Terima Kunjungan Putra Presiden Belarusia, Mentan Amran Dorong Kolaborasi Pangan dan Industri Hulu

Kompas.com - 01/12/2025, 18:52 WIB
Dwinh

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menerima kunjungan putra Presiden Belarusia, Dmitry Lukashenko, untuk membahas peluang kolaborasi strategis Indonesia–Belarusia di sektor pertanian.  

Dalam pertemuan yang berlangsung di Jakarta Selatan, Senin (1/12/2025) itu, Amran menegaskan pentingnya kerja sama strategis yang memberi manfaat konkret bagi Indonesia, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan pangan dan penguatan industri hulu pertanian.

Menurut Amran, peluang kolaborasi internasional harus mampu menjadi solusi bagi kebutuhan komoditas yang belum dapat diproduksi dalam negeri, sekaligus membuka akses pasar bagi produk unggulan nasional.

“Ini menggolkan misi Indonesia. Jadi ini adalah win-win solution. Kita butuh susu, dan kita juga membutuhkan potas. Beberapa komoditas ini tidak bisa diproduksi di Indonesia. Yang terpenting, harganya lebih murah dan kualitasnya terjamin,” ujar Amran dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Senin.

Ia menekankan bahwa kepentingan Indonesia tidak terbatas pada sektor peternakan dan pupuk. Pemerintah juga mendorong Belarusia untuk membuka pasar bagi sejumlah komoditas unggulan nasional, seperti palm oil, coconut, dan kakao yang saat ini surplus.

Baca juga: Neraca Dagang Indonesia Surplus 2,39 Miliar Dollar AS pada Oktober 2025

“Kita (Indonesia) punya palm oil, produksinya 46 juta ton. Kita juga punya coconut dan kakao. Sekarang kita surplus. Jadi penekanannya jelas, kerja sama harus saling menguntungkan,” tegas Amran.

Sementara itu, Dmitry melalui perwakilan delegasi, Elias Borisovich, menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat Kementerian Pertanian (Kementan) serta menegaskan komitmen Belarusia untuk memperkuat kerja sama pangan.

“Kami melihat beberapa aspek kerja sama. Belarusia adalah negara agrikultur besar seperti Indonesia. Subjek utama adalah keamanan pangan bagi kedua negara. Kita punya banyak pengalaman yang dapat dibagikan bersama Indonesia. Terima kasih atas sambutan hangat Indonesia,” ujar Elias.

Belarusia juga mengungkapkan ketertarikan membuka akses pembelian produk cokelat Indonesia, serta menjajaki peluang pembelian minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan coconut milk.

Baca juga: Pelindo Perkuat Layanan Curah Cair, Dukung Industri Kelapa Sawit

Belarusia diharapkan dukung PSN

Mentan Amran juga menyampaikan harapan pemerintah Indonesia agar Belarusia dapat mengambil peran lebih besar dalam mendukung program strategis nasional (PSN), mulai dari peningkatan produktivitas padi berbasis teknologi, pemenuhan kebutuhan daging dan susu, hingga investasi industri pupuk di Indonesia.

Salah satu langkah yang diharapkan adalah mendorong Belarusia mempertimbangkan investasi dalam pembangunan pabrik pupuk, terutama untuk memenuhi kebutuhan rock phosphate dan potassium yang masing-masing mencapai sekitar 1 juta ton per tahun.

Kebutuhan tersebut diperkirakan akan meningkat seiring rencana pemerintah membuka 3 juta hektar (ha) lahan baru, termasuk 1 juta ha yang telah disiapkan di Papua Selatan.

Selain itu, pertemuan juga membahas peluang kerja sama dalam perakitan alat dan mesin pertanian (alsintan), termasuk traktor dan teknologi solar panel, guna mempercepat modernisasi pertanian nasional.

Baca juga: 10 Komoditas Pertanian Unggulan Penggerak Ekonomi dan Ekspor

Mentan Amran menegaskan pentingnya dukungan Belarusia dalam percepatan penerbitan Health Certificate (HC) dan sertifikasi halal, agar produk susu dan daging Belarusia dapat masuk ke Indonesia sesuai standar keamanan pangan.

Pertemuan kedua pihak diharapkan menjadi langkah penting dalam penguatan kemitraan strategis Indonesia–Belarusia di sektor pertanian. Kedua pihak sepakat membuka ruang kolaborasi yang lebih luas.

Dengan prinsip saling menguntungkan, kerja sama ini diharapkan memberikan dampak nyata bagi ketahanan pangan serta memperkuat posisi Indonesia dan Belarusia sebagai negara agrikultur besar di tingkat global.

Terkini Lainnya
Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan
Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Kementan
DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

Kementan
Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kementan
Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Kementan
Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Kementan
Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Kementan
Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Kementan
Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Kementan
Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Kementan
Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Kementan
Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Kementan
Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Kementan
Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Kementan
Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com