Transformasi Bansos Jadi BPNT Dianggap Lebih Manusiawi

Kompas.com - 12/12/2018, 12:40 WIB
Anissa DW,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Direktorat Jenderal (Ditjen) Penanganan Fakir Miskin (PFM) Kementerian Sosial (Kemensos) Andi Dulung mengatakan, kehadiran BPNT dianggap dapat lebih memanusiakan Keluarga Penerima Manfaat (KPM)Dok. Humas Kementerian Sosial Direktorat Jenderal (Ditjen) Penanganan Fakir Miskin (PFM) Kementerian Sosial (Kemensos) Andi Dulung mengatakan, kehadiran BPNT dianggap dapat lebih memanusiakan Keluarga Penerima Manfaat (KPM)

KOMPAS.com – Langkah pemerintah yang mulai mentransformasi penyaluran bantuan sosial ( Bansos) menjadi Bantuan Pangan Non Tunai ( BPNT) dianggap dapat lebih memanusiakan Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Hal tersebut disampaikan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Penanganan Fakir Miskin (PFM) Kementerian Sosial ( Kemensos) Andi Dulung. Menurutnya, kehadiran BPNT membuat penerima bansos memiliki hak dan kebebasan memilih kebutuhan melalui bantuan yang diberikan.

"Tidak seperti sekarang, dibagikan beras ya adanya itu. Terima atau tidak mau terima ya itulah adanya. Kalau ini tidak, dia mau ambil bulan ini boleh, bulan depan juga boleh. Ini saya kira suatu konsep membuat KPM itu lebih manusiawi. Mereka merasa lebih dihargai," tegas Andi dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Rabu (12/12/2018).

Andi sendiri mengatakan itu dalam Rapat evaluasi penyaluran Bansos di Wilayah III di Bandung beberapa waktu yang lalu.

Salah satu program yang diubah menjadi BPNT adalah program beras sejahtera (Rastra). Proses peralihan yang dijalankan oleh Ditjen PFM itu, sudah dimulai sejak 2017. Program tersebut ditargetkan dapat menyasar 10 juta KPM pada akhir 2018.

Baca jugaKemensos Optimistis Rastra Diganti Bantuan Pangan Nontunai pada 2019

Menurut Andi, perluasan BPNT berjalan lancar. Dia juga mengklaim bahwa target 10 juta penerima BPNT sudah tercapai.

"Alhamdulillah kami sudah capai akhir November ini. Terima kasih. Ini semua karena kerja sama bapak ibu sekalian (Dinas Sosial) di mana banyak sekali daerah-daerah yang menyatakan siap," kata Andi.

Lebih lanjut, Andi mengatakan, program BPNT memiliki beberapa keunggulan dari pada Rastra. Salah satunya, lebih mudah disalurkan kepada KPM.

"Ini model lebih mudah. Mencapai 6T (Tepat Sasaran, Tepat Jumlah, Tepat Waktu, Tepat Kualitas, Tepat Harga, Tepat Administrasi) lebih gampang daripada Rastra," ucap dia.

Dalam implementasinya, Ditjen PFM Kemensos menggandeng Himpunan Bank Negara (Himbara) untuk menyalurkan BPNT. Melalui Himbara, bantuan sebesar Rp110.000 tersebut akan langsung disalurkan melalui rekening atas nama penerima bantuan.

Para penerima manfaat BPNT dapat membeli pangan di e-Warong KUBE PKH atau pedagang bahan pangan yang bekerjasama dengan Himbara dengan menggunakan BPNT yang diterimaDok. Humas Kementerian Sosial Para penerima manfaat BPNT dapat membeli pangan di e-Warong KUBE PKH atau pedagang bahan pangan yang bekerjasama dengan Himbara dengan menggunakan BPNT yang diterima
Uang tersebut dapat dibelanjakan penerima bantuan untuk membeli pangan di e-Warong KUBE PKH atau pedagang bahan pangan yang bekerjasama dengan Himbara.

Keunggulan lainnya, KPM juga bisa membeli bahan pokok lain selain beras, yaitu telur.

Menurut Andi, penerapan skema penyaluran tersebut ternyata mampu meningkatkan kepuasan penerima bantuan.

"Ya walaupun mereka tidak bisa mengambil tunai, tetapi dia (KPM) merasa senang karena diberi kebebasan, diberi kepuasan untuk mengatur uang sendiri. Mau beli beras, mau beli telur itu tergantung dia," ujar Andi.

Namun, Andi menjelaskan, penerapan program BPNT masih mengalami banyak hambatan. Contohnya, hambatan terkait data, jaringan, dan infrastruktur pendukung, seperti e-Warong KUBE. Akibatnya, masih ada beberapa daerah yang belum menyatakan siap menerapkan BPNT.

