-usulan itu, serta usulan lainnya secara lebih mendalam pada pertemuan lanjutan.

Harga kopi terus turun

Harga kopi dunia saat ini memang tengah mengalami penurunan. Berdasarkan laporan International Coffee Organization (ICO), harga komoditas kopi mengalami penurunan sejak 2011.

Pada 2011, jenis kopi Arabica harganya berkisar 2,6 dollar Amerika Serikat (AS) per pon dan terus menurun hingga menyentuh harga rata-rata 1,27 dollar AS per pon pada 2018.

Baca juga: Kopi Geisha Capai Rp 28 Juta, Kenapa Begitu Mahal?

Begitu pula dengan jenis Robusta. Harga rata-ratanya pada 2011 mencapai 1,09 dollar AS per pon dan turun menjadi 0,84 dollar AS per pon tahun 2018.

Indonesia, sebagai negara penghasil kopi terbesar keempat dunia, setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia, merasakan dampak langsung dari penurunan harga tersebut.

Data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan, volume ekspor kopi Indonesia tahun 2018 menurun 23 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada 2017, nilai ekspor kopi asal Indonesia tercatat 1,6 miliar dollar AS. Jumlahnya merosot pada 2018 menjadi 1,3 miliar dollar AS.

Baca juga: Ketika Kopi Membantu Veteran Vietnam Membesarkan Keluarganya

Tak hanya berdampak pada ekspor, Jusuf Kalla mengungkapkan, penurunan harga jual kopi berdampak langsung pada hidup 1,8 juta petani kopi Indonesia dan kurang lebih 25 juta petani kopi di seluruh dunia.

Untuk diketahui, pertemuan PBB tersebut diselenggarakan sebagai bagian dari upaya bersama mencapai target-target Sustainable Development Goals (SDG). Sektor pertanian dinilai berkaitan terhadap 14 dari 17 tujuan SDG.

Menyadari keterkaitan erat antara pertanian dengan SDG, Pemerintah Indonesia banyak meluncurkan program-program di bidang pertanian, termasuk replanting, bantuan bibit kepada petani, pelatihan, maupun akses permodalan.

Terkini Lainnya
Para Menlu ASEAN Sepakat Lanjutkan Hasil Keketuaan Indonesia untuk Keketuaan Laos 2024
Para Menlu ASEAN Sepakat Lanjutkan Hasil Keketuaan Indonesia untuk Keketuaan Laos 2024
Kementerian Luar Negeri
Jelang Pernyataan Mahkamah Internasional soal Palestina, Menlu: Tindakan Israel Harus Dihentikan
Jelang Pernyataan Mahkamah Internasional soal Palestina, Menlu: Tindakan Israel Harus Dihentikan
Kementerian Luar Negeri
Menlu: Indonesia Jadi Pemain Utama di Kawasan dan Global
Menlu: Indonesia Jadi Pemain Utama di Kawasan dan Global
Kementerian Luar Negeri
Diplomasi Indonesia Terus Perjuangkan Hak dan Akses Pendidikan Perempuan di Afghanistan
Diplomasi Indonesia Terus Perjuangkan Hak dan Akses Pendidikan Perempuan di Afghanistan
Kementerian Luar Negeri
Lewat Keketuaan G20 dan ASEAN, Diplomasi Indonesia Perkuat Kerja Sama di Kawasan Pasifik
Lewat Keketuaan G20 dan ASEAN, Diplomasi Indonesia Perkuat Kerja Sama di Kawasan Pasifik
Kementerian Luar Negeri
Lewat Diplomasi, Indonesia Lakukan Aksi-aksi Nyata Lawan Perubahan Iklim
Lewat Diplomasi, Indonesia Lakukan Aksi-aksi Nyata Lawan Perubahan Iklim
Kementerian Luar Negeri
Menlu Retno: Indonesia Konsisten Perjuangkan Hak dan Kemerdekaan Palestina
Menlu Retno: Indonesia Konsisten Perjuangkan Hak dan Kemerdekaan Palestina
Kementerian Luar Negeri
Menlu: Indonesia Berkomitmen Bantu Myanmar Keluar dari Krisis
Menlu: Indonesia Berkomitmen Bantu Myanmar Keluar dari Krisis
Kementerian Luar Negeri
Selama 9 Tahun, Kemenlu Berhasil Selesaikan Lebih dari 200.000 Kasus WNI
Selama 9 Tahun, Kemenlu Berhasil Selesaikan Lebih dari 200.000 Kasus WNI
Kementerian Luar Negeri
Perkuat Perlindungan WNI, Kemenlu Bangun Sistem dan Inovasi dalam 9 Tahun Terakhir
Perkuat Perlindungan WNI, Kemenlu Bangun Sistem dan Inovasi dalam 9 Tahun Terakhir
Kementerian Luar Negeri
Menlu Retno: RI Rampungkan 6 Perjanjian Perbatasan dengan Negara Tetangga dalam 9 Tahun
Menlu Retno: RI Rampungkan 6 Perjanjian Perbatasan dengan Negara Tetangga dalam 9 Tahun
Kementerian Luar Negeri
Diplomasi Indonesia Jaga Relevansi dan Sentralitas ASEAN Selama Satu Dekade
Diplomasi Indonesia Jaga Relevansi dan Sentralitas ASEAN Selama Satu Dekade
Kementerian Luar Negeri
Berkat Diplomasi Kesehatan, Indonesia Berhasil Amankan Lebih dari 500 Juta Dosis Vaksin Covid-19
Berkat Diplomasi Kesehatan, Indonesia Berhasil Amankan Lebih dari 500 Juta Dosis Vaksin Covid-19
Kementerian Luar Negeri
Satu Dekade Diplomasi Hasilkan 27 Perjanjian Ekonomi, dari Bentuk PTA hingga RCEPĀ 
Satu Dekade Diplomasi Hasilkan 27 Perjanjian Ekonomi, dari Bentuk PTA hingga RCEPĀ 
Kementerian Luar Negeri
Menlu Retno Pastikan RI Akan Intensifkan Diplomasi Kedaulatan dengan Negara Tetangga
Menlu Retno Pastikan RI Akan Intensifkan Diplomasi Kedaulatan dengan Negara Tetangga
Kementerian Luar Negeri
Bagikan artikel ini melalui
Oke