KOMPAS.com – Menteri Dalam Negeri ( Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meninjau langsung penanganan bencana longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (19/11/2025).
Kunjungan tersebut dilakukan untuk memastikan proses pencarian, evakuasi, dan penanganan korban berjalan baik, serta kesiapsiagaan pemerintah daerah ( pemda) tetap terjaga.
Pada kesempatan itu, Tito menyampaikan, penanganan di lokasi evakuasi berlangsung sistematis dan terkoordinasi dengan baik.
Ia menilai, sinergi antarlembaga telah membuat respons terhadap bencana berjalan lebih cepat dan efektif.
“Penanganan di sini berlangsung cukup baik, sistematis, terorganisasi dengan sangat baik, kekuatan juga cukup, logistik juga cukup,” ujar Tito dalam siaran persnya.
Baca juga: Pimpin Apel Tim SAR di Lokasi Longsor Cilacap, Tito Karnavian: Inilah Operasi Kemanusiaan
Tito menjelaskan, sebagian korban telah ditemukan, sedangkan lima lainnya masih dalam pencarian.
Operasi pun diperpanjang selama tiga hari untuk memastikan seluruh korban dapat ditemukan.
Selain itu, 16 rumah yang terdampak longsor akan ditangani melalui penyediaan hunian sementara dan hunian tetap oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama pemda.
“Ini waktunya diperpanjang tiga hari, kami doakan mudah-mudahan yang lima lagi dapat segera ditemukan untuk diserahkan kepada keluarganya,” ucap Tito.
Dia menambahkan, Presiden Prabowo Subianto memberikan perhatian besar terhadap penanganan bencana di sejumlah daerah.
Baca juga: Memasuki Hari Ketujuh, Operasi Pencarian Korban Longsor Cibeunying Cilacap Diperpanjang
Presiden bahkan memerintahkan kementerian dan lembaga terkait untuk turun langsung guna memperkuat langkah penanganan di lapangan.
Lebih lanjut, Tito juga mengingatkan seluruh pemda untuk segera menginventarisasi titik rawan banjir dan longsor, mengingat curah hujan tinggi diperkirakan masih berlanjut di berbagai wilayah.
Mantan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) itu menekankan pentingnya langkah pencegahan dan mitigasi agar risiko terhadap masyarakat dapat ditekan.
Tito menegaskan, apel kesiapsiagaan harus dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan daerah menghadapi potensi bencana.
Ia pun mengingatkan pemda agar tidak bersikap pasif atau baru bergerak setelah terjadi bencana.
Baca juga: Longsor di Cilacap: Korban Meninggal Jadi 18 Orang, 5 Warga Masih Hilang
“Saya akan mengejar seluruh daerah untuk melakukan apel kesiapan yang sama. Mereka melakukan inventarisasi permasalahan di daerah masing-masing. Jangan sampai autopilot, diam saja,” tegas Tito.