Baca juga: Kemensos Sosialisasikan Skema Penyaluran Bansos

Andi mengimbau agar daerah yang belum siap segera berbenah. Sehingga, target pemerintah untuk mentrasformsi program Rastra menjadi BPNT di seluruh wilayah Indonesia bisa terwujud.

"Kami harapkan, awal tahun depan itu semua harus siap menjadi BPNT," ungkap dia.

Selain itu, Andi menyinggung pula soal penambahan nilai BPNT. Menurut ia, keinginan menambah nilai BPNT sudah dibahas dalam rapat evaluasi tingkat Kementerian.

Namun, dia belum bisa memastikan kapan penambahan nominal bantuan yang dilakukan. Sebab, saat ini Kemensos tengah fokus pada Program Keluarga Harapan (PKH).

"Kami tunggu dulu karena tahun depan pemerintah fokus kenaikan PKH. Insyaallah, 2020 sudah ada kenaikan," ujar dia.

Terkini Lainnya
Selain Kirim Bantuan, Mensos Risma Akan Pasang Alarm Bencana di Gunung Semeru
Selain Kirim Bantuan, Mensos Risma Akan Pasang Alarm Bencana di Gunung Semeru
Kemensos
Lebaran di KBRI Paris, Risma Berbagi Cerita dan Promosikan Produk Lokal
Lebaran di KBRI Paris, Risma Berbagi Cerita dan Promosikan Produk Lokal
Kemensos
Mengadu ke Mensos, Penyandang Disabilitas Asal Bandung Dapat Layanan Fisioterapi Gratis
Mengadu ke Mensos, Penyandang Disabilitas Asal Bandung Dapat Layanan Fisioterapi Gratis
Kemensos
Mensos Risma Paparkan Program PENA untuk Penerima Bansos dan Penyandang Disabilitas kepada Direktur OECD
Mensos Risma Paparkan Program PENA untuk Penerima Bansos dan Penyandang Disabilitas kepada Direktur OECD
Kemensos
Penjelasan Mensos Risma tentang Penanganan Bencana Jadi Kesimpulan Forum Infrastruktur OECD
Penjelasan Mensos Risma tentang Penanganan Bencana Jadi Kesimpulan Forum Infrastruktur OECD
Kemensos
Mensos Risma Bagikan Pengalaman RI Tangani Bencana dalam OECD Infrastructure Forum Paris
Mensos Risma Bagikan Pengalaman RI Tangani Bencana dalam OECD Infrastructure Forum Paris
Kemensos
Kuota Pena 2024 Hanya untuk 85.000 KPM, Mensos Risma Targetkan Graduasi 100.000 KPM
Kuota Pena 2024 Hanya untuk 85.000 KPM, Mensos Risma Targetkan Graduasi 100.000 KPM
Kemensos
Program Pena Kemensos Luluskan 21.333 KPM, Mensos Risma: Kami Akan Terus Jalankan
Program Pena Kemensos Luluskan 21.333 KPM, Mensos Risma: Kami Akan Terus Jalankan
Kemensos
Dorong Penyandang Disabilitas Belajar Wirausaha, Mensos: Maksimalkan Kemampuan
Dorong Penyandang Disabilitas Belajar Wirausaha, Mensos: Maksimalkan Kemampuan
Kemensos
Mensos Risma Bertemu Yatim dan Yatim Piatu Bersaudara di Sinjai, Ajak Mereka Hidup Layak di Makassar
Mensos Risma Bertemu Yatim dan Yatim Piatu Bersaudara di Sinjai, Ajak Mereka Hidup Layak di Makassar
Kemensos
Kemensos Bangun Dapur Umum dan Pasok Logistik untuk Korban Banjir Semarang
Kemensos Bangun Dapur Umum dan Pasok Logistik untuk Korban Banjir Semarang
Kemensos
Kemensos Gandeng Rumah Dana Kemanusiaan Kompas Berikan Bantuan Rumah Layak Huni bagi 11 Keluarga di Aceh Timur
Kemensos Gandeng Rumah Dana Kemanusiaan Kompas Berikan Bantuan Rumah Layak Huni bagi 11 Keluarga di Aceh Timur
Kemensos
Bantuan Sosial dari Kemensos Bantu Hamdani Kembali Memulai Hidup yang Lebih Baik
Bantuan Sosial dari Kemensos Bantu Hamdani Kembali Memulai Hidup yang Lebih Baik
Kemensos
Kemensos Bantu Renovasi SLBN A Pajajaran Bandung, Kepala Sekolah: Alhamdulillah atas Instruksi Bu Mensos
Kemensos Bantu Renovasi SLBN A Pajajaran Bandung, Kepala Sekolah: Alhamdulillah atas Instruksi Bu Mensos
Kemensos
Opini Laporan Keuangan Kemensos Sempat Turun, BPK: Ada Perbaikan dari Bu Risma
Opini Laporan Keuangan Kemensos Sempat Turun, BPK: Ada Perbaikan dari Bu Risma
Kemensos
Bagikan artikel ini melalui
Oke