Peduli Rakyat, Mentan Amran Tegaskan Keberpihakannya pada Peternak

Kompas.com - 19/11/2025, 20:36 WIB
Tsabita Naja,
Dwinh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam terhadap pihak-pihak yang mempermainkan harga dan merugikan rakyat.

Pernyataan tersebut ia sampaikan di hadapan para peternak dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Stabilisasi Harga Telur Ayam Ras di Kantor Pusat Kementerian Pertanian ( Kementan), Rabu (19/11/2025).

“Saya hadir membela kalian. Saya di depan untuk kalian semua, yang besar dijaga, yang kecil apalagi. Jangan sampai ada yang tertindas. Kita harus bersinergi dan kolaborasi,” tegas Amran dalam keterangan resminya, Rabu.

Dalam kesempatan tersebut, ia menjelaskan bahwa kenaikan harga telur yang sempat terjadi bersifat sementara dan berpotensi segera membaik. Pasalnya, harga bibit ayam umur sehari (day one chicken/DOC) telah menurun dari Rp 14.000 menjadi Rp 11.500.

Baca juga: Harga Telur Naik, Pedagang Pasar di Samarinda: Pembeli Lebih Ngirit

Selain itu, Amran mengungkapkan bahwa pemerintah juga sedang mengkaji aturan harga pokok penjualan (HPP) jagung, harga acuan pemerintah (HAP) jagung pakan, serta HAP telur ayam ras agar seluruh ekosistem usaha terlindungi, baik petani, peternak, maupun konsumen.

Mendengar kepedulian dan keberpihakan pemerintah terhadap nasib peternak dan stabilitas harga pangan nasional, para peternak ayam petelur menyampaikan terima kasih kepada Amran. 

Mereka mengungkapkan bahwa Amran adalah sosok yang turun langsung mendengar keluhan kelompoknya, memastikan produksi tetap aman, dan membela peternak kecil yang selama ini tertekan oleh permainan rantai distribusi.

”Kami mewakili peternak telur menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Andi Amran Sulaiman. Beliau sosok yang peduli kepada rakyat dan peternak kecil,” kata Ketua Koperasi Berkah Telur Blitar, Yesi. 

Baca juga: Untuk MBG, Mentan Minta Peternak Genjot Produksi Telur Ayam 700.000 Ton

Hal senada juga disampaikan Ketua Presidium Pinsar Petelur Nasional Yudianto Yosgiarso. Menurutnya, Amran merupakan pejabat publik yang peduli dan selalu membela kepentingan rakyat.

“Kami dari Pinsar Petelur Nasional mewakili peternak mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada Bapak Amran yang selalu memperhatikan kami di kala mendapatkan kesulitan,” ungkapnya.

Yudianto menilai, Amran mampu menyelesaikan sejumlah permasalahan peternak, mulai dari masalah harga jagung, DOC, hingga telur. Ia menekankan bahwa para peternak sangat dilindungi dengan kebijakan berpihak Amran.

Baca juga: Berdayakan Peternak Lokal, Pemkab Lembata Batasi Impor Ayam Beku

Permainan harga telur

Dalam kesempatan tersebut, Yudianto menyampaikan bahwa harga telur di tingkat produsen tetap stabil pada kisaran Rp 24.000–Rp 26.500 per kilogram (kg) sesuai HAP.

Bahkan, produksi nasional saat ini berada dalam kondisi surplus, sehingga kenaikan di pasar dipastikan tidak disebabkan oleh pasokan. 

“Kami menjual di harga acuan, tidak pernah naik. Jadi, kalau di pasar melonjak, pertanyaannya siapa yang bermain?” ucap Yudianto.

Ia mengungkapkan adanya permainan middleman yang membuat harga telur melonjak.

Baca juga: Harga Telur Naik akibat MBG, Ini Kata Wamen Perdagangan Dyah Roro

Oleh karena itu, Amran memberikan arahan kepada Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk menertibkan pelaku usaha yang melanggar, terutama di 177 kabupaten/kota yang tercatat menjual telur di atas HAP.

“Yang nakal itu middleman. Satgas Pangan, saya umumkan (untuk) cabut izinnya. Kalau perlu, tangkap,” ucapnya.

Terkini Lainnya
Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan
Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Kementan
DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

Kementan
Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kementan
Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Kementan
Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Kementan
Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Kementan
Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Kementan
Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Kementan
Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Kementan
Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Kementan
Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Kementan
Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Kementan
Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Kementan
Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com