PYONGYANG, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, selaku Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia/Special Envoy, melakukan courtesy call dengan pemerintah Republik Demokratik Rakyat Korea (RDRK) di Pyongyang, Senin (30/7/2018).
Courtesy call antara Indonesia-RDRK ini diselenggarakan dalam rangka penyampaian secara langsung undangan dari Presiden RI kepada Pemimpin RDRK untuk menghadiri upacara pembukaan Asian Games 2018.
Pada courtesy call tersebut, Menko PMK diterima oleh dengan H.E. Kim Yong Nam, Presiden Presidium Majelis Rakyat Agung, RDRK.
“Indonesia sangat mengapresiasi dukungan Pemerintah dan rakyat Republik Demokratik Rakyat Korea yang telah diberikan selama ini untuk kelangsungan Asian Games 2018. Kami mengharapkan Pimpinan RDRK berkenan berkunjung ke Indonesia untuk menghadiri upacara pembukaan Asian Games di Jakarta,” kata Menko PMK Puan Maharani dalam pernyataan tertulis, Selasa (31/7/2018).
Baca juga: Menko PMK Tegaskan Jepang adalah Mitra Strategis Indonesia
Presiden RI telah menerbitkan surat undangan kepada pemimpin RDRK dan Presiden Republik Rakyat Korea (ROK) untuk dapat menghadiri upacara pembukaan Asian Games 2018 di Jakarta pada 18 Agustus 2018.
Hal ini merupakan tindak lanjut dari Deklarasi Panmunjeom dimana kedua Korea telah sepakat untuk melakukan partisipasi bersama di bawah bendera Korea pada ajang Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang.
Selain Pertemuan dengan H.E. Mr. Kim Yong Nam, Menko PMK juga bertemu Wakil Perdana Menteri H.E. Mr. Ri Ryong Nam.
Dalam pertemuan tersebut dibahas upaya untuk menjajaki peningkatan kerja sama di bidang sosial budaya, termasuk bidang sepak bola. Selain itu, pemerintah Indonesia dan Korea membahas kerja sama di bidang ekonomi dan perikanan.
Hadir dalam courtesy call RI-RDRK di Pyongyang, Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia selaku Chief de Mission (CdM) Tim Indonesia untuk Asian Games Komjen Pol Drs. Syafruddin, M.Si, Duta Besar RI untuk RDRK Bambang Hiendarsto, dan Direktur Asia Timur dan Pasifik Kemenlu Edi Yusup.