Puan: Pembukaan Asian Games Sukses Karena Kerja Keras Rakyat Indonesia

Kompas.com - 19/08/2018, 11:36 WIB
Mikhael Gewati

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberhasilan opening ceremony atau upacara pembukaan Asian Games 2018 di Jakarta adalah bukan kerja keras panitia saja, tetapi merupakan kerja bersama rakyat Indonesia.

Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani saat menghadiri opening ceremony Asian Games 2018 di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (18/8/2018).

"Seluruh rakyat Indonesia merasa bangga, kita dapat menjadi tuan rumah Asian Games untuk yang kedua kalinya," ujar Menko PMK.

Ditambahkan Puan, opening ceremony Asian Games ke-18 menampilkan beragam kekayaan budaya Bangsa Indonesia. Acara pembukaan sendiri diawali dengan persembahan Tari Saman, yang dilanjutkan dengan parade negara peserta Asian Games 2018.

Setelah itu, menampilkan pula keragaman khas tarian dan lagu daerah Indonesia yang dikemas dalam tari kolosal. Pelaksanaan Asian Games di Jakarta dan Palembang sendiri secara resmi dibuka langsung oleh Presiden Jokowi Widodo.

(BACA JUGA: Menko PMK Bangga Indonesia Jadi Tuan Rumah Asian Games 2018)

"Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, Asian Games ke-18 tahun 2018, saya nyatakan dibuka", ujar Presiden Jokowi.

Ditambahkan Jokowi, Indonesia merasa bangga dan terhormat atas kedatangan tamu-tamu terhormat dari 45 negara peserta Asian Games 2018.

Presiden Jokowi mengatakan, melalui event lima tahunan ini, bangsa-bangsa se-Asia bisa menunjukkan kepada dunia bahwa mereka adalah bersaudara, bersatu dan sama-sama ingin meraih prestasi dalam bidang olahraga. 

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Asian Games Indonesia (INASGOC) Erick Thohir dalam sambutannya menyatakan, dalam Asian Games 2018 ini 45 negara berkumpul.

Mereka ingin merayakan keberagaman, perbedaan, kemanusiaan dan saling menularkan energi bangsa yang beragam dalam satu kesatuan dan harmoni, the Energy of Asia.

"Welcome to Indonesia, the Energy of Asia. Indonesia percaya Asia adalah sebuah benua menakjubkan yang memiliki jumlah suku etnis terbanyak di dunia," ujar Erick Thohir.

(BACA JUGA: Menko PMK Ingin Nyala Api Asian Games Gelorakan Semangat Tim Indonesia)

Kepada negara peserta, Erick kemudian mengatakan bahwa rakyat Indonesia dengan bangga menyambut kedatangan mereka sebagai pahlawan sejati Asia.

Tak cuma itu, Erick mengajak pula seluruh peserta Asian Games untuk menginspirasi dunia, menciptakan masa depan Asia yang sentosa dan beradab, serta dunia yang damai.

"Marilah kita bertanding dengan nilai-nilai sportivitas untuk menjadikan yang terbaik sehingga dikenang di masa mendatang," tambah Erick.

Kemeriahan upacara pembukaan Asian Games 2018 terlihat dari kemegahan panggung yang dibangun dengan ukuran panjang 120 meter, lebar 30 meter, serta tinggi 26 meter.

Panggung sendiri menampilkan pemandangan gunung besar yang dilengkapi dengan berbagai tumbuhan ciri khas Indonesia. Tak cuma dekorasi yang megah, penampilan sekitar 5.000 penari juga semakin menambah semarak pesta pembukaan Asian Games 2018.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com