MANADO, KOMPAS.com - Gerakan Nasional Revolusi Mental merupakan salah satu program andalan pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Setelah berjalan lebih kurang empat tahun, gerakan itu diklaim kian mengakar dalam kehidupan masyarakat.
Menurut Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Nyoman Shuida, terwujudnya semangat revolusi mental dapat dilihat dari berbagai indikator.
Aspek itu, misalnya membaiknya sinergi program dan kebijakan pemerintah, meningkatnya pelayanan publik, dan serta meratanya pembangunan manusia dan infrastruktur.
BACA JUGA: Capaian Revolusi Mental dalam 4 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK
"Sebagai gerakan bersama, sinergi lintas instansi menjadi kunci pelaksanaan gerakan nasional tersebut. Itulah lokomotif untuk perubahan menuju Indonesia lebih baik," ucap Nyoman dalam keterangan tertulis pada Kompas.com, Jumat (26/10/2018).
Masyarakat pun, lanjut Nyoman, juga bisa melihat capaian program revolusi mental melalui program turunan, seperti Gerakan Indonesia Melayani, Bersih, Tertib, Mandiri, dan Bersatu.
Guna menunjukkan beberapa capaian program revolusi mental tersebut, Kemenko PMK menyelenggarakan Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental, di Manado, Sulawesi Utara, pada 26-28 Oktober ini.
"Melalui Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental, Kemenko PMK ingin menyebarkan semangat revolusi mental kepada masyarakat luas, khususnya Manado dan sekitarnya," ujar Nyoman.
Adapun pergelaran itu diisi dengan aneka acara, seperti pemutaran film bertema revolusi mental, rembuk nasional, pameran inovasi layanan publik, hingga karnaval.
BACA JUGA: Menko PMK Resmikan Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental