Akademisi Undip Dorong 3 Pilar Transformasi Transmigrasi untuk Percepatan Pembangunan Daerah

Kompas.com - 15/12/2025, 10:31 WIB
I Jalaludin S,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua Tim Ekspedisi Patriot Kawasan Transmigrasi Palolo, S Sariffuddin mengungkapkan, transformasi transmigrasi secara nyata telah terlihat di beberapa lokasi.

Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro (Undip) itu memberikan satu contoh sukses, yakni Distrik Arso di Kabupaten Keerom, Papua. 

Menurutnya, kawasan yang dulunya hamparan tanah kosong itu kini telah berubah menjadi pusat kegiatan ekonomi dengan hadirnya hotel, dealer mobil, hingga pasar swalayan modern.

Sariffuddin menyebutkan, keberhasilan Arso didorong oleh integrasi fisik yang baik, seperti Jembatan Youtefa yang membuka isolasi wilayah dan menghubungkan pasar. 

“Ini membuktikan bahwa integrasi infrastruktur adalah kunci menarik investasi," jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (15/12/2025).

Meski transmigrasi membawa perkembangan positif, Kementerian Transmigrasi ( Kementrans) tetap memberikan perhatian khusus untuk kawasan yang masih menghadapi kendala, seperti di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng). 

Baca juga: Tak Sekadar Pindah, Transmigrasi Kini Dibangun untuk Berkarya dan Sejahtera

Laporan tim ekspedisi mencatat bahwa di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Oloboju Jaya, warga masih kesulitan air bersih.

Hal itu menyebabkan biaya hidup masyarakat tinggi, seperti harus membayar Rp 300.000 per bulan untuk membeli air. 

Sementara itu, di Desa Lembantongoa, akses jalan yang buruk membuat petani bergantung pada tengkulak.

Tiga pilar strategis

Merespons dinamika tersebut, Sariffudin membuat kajian dan merekomendasikan penataan ulang strategi pengembangan kawasan melalui tiga pilar utama.

Pertama, sinergi dokumen pembangunan. Menurutnya, Rencana Kawasan Transmigrasi (RKT) akan diselaraskan dengan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) dan rencana tata ruang wilayah (RTRW) daerah.

Baca juga: Transmigrasi Bertransformasi, Program 5T Jadi Strategi Pemerataan dan Pertumbuhan Ekonomi Baru

Sinergi rencana pembangunan perlu dilakukan agar pembangunan kawasan transmigrasi memiliki kepastian anggaran dan arah yang jelas.

Kedua, pelibatan pasar dan investasi. Pemerintah akan membuka isolasi kawasan untuk menarik investor, dimulai dari investor lokal (local champion).

Ketiga, kepastian legalitas lahan. Legalitas lahan adalah prasyarat mutlak investasi pengembangan kawasan transmigrasi. 

Dalam hal ini, komitmen kementerian terkait diperlukan dalam mempercepat penyelesaian sertifikat tanah transmigran dan menuntaskan konflik lahan.

Dengan demikian, warga memiliki kepastian hak untuk mengelola aset mereka secara produktif sangat penting untuk dilakukan.

Baca juga: Terlibat dalam Transformasi Transmigrasi, Undip Kirim 285 Orang ke Kawasan Transmigrasi

Terkini Lainnya
Bertemu Bupati Buru Selatan, Wamen Viva Yoga Dukung Pembukaan Kawasan Transmigrasi Nelayan

Bertemu Bupati Buru Selatan, Wamen Viva Yoga Dukung Pembukaan Kawasan Transmigrasi Nelayan

Kemendes
Wamen Viva Yoga Dorong Lembaga Ekonomi Transmigrasi Tumbuh dan Menciptakan Aktivitas Berbagai Usaha

Wamen Viva Yoga Dorong Lembaga Ekonomi Transmigrasi Tumbuh dan Menciptakan Aktivitas Berbagai Usaha

Kemendes
Wamen Viva Yoga Dorong Transmigran Yogyakarta Kembangkan Torire dan Taramanu Tua Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru

Wamen Viva Yoga Dorong Transmigran Yogyakarta Kembangkan Torire dan Taramanu Tua Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru

Kemendes
Tinjau Pembangunan Mess Patriot, Mentrans: Penguatan SDM Unggul Jadi Kunci Sukses Transformasi Transmigrasi

Tinjau Pembangunan Mess Patriot, Mentrans: Penguatan SDM Unggul Jadi Kunci Sukses Transformasi Transmigrasi

Kemendes
Di Sekolah Pimpinan HMI, Wamentrans Viva Yoga Sosialisasikan Tujuan Transmigrasi

Di Sekolah Pimpinan HMI, Wamentrans Viva Yoga Sosialisasikan Tujuan Transmigrasi

Kemendes
Akademisi Undip Dorong 3 Pilar Transformasi Transmigrasi untuk Percepatan Pembangunan Daerah

Akademisi Undip Dorong 3 Pilar Transformasi Transmigrasi untuk Percepatan Pembangunan Daerah

Kemendes
Kementrans Gandeng Investor China Kembangkan Potensi Ekonomi Lokal lewat Komoditas Unggulan

Kementrans Gandeng Investor China Kembangkan Potensi Ekonomi Lokal lewat Komoditas Unggulan

Kemendes
Menko AHY Apresiasi Open House 24 Jam Kementrans, Wujudkan Pemerintahan yang Terbuka dan Responsif 

Menko AHY Apresiasi Open House 24 Jam Kementrans, Wujudkan Pemerintahan yang Terbuka dan Responsif 

Kemendes
1 Tahun Kabinet Merah Putih, Kementrans Gelar Open House 24 Jam Tampung Aspirasi Publik

1 Tahun Kabinet Merah Putih, Kementrans Gelar Open House 24 Jam Tampung Aspirasi Publik

Kemendes
Kementrans Siap Bantu Selesaikan Tumpang Tindih Kawasan Transmigrasi dengan Kawasan Hutan di Bener Meriah, Aceh

Kementrans Siap Bantu Selesaikan Tumpang Tindih Kawasan Transmigrasi dengan Kawasan Hutan di Bener Meriah, Aceh

Kemendes
Indonesia Siap Adaptasi Model Pembangunan Kawasan Transmigrasi di China yang Jadi Pusat Industri dan Energi

Indonesia Siap Adaptasi Model Pembangunan Kawasan Transmigrasi di China yang Jadi Pusat Industri dan Energi

Kemendes
Latsarmil bagi Transmigran, Wamentrans Viva Yoga: Kontribusi Kementrans Ikut Jaga dan Peduli Pertahanan Bangsa

Latsarmil bagi Transmigran, Wamentrans Viva Yoga: Kontribusi Kementrans Ikut Jaga dan Peduli Pertahanan Bangsa

Kemendes
Cegah Kebocoran Anggaran, Menteri Iftitah Minta Itjen Kementrans Lakukan Pengawasan Sejak Program Berjalan

Cegah Kebocoran Anggaran, Menteri Iftitah Minta Itjen Kementrans Lakukan Pengawasan Sejak Program Berjalan

Kemendes
Dorong Ekonomi Berkelanjutan di Papua, Mendes Yandri Andalkan Sinergi Tekad dan Kopdes Merah Putih

Dorong Ekonomi Berkelanjutan di Papua, Mendes Yandri Andalkan Sinergi Tekad dan Kopdes Merah Putih

Kemendes
Mendes PDT: Dana Desa Bisa Dimanfaatkan untuk Percepat Legalisasi Koperasi Merah Putih

Mendes PDT: Dana Desa Bisa Dimanfaatkan untuk Percepat Legalisasi Koperasi Merah Putih

Kemendes
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com