KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri ( Kemendagri) Tomsi Tohir menekankan pentingnya aksi cepat atasi harga komoditas di atas harga eceran tertinggi ( HET).
Pasalnya, beberapa komoditas pokok penting masih dijual di atas HET yang ditetapkan pemerintah, salah satunya komoditas minyak goreng.
Dia pun berharap, data-data tersebut dapat menjadi acuan bagi pemerintah untuk melakukan aksi atau tindakan, terutama di daerah-daerah yang komoditasnya berada di atas HET.
"Segera koordinasikan dengan instansi yang terkait. Kemudian, rumuskan bersama bagaimana supaya harga-harga tersebut bisa sesuai dengan HET," ucapnya lewat siaran persnya, Selasa (17/9/2024).
Baca juga: Kantongi Izin Kemendagri, Bupati Karawang Lantik Sekda Definitif
Pesan itu ditekankan Tomsi saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang berlangsung secara hybrid dari Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP), Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Selasa.
Selain mengingatkan pemda pentingnya mengatasi harga komoditas di atas HET, Tomsi juga menekankan pentingnya disparitas harga.
Hal tersebut, kata dia, terutama terjadi pada komoditas yang harganya turun di satu wilayah, tapi naik tajam di wilayah lain.
“Termasuk kacang kedelai juga tentunya disparitas harganya sangat tinggi. Ada daerah-daerah yang tinggi sekali harganya,” tambahnya.
Baca juga: Sukses Kendalikan Inflasi, Pj. Gubernur Heru Raih Penghargaan Kemendagri
Pihaknya berharap, kementerian/lembaga (K/L) terkait bisa memberikan masukan kepada champion atau pihak yang dianggap penting dalam mengelola stabilitas harga komoditas, agar melakukan pengendalian. Termasuk untuk komoditas yang harganya terlalu rendah.
“Mungkin diperlukan peranan dari Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk membantu pergeseran-pergeseran tadi, termasuk juga dari teman-teman kementerian. Untuk minggu depan, diharapkan bahwa hal-hal yang tersebut tadi bisa berkurang atas kerja sama kita,” pungkasnya.