KOMPAS.com - Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri ( Kemenlu), Cecep Herawan, membeberkan potensi diplomasi digital jika diterapkan secara maksimal.
Hal tersebut dikatakannya usai menghadiri Regional Conference on Digital Diplomacy (RCDD) dengan tema Digital Diplomacy: Challenges and Opportunities di Jakarta, Selasa (10/9/2019).
Dirinya mengatakan, diplomasi digital dapat memberikan ragam bermanfaat untuk masyarakat luas.
"Antara lain mendorong inovasi, memerangi ekstremisme, pembangunan ekonomi kawasan, serta memberdayakan dan melindungi masyarakat," ucap dia sesuai keterangan rilis yang Kompas.com terima, Rabu (11/9/2019).
Baca juga: Indonesia Fokus dalam Penguatan Diplomasi Kemanusiaan
Perlu diketahui, RCDD sendiri dihadiri oleh 10 negara ASEAN dan 6 negara kawasan, yaitu Australia, India, Jepang, Korea Selatan, China, dan Selandia Baru.
Pertemuan itu dimanfaatkan untuk membahas berbagai isu penting dalam memanfaatkan serta memaksimalkan potensi diplomasi digital.
Adapun diskusi tersebut melibatkan perwakilan pemerintah negara, pakar teknologi digital dan pelaku bisnis berbasis teknologi digital.
Tak hanya berdiskusi, melalui RCDD ini Kemenlu dapat melahirkan kesepakatan kerja sama dengan Pulse Lab Jakarta, Diplo Foundation, serta Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia terkait peningkatan kapasitas dalam pemanfaatan teknologi digital bagi pelaksanaan diplomasi.
Baca juga: Indonesia Dapat Apresiasi dari Anggota Dewan Keamanan PBB
Lalu negara-negara peserta mendiskusikan pula program Jakarta Message yang akan menjadi referensi bagi kerja sama dalam meningkatkan diplomasi digital.
"Ini untuk di masing-masing negara, di kawasan dan di berbagai belahan dunia," papar Cecep.
Terakhir, konferensi ini melahirkan rencana jangka panjang antar pemerintah, sektor swasta, dan pemangku kepentingan untuk membangun jejaring regional demi meningkatkan pemanfaatan teknologi digital dalam berdiplomasi.