Tekankan “Menteri Pelayan Rakyat”, Mentan Amran Himpun Donasi Rp 75 Miliar untuk Sumatera

Kompas.com - 02/12/2025, 19:33 WIB
Dwinh

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kembali menegaskan prinsip yang ia pegang sejak awal menjabat "menteri bukan pihak yang menerima, melainkan pelayan rakyat".

Prinsip tersebut tampak nyata saat ia memimpin penggalangan bantuan kemanusiaan bagi korban bencana di Sumatera, di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Selasa (2/12/2025).

Dalam waktu kurang dari satu jam, donasi yang terkumpul dari jajaran Kementan, Badan Pangan Nasional (Bapanas), dan para mitra strategis menembus sekitar Rp 75 miliar.

“Kami keluarga besar Kementerian Pertanian dan mitra-mitra strategis yang peduli pada korban bencana. Alhamdulillah terkumpul bantuan sebesar Rp 75 miliar,” ujar Amran dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Selasa.

Bantuan tersebut berasal dari berbagai unsur, mulai pejabat, pelaku usaha pertanian, hingga aparatur sipil negara (ASN).

Baca juga: Minta Uang Rp 3 Juta untuk Pemulasaraan Jenazah Korban Banjir, ASN Aceh Utara Diskors

Donasi pun datang beragam, ada pegawai yang menyisihkan Rp 200.000, ada yang memberikan satu bulan gajinya, bahkan ada pula yang mengikhlaskan gaji satu tahun penuh. Amran menegaskan bahwa seluruh bantuan tersebut diberikan tanpa paksaan, melainkan dorongan solidaritas.

Bagi Amran, pelayanan publik bukan teori, melainkan tindakan nyata. Ia mengatakan bahwa sejak hari pertama bencana melanda, tim Kementan langsung bergerak cepat ke titik-titik terdampak.

“Kami turunkan tim di titik-titik bencana. Kami minta bergerak cepat layani saudara kita. Kami sudah kirim bantuan langsung 40.000 ton kepada tiga wilayah, juga minyak goreng ribuan ton,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa mayoritas bantuan Rp 75 miliar yang terkumpul berupa kebutuhan mendesak, seperti mi instan, beras, telur, ayam, dan susu. Distribusi bantuan mulai dilakukan secara bertahap dan sebagian akan dilepas dalam 1–2 hari ke depan.

Amran juga mencontohkan respons cepat terhadap permintaan daerah. Ia menerima pesan dari kepala daerah di Lhokseumawe yang membutuhkan 100 ton beras.

Baca juga: Rombongan Ketua PMI Lhokseumawe Jalan Kaki 78 Km akibat Longsor, Korban Banjir Aceh Utara Tembus 81 Orang

“Kami langsung balas, keluarkan beras, tanda tangan menyusul karena ini darurat,” kata Amran.

Untuk mempercepat penyaluran, Kementan terus berkoordinasi dengan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri), dan Badan Urusan Logistik (Bulog) agar distribusi tidak terhambat prosedur birokrasi.

Amran mengaku sering menghubungi staf pada dini hari untuk menuntaskan dokumen yang diperlukan agar bantuan dapat segera dikirimkan.

Selain bantuan pangan, Kementan juga menyiapkan dukungan pemulihan lahan dan produksi pertanian berupa benih, alat, hingga traktor.

Amran menutup pernyataannya dengan kembali menegaskan prinsip dasar yang menjadi benang merah gerakan solidaritas ini: kementerian adalah pelayan, bukan pihak yang menerima atau menunggu hormat.

Baca juga: Kementerian P2MI Teken MoU dan PKS dengan Mitra Strategis, Fokus Cetak 500.000 PMI Kompeten

“Yang terpenting, semua daerah bencana yang butuh bantuan segera terlayani. Semua bantuan yang dibutuhkan segera keluarkan karena mendesak,” ujarnya.

Terkini Lainnya
Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan
Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Kementan
DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

Kementan
Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kementan
Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Kementan
Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Kementan
Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Kementan
Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Kementan
Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Kementan
Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Kementan
Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Kementan
Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Kementan
Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Kementan
Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Kementan
Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com