Ini Agenda Penting Indonesia selama Menjadi Presiden DK PBB

Kompas.com - 04/05/2019, 18:40 WIB
Auzi Amazia Domasti,
M Latief

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia akan menjalankan peran sebagai Presiden Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-Bangsa ( DK PBB) mulai 1 Mei hingga 31 Mei 2019.

Ini menjadi kesempatan Indonesia untuk dapat memasukkan agenda-agenda prioritasnya dalam diskusi DK PBB.

Tema besar dalam agenda prioritas yang akan diusung tersebut mengenai Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB (UN Peacekeeping Operations atau PKO) bertajuk Investing in Peace: Improving Safety and Performance of UN Peacekeeping.

Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri, Febrian Ruddyard, mengatakan tema tersebut dipilih berdasarkan rekam jejak dan kapasitas Indonesia, animo, serta dukungan dari dalam negeri maupun anggota PBB lainnya, serta tantangan yang dihadapi oleh DK PBB. 

"Indonesia ingin menyampaikan perlunya kontribusi besar dalam investasi pengiriman PKO yang berkualitas. Peran PKO menjadi semakin penting dengan adanya konflik dan peperangan yang masih terus terjadi di dunia," jelas Febrian pada briefing media, Kamis (2/5/19)

Tema PKO ini juga selaras dengan upaya Sekertaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, untuk terus meningkatkan kapasitas, kinerja dan keselamatan para peacekeepers melalui inisiatif Action for Peacekeeping. 

Indonesia menjadi negara dengan peringkat ke-8 yang terbanyak berkontribusi mengirimkan personel dan peralatan bagi PKO dari 124 negara. 

Tercatat 3080 personel telah diterjunkan dalam 8 misi perdamaian PBB sampai 31 Maret 2019. Terlebih lagi, ada 106 personel perempuan di antara 3080 personel tersebut. 

Karena itu, Indonesia akan terus mendukung tema presidensi yang bertitik berat pada PKO.

Selain debat terbuka DK PBB terkait PKO, beberapa program lainnya adalah Pameran Foto bertajuk Investing in Peace, dan diskusi informal Arria Formula mengenai Palestina.

Agenda debat

Pada pelaksanaan debat terbuka (open debate), pihak-pihak selain anggota DK PBB dapat diundang untuk ikut menyuarakan aspirasinya dalam suatu isu tertentu. 

Debat terbuka itu diselenggarakan pada 7 Mei 2019. Bertema Investing in Peace: Improving Safety and Performance of UN Peacekeeping, debat tersebut menghadirkan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dan Force Commander Monusco (Misi Perdamaian PBB di Republik Demokratik Kongo) Lt. General Elias  Rodrigues Martins Filho. 

Harapannya, debat terbuka itu akan menghasilkan suatu Presidential Statement mengenai upaya pengembangan kapasitas para peacekeepers. 

Kemudian, Indonesia juga akan menyelenggarakan debat terbuka mengenai Protection of Civilians in Armed Conflict pada 23 Mei 2019 bekerja sama dengan UN Office for Coordination of Humanitarian Affairs yang mengundang Sekertaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Presiden Palang Merah Internasional Peter Maurer.

Indonesia juga akan menyelenggarakan debat terbuka mengenai Protection of Civilians in Armed Conflict pada 23 Mei 2019 bekerja sama dengan UN Office for Coordination of Humanitarian Affairs yang mengundang Sekertaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Presiden Palang Merah Internasional Peter Maurer.Dok Kemenlu Indonesia juga akan menyelenggarakan debat terbuka mengenai Protection of Civilians in Armed Conflict pada 23 Mei 2019 bekerja sama dengan UN Office for Coordination of Humanitarian Affairs yang mengundang Sekertaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Presiden Palang Merah Internasional Peter Maurer.
Persoalan Palestina

Indonesia juga akan menyelenggarakan diskusi informal DK PBB bernama Arria Formula terkait topik Palestina. 

Diskusi Arria Formula yang akan di pimpin Indonesia tersebut akan membahas isu Palestina khususnya terkait pembangunan kawasan permukiman ilegal oleh Israel di Palestina. 

"Jadi, isu Palestina kita angkat dalam diskusi informal, di mana kita akan mendengarkan para pembicara, pejabat maupun aktor yang terkait permukiman ilegal, khususnya dari isu kemanusiaan," ujar Febrian pada 29 Maret 2019 lalu.

Diskusi tersebut diambil dari nama Duta Besar Venezuela, Diego Arria, yang pertama kali menggunakan format diskusi tersebut dalam DK PBB. 

Pada suatu diskusi Arria Formula, para anggota DK PBB dapat membahas isu-isu sensitif dengan keadaan yang informal di luar Ruang Sidang DK PBB. 

