Diplomasi Batik Warnai Dewan Keamanan PBB

Kompas.com - 08/05/2019, 20:57 WIB
M Latief

Editor

Delegasi peserta pertemuan DK PBB di New York, Selasa (7/5/2019), mengenakan batik. Tidak terkecuali dalam hal ini adalah Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, yang mengenakan motif tenun troso berwarna cerah.Dok Kemenlu Delegasi peserta pertemuan DK PBB di New York, Selasa (7/5/2019), mengenakan batik. Tidak terkecuali dalam hal ini adalah Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, yang mengenakan motif tenun troso berwarna cerah.

NEW YORK, KOMPAS.com - Sidang Dewan Keamanan PBB yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi sebagai Presiden DK PBB berlangsung unik, Selasa (7/5/2019). Nuansa batik meraja.

Ruang sidang Dewan Keamanan PBB (DK PBB) untuk pertemuan tersebut dimeriahkan dengan berbagai ragam motif batik maupun tenun yang dikenakan para delegasi peserta pertemuan dari berbagai negara. Tidak terkecuali dalam hal ini adalah Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, yang mengenakan motif tenun troso berwarna cerah.

Dipilihnya batik sebagai dress code sidang DK PBB merupakan bentuk penghormatan para anggota DK PBB kepada Indonesia yang memegang tampuk Presidens Dewan Keamanan PBB untuk bulan Mei 2019.

Berbagai batik yang dikenakan delegasi DK PBB itu merupakan koleksi pribadi masing-masing. Mereka mengoleksi batik tersebut tidak hanya dari pemberian delegasi Indonesia di New York atau ketika mereka menjadi ketua delegasi dalam konferensi di Indonesia, namun juga membelinya sendiri pada saat berkunjung ke Indonesia.

Sidang Dewan Keamanan PBB yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi sebagai Presiden DK PBB berlangsung unik, Selasa (7/5/2019). Nuansa batik meraja.Dok Kemenlu Sidang Dewan Keamanan PBB yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi sebagai Presiden DK PBB berlangsung unik, Selasa (7/5/2019). Nuansa batik meraja.
Selain Sekjen PBB, delegasi lainnya yang terlihat menggunakan batik termasuk adalah delegasi Amerika Serikat, Jerman, Pantai Gading, Perancis, Peru, Republik Dominika, serta Tiongkok.

"Sangat menyenangkan bahwa sidang hari ini cantik dan colorful, karena sebagian besar anggota DK PBB mengenakan batik, termasuk Sekjen PBB mengenakan tenun dari Bali," tutur Menlu Retno.

Penggunaan batik dalam Sidang DK PBB diharapkan semakin mempopulerkan batik yang saat ini telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan kebudayaan dunia.

Adapun pertemuan Debat Terbuka (Open Debate) yang bertemakan "Menabur Benih Perdamaian" yang dilaksanakan hari itu ditujukan untuk terus mendorong peningkatan kapasitas Pasukan Penjaga Perdamaian dalam berbagai misi di belahan dunia. Pertemuan ini merupakan salah satu agenda prioritas Indonesia selama menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB tahun 2019-2020.

Terkini Lainnya
Para Menlu ASEAN Sepakat Lanjutkan Hasil Keketuaan Indonesia untuk Keketuaan Laos 2024
Para Menlu ASEAN Sepakat Lanjutkan Hasil Keketuaan Indonesia untuk Keketuaan Laos 2024
Kementerian Luar Negeri
Jelang Pernyataan Mahkamah Internasional soal Palestina, Menlu: Tindakan Israel Harus Dihentikan
Jelang Pernyataan Mahkamah Internasional soal Palestina, Menlu: Tindakan Israel Harus Dihentikan
Kementerian Luar Negeri
Menlu: Indonesia Jadi Pemain Utama di Kawasan dan Global
Menlu: Indonesia Jadi Pemain Utama di Kawasan dan Global
Kementerian Luar Negeri
Diplomasi Indonesia Terus Perjuangkan Hak dan Akses Pendidikan Perempuan di Afghanistan
Diplomasi Indonesia Terus Perjuangkan Hak dan Akses Pendidikan Perempuan di Afghanistan
Kementerian Luar Negeri
Lewat Keketuaan G20 dan ASEAN, Diplomasi Indonesia Perkuat Kerja Sama di Kawasan Pasifik
Lewat Keketuaan G20 dan ASEAN, Diplomasi Indonesia Perkuat Kerja Sama di Kawasan Pasifik
Kementerian Luar Negeri
Lewat Diplomasi, Indonesia Lakukan Aksi-aksi Nyata Lawan Perubahan Iklim
Lewat Diplomasi, Indonesia Lakukan Aksi-aksi Nyata Lawan Perubahan Iklim
Kementerian Luar Negeri
Menlu Retno: Indonesia Konsisten Perjuangkan Hak dan Kemerdekaan Palestina
Menlu Retno: Indonesia Konsisten Perjuangkan Hak dan Kemerdekaan Palestina
Kementerian Luar Negeri
Menlu: Indonesia Berkomitmen Bantu Myanmar Keluar dari Krisis
Menlu: Indonesia Berkomitmen Bantu Myanmar Keluar dari Krisis
Kementerian Luar Negeri
Selama 9 Tahun, Kemenlu Berhasil Selesaikan Lebih dari 200.000 Kasus WNI
Selama 9 Tahun, Kemenlu Berhasil Selesaikan Lebih dari 200.000 Kasus WNI
Kementerian Luar Negeri
Perkuat Perlindungan WNI, Kemenlu Bangun Sistem dan Inovasi dalam 9 Tahun Terakhir
Perkuat Perlindungan WNI, Kemenlu Bangun Sistem dan Inovasi dalam 9 Tahun Terakhir
Kementerian Luar Negeri
Menlu Retno: RI Rampungkan 6 Perjanjian Perbatasan dengan Negara Tetangga dalam 9 Tahun
Menlu Retno: RI Rampungkan 6 Perjanjian Perbatasan dengan Negara Tetangga dalam 9 Tahun
Kementerian Luar Negeri
Diplomasi Indonesia Jaga Relevansi dan Sentralitas ASEAN Selama Satu Dekade
Diplomasi Indonesia Jaga Relevansi dan Sentralitas ASEAN Selama Satu Dekade
Kementerian Luar Negeri
Berkat Diplomasi Kesehatan, Indonesia Berhasil Amankan Lebih dari 500 Juta Dosis Vaksin Covid-19
Berkat Diplomasi Kesehatan, Indonesia Berhasil Amankan Lebih dari 500 Juta Dosis Vaksin Covid-19
Kementerian Luar Negeri
Satu Dekade Diplomasi Hasilkan 27 Perjanjian Ekonomi, dari Bentuk PTA hingga RCEPĀ 
Satu Dekade Diplomasi Hasilkan 27 Perjanjian Ekonomi, dari Bentuk PTA hingga RCEPĀ 
Kementerian Luar Negeri
Menlu Retno Pastikan RI Akan Intensifkan Diplomasi Kedaulatan dengan Negara Tetangga
Menlu Retno Pastikan RI Akan Intensifkan Diplomasi Kedaulatan dengan Negara Tetangga
Kementerian Luar Negeri
Bagikan artikel ini melalui
Oke