Pimpin Kelompok Kerja OKI, Menlu Retno Ingin Hentikan Islamofobia

Kompas.com - 25/09/2019, 11:27 WIB
Mico Desrianto,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

kelompok kerja Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk perdamaian dilakukan di sela-sela Sidang Majelis Umum (SMU) PBB ke-74.dok. Kementerian Luar Negeri kelompok kerja Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk perdamaian dilakukan di sela-sela Sidang Majelis Umum (SMU) PBB ke-74.

KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi tengah berupaya menghentikan tindakan islamophobia di dunia melalui kegiatan kelompok kerja Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk perdamaian.

Kegiatan ini dilakukan di sela-sela Sidang Majelis Umum (SMU) PBB ke-74, di markas besar PBB, New York, Amerika Serikat (AS), Senin (23/9/2019)

“Tren ujaran kebencian, fanatisme dan intoleransi terhadap Islam terus meningkat,” ucap dia sesuai keterangan rilis yang Kompas.com terima, Rabu (25/9/2019).

Menilik fungsinya, kelompok kerja OKI ini berupaya mengesahkan rancangan rencana aksi untuk melawan islamophobia, diskriminasi agama, intoleransi dan kebencian terhadap kelompok Muslim untuk tahun 2020-2023.

Baca juga: Menlu Retno Galang Dukungan Pencalonan Indonesia Jadi Dewan HAM PBB

Adapun dalam kelompok kerja OKI itu, Indonesia melalui Menlu Retno didapuk menjadi pemimpin.

Materi pembahasan sendiri sebelumnya telah dibahas dan disepakati dalam pertemuan pertama kelompok kerja OKI di Jakarta pada 29 hingga 30 Juli 2019 lalu.

“Dokumen tersebut digunakan sebagai acuan untuk aksi dan kerja sukarela negara OKI dalam mengatasi islamophobia,"papar Retno.

Inisiatif Indonesia tersebut, imbuh dia, lahir dari keprihatinan atas semakin banyaknya tindak kekerasan yang didasarkan pada sentimen primordial, seperti tragedi di Christcurch, Selandia Baru beberapa waktu lalu.

Baca juga: Tingkatkan Hubungan Diplomatik, Indonesia Jalin Kerja Sama Pendidikan dan Ekonomi dengan Hongaria

Lebih jauh Retno menjelaskan, upaya pengesahan rencana kerja negara OKI akan membawa dua pesan penting.

Pertama, konsolidasi komunitas Muslim untuk menegakkan nilai Islam yang damai dan toleran. Di sini, pemimpin komunitas Islam harus bersuara keras dan tegas untuk melawan aksi kelompok radikal yang mengatasnamakan Islam.

Kedua, negara Islam harus mempromosikan wajah Islam yang sesungguhnya, yaitu Islam yang rahmatan lil-alamin kepada dunia.

"Negara Islam harus berani menyampaikan pesan yang tegas bahwa terorisme dan ektrimisme tidak ada kaitannya dengan agama dan ajaran Islam," jelas Retno.

Terkini Lainnya
Para Menlu ASEAN Sepakat Lanjutkan Hasil Keketuaan Indonesia untuk Keketuaan Laos 2024
Para Menlu ASEAN Sepakat Lanjutkan Hasil Keketuaan Indonesia untuk Keketuaan Laos 2024
Kementerian Luar Negeri
Jelang Pernyataan Mahkamah Internasional soal Palestina, Menlu: Tindakan Israel Harus Dihentikan
Jelang Pernyataan Mahkamah Internasional soal Palestina, Menlu: Tindakan Israel Harus Dihentikan
Kementerian Luar Negeri
Menlu: Indonesia Jadi Pemain Utama di Kawasan dan Global
Menlu: Indonesia Jadi Pemain Utama di Kawasan dan Global
Kementerian Luar Negeri
Diplomasi Indonesia Terus Perjuangkan Hak dan Akses Pendidikan Perempuan di Afghanistan
Diplomasi Indonesia Terus Perjuangkan Hak dan Akses Pendidikan Perempuan di Afghanistan
Kementerian Luar Negeri
Lewat Keketuaan G20 dan ASEAN, Diplomasi Indonesia Perkuat Kerja Sama di Kawasan Pasifik
Lewat Keketuaan G20 dan ASEAN, Diplomasi Indonesia Perkuat Kerja Sama di Kawasan Pasifik
Kementerian Luar Negeri
Lewat Diplomasi, Indonesia Lakukan Aksi-aksi Nyata Lawan Perubahan Iklim
Lewat Diplomasi, Indonesia Lakukan Aksi-aksi Nyata Lawan Perubahan Iklim
Kementerian Luar Negeri
Menlu Retno: Indonesia Konsisten Perjuangkan Hak dan Kemerdekaan Palestina
Menlu Retno: Indonesia Konsisten Perjuangkan Hak dan Kemerdekaan Palestina
Kementerian Luar Negeri
Menlu: Indonesia Berkomitmen Bantu Myanmar Keluar dari Krisis
Menlu: Indonesia Berkomitmen Bantu Myanmar Keluar dari Krisis
Kementerian Luar Negeri
Selama 9 Tahun, Kemenlu Berhasil Selesaikan Lebih dari 200.000 Kasus WNI
Selama 9 Tahun, Kemenlu Berhasil Selesaikan Lebih dari 200.000 Kasus WNI
Kementerian Luar Negeri
Perkuat Perlindungan WNI, Kemenlu Bangun Sistem dan Inovasi dalam 9 Tahun Terakhir
Perkuat Perlindungan WNI, Kemenlu Bangun Sistem dan Inovasi dalam 9 Tahun Terakhir
Kementerian Luar Negeri
Menlu Retno: RI Rampungkan 6 Perjanjian Perbatasan dengan Negara Tetangga dalam 9 Tahun
Menlu Retno: RI Rampungkan 6 Perjanjian Perbatasan dengan Negara Tetangga dalam 9 Tahun
Kementerian Luar Negeri
Diplomasi Indonesia Jaga Relevansi dan Sentralitas ASEAN Selama Satu Dekade
Diplomasi Indonesia Jaga Relevansi dan Sentralitas ASEAN Selama Satu Dekade
Kementerian Luar Negeri
Berkat Diplomasi Kesehatan, Indonesia Berhasil Amankan Lebih dari 500 Juta Dosis Vaksin Covid-19
Berkat Diplomasi Kesehatan, Indonesia Berhasil Amankan Lebih dari 500 Juta Dosis Vaksin Covid-19
Kementerian Luar Negeri
Satu Dekade Diplomasi Hasilkan 27 Perjanjian Ekonomi, dari Bentuk PTA hingga RCEPĀ 
Satu Dekade Diplomasi Hasilkan 27 Perjanjian Ekonomi, dari Bentuk PTA hingga RCEPĀ 
Kementerian Luar Negeri
Menlu Retno Pastikan RI Akan Intensifkan Diplomasi Kedaulatan dengan Negara Tetangga
Menlu Retno Pastikan RI Akan Intensifkan Diplomasi Kedaulatan dengan Negara Tetangga
Kementerian Luar Negeri
Bagikan artikel ini melalui
Oke