JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah sepeda motor yang akan digunakan mudik pada libur Lebaran 2018 mencapai 8,5 juta unit.
Direktur Lalu Lintas Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Pandu Yunianto, mengatakan jumlah itu meningkat 33,33 persen dibandingkan tahun lalu yang hanya 6,39 juta unit.
"Kalau sepeda motor masih naik 30 persen. Prediksi kita segitu," ujar Pandu di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (2/6/2018).
(Baca: Kemenhub Prediksi Pemudik Motor Tahun Ini Mencapai 639 Juta Orang)
Menurut Pandu, masyarakat memilih mudik dengan sepeda motor karena biayanya relatif lebih murah ketimbang mudik dengan kendaraan umum.
"Kalau dari sisi (pemudik) motor itu tinggi karena biaya lebih murah dibandingkan angkutan umum. Contohnya, bus non-ekonomi Jakarta-Solo itu bisa Rp 200 ribu hingga 300 ribu, jadi kalau suami-istri pulang pergi itu sampai Rp 1 juta. Nah, kalau naik motor Jakarta-Solo itu beli bensin 10 liter dan itu tidak sampai Rp 100 ribu," katanya.
"Pulang naik motor adalah salah satu bentuk keberhasilan kerja di kota, mau nunjukin ke saudara-saudara. Selain itu untuk memudahkan transportasi di kampung," ucap Pandu.
(Baca: Menhub Prediksi Pemudik Naik Motor Meningkat 30 Persen)
Selain sepeda motor, Kementerian Perhubungan memprediksi kendaraan pribadi roda empat yang akan digunakan untuk mudik Lebaran tahun ini mencapai 3,72 juta unit. Jumlah itu meningkat 16,69 persen dibandingkan 2017 yang hanya berjumlah 3,19 juta unit.
Dengan demikian, kendaraan pribadi yang akan digunakan untuk mudik Lebaran 2018 mencapai 12,42 juta unit.
Sedangkan, pemudik yang menggunakan moda transportasi umum pada musim libur Lebaran tahun ini diprediksi mencapai 19,5 juta orang.