KOMPAS.com - Pencapaian signifikan Kementerian Pertanian ( Kementan) di bawah komando Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dinilai mengantarkan era baru kebangkitan pertanian Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikan anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Rokhmin Dahuri dalam rapat kerja Komisi IV DPR RI bersama Kementan, Senin (24/11/2025).
“Selamat, ini era kebangkitan pertanian seperti prediksi kami waktu rapat dengar pendapat (RDP) pertama,” ujar Rokhmin dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) periode 2001–2004 itu menyebut, kepemimpinan Amran berada pada tingkat excellent.
Baca juga: Mentan Amran: Penyuluh Pertanian Harus Prioritaskan Petani Miskin
Pasalnya, berdasarkan penilaian para anggota Komisi IV DPR RI, kinerja Kementan mengalami lonjakan signifikan, mulai dari peningkatan produksi pangan, kenaikan nilai tukar petani (NTP), perbaikan tata kelola anggaran, hingga penguatan modernisasi pertanian.
Seluruh aspek tersebut menunjukkan tren positif yang semakin memantapkan transformasi pertanian nasional.
Salah satu capaian yang menjadi sorotan utama dalam rapat kerja kali ini adalah swasembada beras. Komisi IV DPR RI menilai bahwa prestasi ini bukan sekadar klaim administratif karena telah dibuktikan melalui temuan di lapangan.
“Fakta di lapangan, dari kunjungan kerja dan reses, memang betul bahwa insyaallah kita mencapai swasembada beras tahun ini (2025) dengan target produksi 34 sekian juta ton. Padahal, konsumsi nasional hanya sekitar 31 koma sekian juta ton,” tegas Rokhmin.
Baca juga: Indonesia Siap Swasembada, Mentan Amran Halau Upaya Impor Beras Ilegal
Selain produksi yang meningkat, nilai tukar petani (NTP) juga menunjukkan tren positif. Hal ini dinilai sebagai bukti keberhasilan kebijakan perlindungan petani.
“NTP dari 119 pada tahun lalu, sekarang naik menjadi 124,3. Ini pencapaian yang sangat baik,” ucap Rokhmin.
Tak hanya itu, keberhasilan Kementan dalam mengelola anggaran juga mendapat apresiasi. Realisasi anggaran yang cepat dan berdampak langsung di lapangan dianggap sebagai bukti manajemen yang efisien dan tepat.
“Realisasi anggaran bulan Oktober mencapai 72 persen dan insyaallah Desember kita mencapai 93,8 persen. Dalam kriteria Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), 93,8 itu adalah prestasi yang bagus,” jelas Rokhmin.
Baca juga: Turun, Realisasi Anggaran Bansos Pemkot Depok pada 2024 Rp 64,8 Miliar
Dalam kesempatan tersebut, Rokhmin turut mengapresiasi dampak langsung dari program-program Kementan yang telah ia buktikan sendiri di lapangan.
Rokhmin menyoroti kualitas bantuan benih, pupuk, irigasi, serta alat dan mesin pertanian (alsintan) yang menurutnya sangat membantu petani meningkatkan produktivitas.
“Bantuan benih, pupuk, irigasi yang diperbaiki itu mantap sekali, Pak. Petani di banyak daerah merasakan manfaatnya,” ujarnya.
Menurut Rokhmin, penguatan teknologi pertanian dan modernisasi alsintan merupakan capaian penting yang sebelumnya sulit diraih.
Baca juga: Soal Janji Beli 1.000 Alsintan di Madiun, Kementan: Tak Ada Kontrak Resmi
“Petani sangat terbantu dengan alsintan, termasuk irigasi pompa. Program-program itu sangat terasa di lapangan,” katanya.
Rokhmin juga menegaskan bahwa keberhasilan sektor pertanian saat ini adalah buah dari kepemimpinan Amran yang tegas, cepat, dan berbasis data.
“Bapak sudah excellent di situ. Tinggal dipertahankan,” ujar Rokhmin yang disambut positif oleh peserta rapat.
Kementan di bawah kepemimpinan Amran dinilai telah bekerja pada jalur yang tepat dan memberi dampak nyata bagi petani sekaligus ketahanan pangan nasional.
Baca juga: Cerita dari Ladang Jagung, Ketahanan Pangan dari Timor Tengah Selatan