KOMPAS.com – Upaya Indonesia dalam membantu perekonomian Suriname lewat peningkatan sumber daya manusia (SDM) di sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) diapresiasi oleh Menteri Luar Negeri Suriname H.E. Yldiz Pollack-Beighle.
Hal tersebut disampaikan Yldiz Pollack-Beighle pada pembukaan Workshop Dispatch of Expert on Smal Medium Enterprises for Suriname di Paramaribo, Suriname, Senin (16/9/2019).
Soal bantuan, Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Republik Suriname Y.M. Julang Pujianto mengatakan, hal tersebut adalah penting karena memiliki efek multiplier bagi suatu negara, terutama di sektor ekonomi.
“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya berkelanjutan hubungan bilateral Indonesia dengan Suriname, khususnya bidang capacity building,” ujar Julang dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (18/9/2019).
Baca juga: Indonesia dan Suriname Hendak Jajaki Kerja Sama Bidang Sains
Terjalinnya kerja sama tersebut pun sejalan dengan prioritas Indonesia sebagai anggota Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa ( PBB) dalam menyinergikan perdamaian dengan pembangunan berkelanjutan dan upaya sustaining peace melalui pengembangan ekonomi rakyat.
Terbukti, dalam periode 1998–2018, Indonesia telah menyelenggarakan 671 program peningkatan kapasitas yang diikuti sekitar 8.726 peserta dari berbagai negara berkembang.
Untuk program peningkatan kapasitas sendiri, pada 2014 hingga 2018, Indonesia telah menyelenggarakan lebih dari 270 program yang diikuti 4.457 peserta.
Dalam acara yang bertajuk ‘International Workshop on Small and Medium-Sized Enterprises (SMEs) Empowerment: Working Together to Achieve Sustainable Development Goals (SDGs)’ tersebut diikuti oleh 30 peserta asal Suriname.
Jumlah tersebut terdiri dari para pemilik usaha startup, tenaga pendidik, dan konsultan UKM.
Sementara itu, workshop ditujukan untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam merencanakan sekaligus mengembangkan model dan rencana operasional usaha serta meningkatkan kapasitas SDM di wilayahnya.