Menko PMK Ingin Nyala Api Asian Games Gelorakan Semangat Tim Indonesia

Kompas.com - 18/08/2018, 11:15 WIB
Mikhael Gewati

Editor


JAKARTA, KOMPAS.com
- Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani berharap, agar nyala api Asian Games dapat menggelorakan semangat Tim Indonesia untuk bisa gapai prestasi tertinggi.

"Dengan begitu mereka bisa mengibarkan bendera Merah Putih serta mengumandangkan lagu Indonesia Raya di Asian Games 2018," Kata Puan Maharani saat melaporkan pelaksanaan Torch Relay atau Kirab Api Asian Games XVIII 2018 kepada Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (17/8/2018).

Dalam laporannya itu Menko PMK menyampaikan bahwa Kirab Api Asian Games telah melalui 63 titik di 54 kabupaten/kota. Api tersebut merupakan gabungan dari api dari India dan api abadi Mrapen

Puan menambahkan, pelaksanaan Kirab Obor Api Asian Games di berbagai kota di Indonesia mendapat respons positif dari masyarakat. Mereka menyambut iring-iringan obor dengan semangat dan riang gembira.

"Api di obor ini sekaligus melambangkan semangat membara seluruh rakyat Indonesia untuk ikut menyukseskan Asian Games 2018," kata Menko Puan. 

(BACA JUGA: Menko PMK Resmikan "Rumah Indonesia" Untuk Asian Games 2018)

Usai melaporkan pelaksanaan torch relay, Presiden Jokowi kemudian menerima obor api Asian Games. Obor ini diserahkan oleh mantan altlet badminton nasional Verawaty Fajrin, peraih medali emas bulu tangkis 1978.

Penyerahaan itu pun masuk dalam rangkaian perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-73 di Istana negara.  

Selanjutnya, Presiden Jokowi kemudian menyerahkan obor tersebut kepada Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 Indonesia (INASGOC) Erick Thohir. 

"Semoga api ini menjadi simbol persahabatan dan sportivitas dalam Asian Games 2018," tutur Jokowi.

Didampingi legenda bulu tangkis nasional Rudy Hartono, Erick kemudian membawa obor api Asian Games 2018 itu. 

Dalam acara penyerahaan tersebut, hadir pula Wakil Presiden Jusuf Kalla, CdM Tim Indonesia Syafruddin, para Menteri Kabinet Kerja, Kapolri Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, para atlet, pelatih, dan tokoh olahraga.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com