KOMPAS.com – Menteri Perdagangan ( Mendag) Zulkifli Hasan meletakkan batu pertama (ground breaking) pembangunan dan revitalisasi Pasar Natar di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, Kamis (25/1/2024).
Dia menyatakan, pembangunan dan revitalisasi tersebut adalah bentuk respons cepat pemerintah yang menerima keluhan masyarakat Lampung Selatan mengenai Pasar Natar yang terbakar pada 1 Desember 2022 lalu.
Proses pembangunan Pasar Natar ini berlangsung pada 28 Desember 2023–23 September 2024.
“Beberapa kali saya dan Pak Joko Widodo (Jokowi) datang ke Lampung untuk melihat fasilitas seperti Pasar Natar dan kondisi jalan,” ujarnya melansir kemendag.go.id.
Mendag yang akrab disapa Zulhas itu mengatakan, pemerintah pusat mendengar langsung keluhan masyarakat mengenai kebakaran Pasar Natar.
“Kemudian, dengan cepat kami merespons pembangunan kembali Pasar Natar karena pasar ini menjadi andalan pedagang dan masyarakat,” ungkapnya.
Pembangunan kembali Pasar Natar tersebut dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp 44 miliar.
Pembangunan Pasar Natar mengacu pada Undang-Undang (UU) Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang, dan Peraturan Menteri (Permen) PUPR Nomor 22 Tahun 2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
Pasar Natar dibangun di atas lahan seluas 6.462 meter persegi dan akan dapat menampung 800 pedagang, 496 lapak, 286 kios, serta 18 ruko.
Baca juga: Resmikan Pasar Rakyat Cepu Induk, Mendag Zulhas: Pemerintah Utamakan Kepentingan Masyarakat
Jumlah pedagang ini telah terdata sesuai nama dan alamat sebagai pedagang tetap dan tambahan.
Pedagang Pasar Natar menjual komoditas barang kebutuhan pokok, sayur, buah-buahan, hingga fesyen.
Zulhas mengatakan, pembangunan dan revitalisasi Pasar Natar bertujuan menjadikan pasar tersebut sebagai ikon bisnis yang menggerakkan roda perekonomian Kabupaten Lampung Selatan.
Pasar Natar dirancang dengan berpedoman pada Standar Nasional Indonesia (SNI) Pasar Rakyat dengan fasilitas yang dapat bersaing dengan pasar modern.
Pasar tersebut juga akan memiliki berbagai fasilitas yang berfungsi untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan menarik bagi pengunjung.
Baca juga: Aprindo Sentil Mendag Zulhas, Disebut Sibuk Kampanye hingga Ogah Bayar Utang Rafaksi Minyak Goreng
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu berpesan kepada para pedagang yang memiliki lapak, unit, maupun ruko untuk menempati Pasar Natar yang sudah jadi terlebih dahulu, kemudian diikuti pedagang yang baru.
"Saya mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi semua pihak yang telah mendukung dan berkontribusi dalam pembangunan Pasar Natar,” jelasnya.
Zulhas mengatakan, pembangunan tersebut merupakan kolaborasi pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, dan para pedagang.
Pada seremoni peletakan batu pertama pembangunan dan revitalisasi Pasar Natar, Zulhas didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Suhanto.
Turut hadir Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Direktur Prasarana Strategis Rakyat Kementerian Pembangunan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Essy Asiah, dan Direktur Sarana Perdagangan dan Logistik Sri Sugy Atmanto.
Baca juga: Lantik 23 Anggota BPKN, Mendag Zulhas: Semoga Bawa Perbaikan untuk Perlindungan Konsumen
Pada kesempatan itu, Arinal mengapresiasi Kemendag dan Kementerian PUPR atas bantuan dan kepercayaan dalam pembangunan Pasar Natar.
“Saya ingin menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung dan berkontribusi dalam pembangunan dan revitalisasi Pasar Natar,” jelasnya.
Dia menyebutkan, revitalisasi pasar itu merupakan upaya menciptakan pasar tradisional yang lebih modern, nyaman, dan ramah pengunjung.
“Semoga pembangunan dan revitalisasi Pasar Natar membawa perubahan positif bagi kemajuan perdagangan di Kabupaten Lampung Selatan,” ucap Arinal.
Sementara itu, Essy menjelaskan, proses pembangunan dan revitalisasi direspons dengan cepat setelah menerima keluhan masyarakat Lampung Selatan.
Dalam waktu yang cukup singkat, kata dia, Kementerian PUPR menyiapkan perencanaannya, kemudian melakukan lelang.
Baca juga: Andalkan CPO, Turunan Nikel hingga Hasil Hutan, Mendag Targetkan Ekspor Non Migas Naik 4,5 Persen
“Alhamdulillah, bisa kontrak pada 28 Desember 2023 atau akhir masa anggaran. Kontrak pembangunan pasar Rp 44,42 miliar dimenangkan PT Karya Bangun Mandiri Persada,” katanya.
Essy berharap, pembangunan bisa selesai tepat waktu. Meskipun memiliki waktu yang singkat dalam pembangunan, Kementerian PUPR tetap mengedepankan tepat kualitas, tepat mutu, tepat biaya seefisien mungkin, tepat manfaat, dan tepat administrasi.
Pada lokasi peletakan batu pertama, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung simultan menginisiasi pasar murah bagi warga sekitar.
Pasar murah tersebut menjual 900 paket beras ukuran 5 kilogram (kg) yang per kilonya dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp 10.900 per kg.
Selain pasar murah, terdapat juga penyaluran beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 400 paket beras 5 kg.
Baca juga: Mendag Pastikan Mobil Skandal Daihatsu Tak Masuk RI
Penyaluran beras SPHP ditujukan sebagai upaya pengendalian inflasi untuk 15 kabupaten dan kota se-Provinsi Lampung.