KOMPAS.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, Arab Saudi merupakan salah satu mitra dagang penting bagi Indonesia.
“Kinerja perdagangan antara kedua negara terus meningkat dan saling memberikan manfaat bagi kedua belah pihak,” jelasnya dalam keterangan tertulis yang dikutip dari laman kemendag.go.id, Jumat (20/10/2023).
Hal tersebut disampaikan Zulhas dalam acara Saudi-Indonesian Roundtable Meeting Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Federation of Saudi Chambers (FSC) yang diselenggarakan di Riyadh, Arab Saudi, Kamis (19/10/2023).
Turut hadir dalam acara tersebut, Menteri Investasi Kerajaan Arab Saudi Khalid Al Falih, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia (RI) Erick Thohir, dan Ketua Kadin Indonesia Komite Tetap Timur Tengah Mohamad Bawazeer.
Baca juga: India Dinilai Berpeluang Salip China Jadi Mitra Dagang Utama Indonesia
Zulhas mengatakan bahwa Arab Saudi selalu menjadi mitra dagang yang sangat penting bagi Indonesia.
"Hingga saat ini, kinerja perdagangan antara Indonesia dan Arab Saudi selalu menunjukkan hasil positif. Pada 2022, total perdagangan bilateral kedua negara mencapai 7,51 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau meningkat 35 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” imbuhnya.
Menurut Zulhas, selama lima tahun terakhir dari 2018-2022, nilai perdagangan kedua negara terus tumbuh pada tingkat tahunan sebesar lima persen.
“Berkaca pada hal tersebut, kami meyakini masih banyak ruang bagi kedua negara untuk terus memanfaatkan peluang yang ada,” ucapnya.
Zulhas menyampaikan, Indonesia saat ini memiliki tujuan untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045 yang mencakup pembangunan infrastruktur komprehensif di seluruh Tanah Air.
Baca juga: Singapura, India, hingga Arab Saudi Tertarik Investasi di BIJB Kertajati
Demikian pula dengan Arab Saudi yang sedang dalam proses mencapai Visi Saudi 2030. Tujuan visi ini untuk membangun perekonomian yang dinamis dan beragam, serta berkolaborasi dengan pengusaha Indonesia dalam menciptakan bisnis baru.
Zulhas mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut juga untuk meningkatkan investasi bagi kedua negara, terutama dalam sektor infrastruktur, energi, haji dan umrah, perbankan, kesehatan, pertanian, serta minyak dan gas bumi (migas).
"Dalam kurun lima tahun, investasi Arab Saudi di Indonesia baru mencapai 22 juta dollar AS untuk 264 proyek,” imbuhnya.
Zulhas mengungkapkan bahwa perekonomian kedua negara masih memiliki kesempatan untuk saling berkolaborasi. Salah satu bentuk kerja sama peningkatan investasi dalam forum ini dituangkan dalam nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) di sektor infrastruktur dan energi.
MoU tersebut ditandatangani oleh Kadin Indonesia-FSC dan ACWA Power-PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP).
“Saya berharap, forum ini akan memberikan manfaat besar bagi kedua negara sebagai anggota Group of Twenty (G-20) serta kekuatan ekonomi di negara-negara Timur Tengah dan Asia Tenggara. Selain itu, juga menjadi ruang diskusi yang produktif dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi di kedua negara,” tutur Zulhas.
Total perdagangan Indonesia-Arab Saudi pada periode Januari-Agustus 2023 tercatat sebesar 3,80 miliar dollar AS.
Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Arab Saudi sebesar 1,39 miliar dollar AS. Sedangkan, impor Indonesia dari Arab Saudi sebesar 2,41 miliar dollar AS.