KOMPAS.com – Indonesia mendatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan Hongaria untuk melangsungkan kerja sama di bidang pendidikan vokasi dan pelatihan.
Penandatanganan MoU tersebut dilakukan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dan Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Hongaria Péter Szijjártó di Budapest, Hongaria, Selasa (17/9/2019).
MoU itu diharapkan dapat memberikan kontribusi dan mendukung implementasi kurikulum sekolah menengah kejuruan (SMK) di Indonesia pada bidang teknologi informasi dan komunikasi serta artificial intelligence (AI).
Diharapkan kerja sama tersebut bisa berkontribusi dalam pembentukan sumber daya manusia (SDM) Indonesia unggul.
Sementara itu, Hongaria akan meningkatkan jumlah penerima beasiswa Indonesia dari 50 menjadi 100 pelajar.
Saat ini terdapat 127 mahasiswa Indonesia penerima beasiswa Hongaria di program S2 dan S3 di bidang sains, sosial, ekonomi, dan lainnya.
Selain pendidikan, kedua menteri itu pun membahas upaya konkret untuk meningkatkan volume perdagangan dan investasi, kerja sama ekonomi digital, serta pengadaan air bersih di Indonesia.
Baca juga: Kemenlu Gelar Malam Apresiasi untuk Pegiat Isu Perlindungan WNI di Luar Negeri
Dalam pertemuan itu, kedua negara sepakat mendorong peningkatan intensitas bisnis dan dipercepatnya penyelesaian perundingan Indonesia–European Union (EU) Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA).
Sebagai tindak lanjut, kedua menteri menugaskan Dirjen masing-masing negara untuk melaksanakan Sidang Komisi Bersama bidang Ekonomi antara Indonesia dan Hongaria di Budapest pada Desember 2019.
Masih terkait diplomasi ekonomi, selama di Budapest, Menlu Retno bertemu pula dengan para pejabar perusahaan-perusahaan Hongaria di sektor pengelolaan air, informasi teknologi, transportasi, dan teknologi keuangan.
Tak hanya itu, Retno pun mendorong partisipasi para pengusaha tersebut pada Trade Expo Indonesia (TEI) 2019. Retno akan menghadiri forum bisnis antara Indonesia dan Visegrad di Jakarta, Oktober 2019.
Guna memperluas dan memperdalam kerja sama Indonesia dengan kawasan Eropa Tengah, Indonesia memprakarsai pembentukan forum kerja sama Indonesia-Visegrád.
Baca juga: Kemenlu Beberkan Potensi Penerapan Diplomasi Digital
Pembentukan forum itu cukup penting karena kawasan Eropa Tengah menjadi pasar non-tradisional yang berpotensi tinggi bagi Indonesia.
Pasalnya, negara-negara Visegrád, yang terdiri dari Ceko, Hongaria, Polandia, dan Slovakia memiliki lebih dari 64 juta penduduk dan total PDB lebih dari 2,2 triliun dollar AS.
Sebagai informasi, hubungan diplomatik Indonesia dan Hongaria terjalin sejak 1955. Kedua negara ini memiliki kerja sama menonjol di bidang pengelolaan air, pendidikan, serta inbound dan outbound investment.
Kunjungan Menlu Retno ke Hongaria tersebut pun untuk mempersiapkan berbagai kegiatan untuk mengisi peringatan 65 tahun pembukaan hubungan diplomatik antara Indonesia dan Hongaria.