Selain debat terbuka dan diskusi Arria Formula, Indonesia juga akan menyelenggarakan pameran foto dengan judul Investing in Peace sejak tanggal 6 hingga 17 Mei 2019 di markas besar PBB di New York. 

Pameran foto terdiri dari subtema Investing in Democracy and Peacebuilding, Investing in Women as Agents of Peace, dan Investing in Development Cooperation.

Beragam foto yang ditampilkan itu merupakan foto-foto pilihan yang diambil saat Peacekeeping Operations, pelatihan personel yang akan diterjunkan pada misi perdamaian, maupun ketika pelaksanaan pengembangan kapasitas dengan negara-negara lain.

Terkini Lainnya
Pada Lokakarya Internasional, Kemenlu Soroti Pentingnya Transformasi Pertambangan Berkelanjutan

Pada Lokakarya Internasional, Kemenlu Soroti Pentingnya Transformasi Pertambangan Berkelanjutan

Kementerian Luar Negeri
Pertamina Nyatakan Kesiapannya Berkolaborasi Kembangkan Energi di Afrika

Pertamina Nyatakan Kesiapannya Berkolaborasi Kembangkan Energi di Afrika

Kementerian Luar Negeri
Pada IAF 2024, Indonesia dan Afrika Teken Kerja Sama Industri Strategis Senilai 173,5 Juta Dollar AS

Pada IAF 2024, Indonesia dan Afrika Teken Kerja Sama Industri Strategis Senilai 173,5 Juta Dollar AS

Kementerian Luar Negeri
Bertemu Menlu Angola, Retno Marsudi Harap Kerja Sama Ekonomi Diperkuat

Bertemu Menlu Angola, Retno Marsudi Harap Kerja Sama Ekonomi Diperkuat

Kementerian Luar Negeri
Komitmen Pertamina di Afrika, Integrasi Ekspansi Global dan Transisi Energi

Komitmen Pertamina di Afrika, Integrasi Ekspansi Global dan Transisi Energi

Kementerian Luar Negeri
Perkuat Komitmen Ekspansi Energi di Afrika, Pertamina Dukung Indonesia-Afrika Forum 2024

Perkuat Komitmen Ekspansi Energi di Afrika, Pertamina Dukung Indonesia-Afrika Forum 2024

Kementerian Luar Negeri
Di IAF 2024, Jokowi Ajak Negara Afrika Semakin Solid Jadi Penggerak Perubahan 

Di IAF 2024, Jokowi Ajak Negara Afrika Semakin Solid Jadi Penggerak Perubahan 

Kementerian Luar Negeri
Jokowi Soroti 4 Poin Penting dalam Wujudkan Pembangunan Adil dan Inklusif di Negara Berkembang

Jokowi Soroti 4 Poin Penting dalam Wujudkan Pembangunan Adil dan Inklusif di Negara Berkembang

Kementerian Luar Negeri
Kemenlu Gelar Indonesia-Africa Forum 2024, Peluang Emas Transaksi Bisnis di Pasar Afrika

Kemenlu Gelar Indonesia-Africa Forum 2024, Peluang Emas Transaksi Bisnis di Pasar Afrika

Kementerian Luar Negeri
Perkuat Kerja Sama dengan Afrika, Indonesia Siapkan Beberapa Side Events di IAF Bali

Perkuat Kerja Sama dengan Afrika, Indonesia Siapkan Beberapa Side Events di IAF Bali

Kementerian Luar Negeri
Para Menlu ASEAN Sepakat Lanjutkan Hasil Keketuaan Indonesia untuk Keketuaan Laos 2024

Para Menlu ASEAN Sepakat Lanjutkan Hasil Keketuaan Indonesia untuk Keketuaan Laos 2024

Kementerian Luar Negeri
Jelang Pernyataan Mahkamah Internasional soal Palestina, Menlu: Tindakan Israel Harus Dihentikan

Jelang Pernyataan Mahkamah Internasional soal Palestina, Menlu: Tindakan Israel Harus Dihentikan

Kementerian Luar Negeri
Menlu: Indonesia Jadi Pemain Utama di Kawasan dan Global

Menlu: Indonesia Jadi Pemain Utama di Kawasan dan Global

Kementerian Luar Negeri
Diplomasi Indonesia Terus Perjuangkan Hak dan Akses Pendidikan Perempuan di Afghanistan

Diplomasi Indonesia Terus Perjuangkan Hak dan Akses Pendidikan Perempuan di Afghanistan

Kementerian Luar Negeri
Lewat Keketuaan G20 dan ASEAN, Diplomasi Indonesia Perkuat Kerja Sama di Kawasan Pasifik

Lewat Keketuaan G20 dan ASEAN, Diplomasi Indonesia Perkuat Kerja Sama di Kawasan Pasifik

Kementerian Luar Negeri
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com