KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri ( Menlu) Retno Marsudi melakukan pertemuan trilateral dengan Menlu Australia dan Menlu Timor Leste di sela-sela Sidang Majelis Umum (SMU) PBB ke-74, di New York, AS pada hari kedua, Rabu (25/9/2019).
Pertemuan tiga Menteri tersebut membahas pengembangan konektivitas antar ketiga negara. Konektivitas yang dimaksud adalah pembukaan jalur laut antara Darwin (Australia), Kupang (NTT, Indonesia), dan Dili ( Timor Leste), serta jalur penerbangan dari Kupang ke Perth, Australia.
"Ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi domestik, apalagi jika MoU pengaturan perbatasan dan pergerakan orang, khususnya dengan Timor Leste telah disepakati", tutur Retno.
Dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Kamis (26/9/2019) dijelaskan, pertemuan terakhir ketiga negara terjadi pada 2013. Pertemuan trilateral ini dinilai penting untuk bertukar pikiran isu-isu yang menjadi kepentingan tiga negara.
Baca juga: Di Sidang PBB Menlu Retno Bahas 3 Isu
Selain bertema dengan Australia dan Timor Leste, di hari yang sama, Menlu Retno bertemu dengan enam negara, yakni Luxembourg, Belanda, Saudi Arabia, Bahrain, Australia dan Timor Leste.
"Pertemuan dengan Arab Saudi difokuskan membahas tindak lanjut hasil kunjungan kepala negara baru-baru ini. Kedua belah pihak sepakat mengenai perlunya pembentukan High Level Summit antara Indonesia dan Arab Saudi.
Selain itu, Menlu juga bahas mengenai status kerja sama antara Pertamina dan Aramko. Dijelaskan bahwa saat ini tengah dilakukan proses evaluasi asset dari Pertamina.
"Keduanya sepakat mengenai perlunya ada seruan untuk bersatu dan membantu perjuangan bangsa Palestina," kata dia.
Sementara itu, pada pertemuan dengan Menlu Bahrain, Menlu RI menekankan mengenai peningkatan kerja sama bilateral.
Kedua Menlu telah tandatangani MoU mengenai perjanjian bebas visa untuk passport diplomatik dan dinas. Saat ini, tengah dilakukan finalisasi Visa on Arrival bagi pemegang passport biasa Indonesia untuk berkunjung ke Bahrain.
Adapun saat bertemu dengan Menlu Luxembourg, disampaikan keinginan Luxembourg untuk segera finalisasi dan tandatangani MoU mengenai Air Services Agreement.